Ayat Kursi

 

أَللهُ لآ إِلٰـهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَلاَ يَؤُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ

Allahu laa ilaaha illa huwa l-hayyu l-qayyuum laa ta'khudzuhu sinatun wa laa nawmun lahu maa fii s-samaawaati wa maa fii l-ardhi man dza l-ladzii yasfa'u 'indahu illa bi'idznihi ya'lamu maa bayna aydiihim wa maa khalfahum wa laa yuhiithuuna bisyayin min 'ilmihi illaa bimaa syaa'a wasi'a kursiyyuhu s-samaawaati wa l-ardha wa laa ya'uuduhu hifzhuhumaa wa huwa l-'aliyyu l-'azhiim.73

Allah itu HU! Tidak ada Tuhan (berhala), hanya ada HU! Hayyu lagi Qayyum (satu-satunya sumber kehidupan dan yang Esa yang membentuk segala sesuatu dalam IlmuNya dengan makna-makna dari Nama-namaNya – yang Esa yang dengannya segala sesuatu ada). Dia tidak terkena kantuk (terpisah dari seluruh alam meskipun hanya sesaat) ataupun tidur (membiarkan mahluk hidup dengan kemauan sendiri, dan menariknya kepada DiriNya). Kepunyaan Dia lah segala sesuatu di langit dan di bumi (dimensi ilmu dan tindakan-tindakan). Siapakah yang dapat memberi syafaat di sisiNya kecuali dengan ijin kekuatan-kekuatan yang mewujud dari Nama-nama di dalam esensi seseorang? Dia mengetahui dimensi dimana mereka hidup dan dimensi yang tidak dapat mereka lihat... Tidak ada ilmuNya yang dapat difahami jika Dia tidak menghendakinya (mengijinkan lewat kesesuaian Nama-nama di dalam esensi seseorang). SinggasanaNya (kekuasaan dan pengaturan [Rububiyyah]) meliputi langit dan bumi. Tidak sulit bagiNya untuk memelihara keduanya. Dia itu ‘Aliy (Maha Tinggi tiada batas) dan ‘Azhim (pemilik kekuasaan tiada hingga).

Rasulullah (saw) mengatakan: “Ada sebuah ayat di dalam surat Al-Baqarah yang merupakan penghulu dari semua ayat di dalam Al-Qur'an... Jika ada setan (energi negatif) di dalam sebuah rumah dan ayat ini dibaca, mereka pasti berlalu. Ayat ini adalah ayat Kursi.”74

Dan:

“Segala sesuatu ada puncaknya. Puncak dari Al-Qur'an adalah surat Al-Baqarah, yang di dalamnya ada sebuah ayat yang merupakan penghulu dari semua ayat... yaitu Ayat Kursi!”75

Pada suatu hari, Rasulullah (saw) bertanya kepada sahabat Abu Munzir yang berada di sisinya: “Tahukah kamu ayat mana di dalam kitab Allah yang paling istimewa?” Abu Munzir menjawab, “Allahu la ilaaha illa huwa-l-hayyu-l-qayyum...” “Ya Abu Manzur!” kata Rasulullah (saw), “Semoga engkau diberkati karena ilmumu!”76

Banyak lagi hadits lain yang membicarakan keistimewaan Ayat Kursi, kebanyakan menganjurkan untuk membacanya segera setelah shalat, yakni membcanya langsung setelah shalat fardhu lima waktu.

Banyak juga riwayat yang menyebutkan pentingnya membaca Ayat Kursi ketika memasuki rumah, keluar dari rumah, sebelum memulai pekerjaan yang penting dan sebelum pergi tidur.

Membacanya tujuh kali di pagi hari memberikan perlindungan terhadap beragam bahaya yang mungkin terjadi di hari yang bersangkutan. Cara yang paling efektif dalam membacanya adalah dengan membaca dan meniupkan masing-masing bacaan ke enam penjuru di sekeliling tubuh, yakni ke arah kanan, kiri, depan, belakang, atas dan bawah, kemudian pada bacaan yang ke tujuh menghirupnya dalam-dalam.

Mereka yang telah berpengalaman dalam bidang ini juga menyebutkan manfaat yang menakjubkan dari membaca ayat ini, yakni bisa meningkatkan kekuatan spiritual pengamalnya empat puluh ribu kali lipat.



73Al-Qur'an 2:255

74Sahih Muslim, At-Tirmidzi.

75At-Tirmidzi.

76Sahih Muslim, Abu Ubaid

22 / 71

Ini mungkin menarik buat Anda

Anda bisa mengunduh Buku ini