Abu Ayyasy adz-Dzuraki (ra) meriwayatkan:

Rasulullah (saw) mengatakan, “Barangsiapa mengatakan, 'Laa ilaaha illa Allah wahdahu laa syarikalah lahulmulku wa lahulhamdu wa huwa 'alaa kulli syay'in qadiir' di pagi hari, dia akan mendapat manfaat seolah telah membebaskan seorang budak dari anak-anak Ismail (as), sepuluh kesalahannya akan dihapuskan, dia akan diangkat sepuluh deerajat, dan dia akan dilindungi dari setan hingga penghujung hari. Jika dia membacanya di malam hari, dia akan mendapat manfaat yang sama dan hal yang setara berlaku hingga esok harinya.”

لآَاِلٰهَ اِلَّاﷲُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَ لَهُ الْحَمْدُ يُحْيِ وَ يُمِيتُ وَ هُوَ حَيٌّ لَا يَمُوتُ أَبَدًا بِيَدِهِ الْخَيْرُ وَ هُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

Laa ilaaha illaLlahu wahdahu laa syarika lahu lahu l-mulku wa lahu l-hamdu yuhyi wa yumiitu wa huwa hayyun laa yamuutu abadan biyadihi l-khayru wa huwa 'alaa kulli syay'in qadiir158

Tidak ada tuhan-berhala (mahluk atau wujud selain Allah) hanya ada yang Esa yang ditunjuk oleh nama Allah. KepunyaanNya segala kekuasaan. Evaluasi adalah haknya semata. Dia yang menghidupkan (dengan ilmu) dan memungkinkan dirasakannya kematian; Dia yang Hidup (Hayy) kekal... Di tangan HU (dalam kekuaasaanNya) semua kebaikan selamanya... HU itu Qadir atas segala sesuatu.”

Rasulullah (saw) mengatakan:

“Barangsiapa bertasbih dengan tasbih ini karena memang demikiam keyakinannya akan Allah, Allah akan memasukkan dia ke Surga Kenikmatan.”

Sementara hadits yang lain berbicara tentang manfaat atau penghapusan dosa, hadits ini berbicara tentang pintu masuk langsung menuju Surga... Karenanya, menjadi keharusan bagi kita untuk memahami maknanya. Ada baiknya diulang di sini:

Tidak ada tuhan berhala, Allah itu Esa, tiada sekutu baginya, kekuasaan dan evaluasi adalah kepunyaanNya, Dia yang menghidupkan dan mematikan, konsep kematian tidak berlaku bagiNya, Dia Maha Hidup dan kekal, semua kebaikan ada dalam kekuasaanNya dan dia berkuasa atas segala sesuatu.

سُبْحَانَ ﷲِ وَبِحَمْدِهِ سُبْحَانَ ﷲِ الْعَظِيمِ أَسْتَغْفِرُﷲَ وَ أَتُوبُ إِلَيْهِ

SubhaanaLlahi wa bihamdihi SubhaanaLlahi l-'aliyyi l-'azhiim astaghfirullaha wa atuubu ilayhi159

Allah itu Subhan dengan HamdNya (aku bertasbih dan bertanzih kepada Allah dengan Hamd-Nya). Allah yang 'Azhim itu Subhan (aku bertasbih dan bertanzih kepada Allah pemilik kekuasaan). Aku memohon ampunan dari Allah (aku memohon agar 'kemanusiaanku' atau identitas berdasar-egoku ditutupi). Taubatku hanya kepada HU.

Ibnu Abbas meriwayatkan bahwa Rasulullah (saw) mengatakan:

“Barangsiapa mengucapkan 'Subhanallahi wa bihamdihi, Subhanallahil 'Azhim, astaghfirullaha wa atubu ilayhi,' akan dicatat dalam buku amalnya dan dikirim ke Arasy. Hingga orang tersebut menghadap Allah di Hari Kebangkitan, doa ini akan tetap tersegel. Tidak ada kesalahan atau dosa yang dia lakukan yang dapat menghapus manfaat dari doa ini.”

Seperti diketahui, kesalahan menghapus manfaat, namun tasbih ini tidak akan terhapus oleh dosa atau kesalahan apapun. Mungkin kita mesti merenungkannya...

لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِى لِجَلاَلِ وَجْهِكَ وَلِعَظِيمِ سُلْطَانِكَ

Laka l-hamdu kamaa yanbaghii lijalaali wajhika wa li 'azhiimi sulthaanika160

Evaluasi hanyalah hakMu, sebagaimana layaknya Keagungan WajahMu dan agungnya kekuasaanMu (sulthan).

Umar (ra) meriwayatkan dari Rasulullah (saw):

Seorang hamba Allah berkata, 'Ya Rabb, kepunyaanMu lah Hamd, selayak jalalnya WajahMu dan besarnya sulthanMu'. Malaikat pencatat tidak tahu bagaimana mesti mencatat manfaat (derajat) dari tasbih ini dan karenanya mereka naik ke langit dan bertanya, 'Ya Rabb, hambaMu mengatakan sesuatu yang kami tidak tahu mesti bagaimana mencatatnya'. Allah, meskipun tahu, bertanya, ''Apa yang dikatakan hambaKu itu?' Mereka menjawab, 'Ya Rabb, hambaMu mengatakan 'KepunyaanMu lah Hamd,  selayak jalalnya WajahMu dan besarnya sulthanMu,' akan hal itu Allah mengatakan, 'Catatlah apa adanya hingga hambaKu itu menemuiKu, Aku Sendiri yang akan memberikan langsung manfaat/kebaikan/imbalannya.'

Ada hadits lain yang kami ketahui bahwa Rasul (saw) biasa mengucapkan tasbih ini di dalam shalatnya ketika beliau bangkit dari posisi ruku sebelum sujud.

Ini adalah amalan yang telah menjadi bagian hidup saya selama bertahun-tahun dan salah satu yang saya sarankan kepada orang lain.

لآَاِلٰهَ اِلَّاﷲُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَ لَهُ الْحَمْدُ وَ هُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ * أَلْحَمْدُ ِللهِ وَ سُبْحَانَ ﷲِ وَلآَ اِلٰهَ اِلَّاﷲُ وﷲُ أَكْبَرُ وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ اِلَّا بِاللهِ الْعَلِىِّ الْعَظِيمِ

Laa ilaaha illaLlah wahdahu laa syarika lahu lahu l-mulki wa lahu l-hamdu wa huwa 'alaa kulli syai'in qadiir. Alhamdulillah wa subhaanallahi wa laa ilaaha illaLllahu waLlahu akbar wa laa hawla wa laa quwwata illa billaahi l-'aliyyi l-'azhiim161

Tidak ada tuhan-berhala (mahluk atau wujud lain selain Allah) hanya ada yang Esa yang ditunjuk oleh nama Allah. KepunyaanNya lah segala kekuasaan. Evaluasi adalah hakNya. HU itu Qadir atas segala sesuatu. Hamd (evaluasi absolut) ada dalam lingkup nama Allah, milik yang Esa yang ditunjuk oleh nama Allah. Allah itu Subhan (tak terbatasi atau terkondisikan oleh wujud atau apapun selain dirinya). Tidak ada wujud selain Allah. Allah Maha Besar! Dia tak terjangkau indera tidak pula terkaji oleh mahluk selain DiriNya Sendiri dan Dia tak pernah dapat terkondisikan atau terbatasi oleh penilaian, sifat atau ciri apapun. Segala kekuatan (gerak, tindakan, transformasi dan keadaan tasbuh) dan kekuasaan (yang dengannya hal ini terlaksana) adalah beserta Allah, yang 'Aliy (keagungan yang tak terlampaui, yang Esa yang menghancurkan asumsi adanya yang 'lain' dari siapa yang Dia kehendaki) lagi 'Azhim (yang Esa yang Kekuasaannya tak terlampaui)!

Rasulullah (saw) mengatakan:

“Barangsiapa terbangun di tengah malam dan ketika membalikan tubuhnya dari satu sisi ke sisi lainnya dia teringat  lalu berdoa dan bertaubat, dia akan diampuni, doanya akan terkabul. Jika dia bamgkit dan mengambil air wudlu dan shalat dua rakaat, shalatnya akan diterima...”

Banyak orang telah mencobanya dan terbukti efektif. Amalan ini terutama dianjurkan bagi mereka yang berada dalam masa sulit atau sedang dirundung kesusahan.

 Selain tasbih-tasbih di atas yang saya sajikan melalui beragam hadits, saya juga hendak berbagi dengan Anda beberapa tasbih spesial lainnya. Saya rasa, tasbih-tasbih ini pun mesti dibaca sedikitnya 100 kali sehari.

Subhaana dzil Mulki wal Malakut: dzat yang tak terkondisikan, pemilik kekuasaan dan dimensi malaikat.

Subhaana dzil 'Izzati wal jabaruut:  dzat yang tak terkondisikan, pemilik Keagungan dan Kemahakuasaan.

Subhaanal malikil quddus, Rabbal malaa'ikati wa r-ruh:  dzat yang tak terkondisikan, Raja Maha Mulia, pemilik para malaikat dan Ruh

Subhaana khaliq-an nur wa bi hamdihi:  dzat yang tak terkondisikan, pencipta cahaya ilmu dengan evaluasiNya Sendiri.

Subhaana rabbi kulli syay'in:  dzat yang tak terkondisikan, Rabb-nya segala sesuatu (tak ada 'sesuatu' disamping atau selain Dia, namun juga tak ada sesuatu yang dapat dinamai Allah; segala sesuatu dalam keadaan bertasbih dengan Hamd-Nya!).



158  At-Tirmidzi

159  Sahih Bukhari, Sahih Muslim.

160  Ibnu Majah al-Zawa'id.

161  Ibnu Majah

47 / 71

Ini mungkin menarik buat Anda

Anda bisa mengunduh Buku ini