Shalat Tasbih

Shalat yang sangat berharga ini diajarkan Rasulullah (saw) kepada paman beliau Abbas (ra), putera dari Abdulmutholib.

Pada suatu hari Abbas (ra) bertanya kepada Rasululah (saw), “Wahai Nabi Allah, aku telah sangat tua, masa-masa mudaku sudah berlalu… Ajarkanlah kepadaku sesuatu yang akan mengganti seluruh waktuku yang terbuang sia-sia, agar aku tidak menghadap Allah dengan tangan hampa.”

Rasulullah (saw) berkata, “Wahai Abbas, pamanku sayang! Maukah engkau aku beri hadiah? Maukah aku tunjukkan kepadamu sesuatu yang dengannya Allah akan mengampuni dosa-dosamu, dosa yang pertama dan yang terakhir, yang lalu dan yang sekarang, yang sengaja dan tidak disengaja, yang kecil maupun yang besar, yang tersembunyi maupun yang nampak?” Rasulullah (saw) kemudian mengajarinya Shalat Tasbih.167

Berdasarkan hadits ini, cara melakukan Shalat ini adalah sebagai berikut:

- Setelah memuai shalat dengan mengucapkan takbiratur ihrom, Allahu Akbar,  baca tasbih Subhaanallaahi walhamdu lillaahi walaa ilaaha illallaahu walaahu akbar 15 kali, kemudian dilanjutkan dengan membaca surat A-Fatihah dan sebuah surat pendek, lalu membaca tasbih di atas 10 kali lagi.

- Kemudian ruku, dan setelah membaca bacaan ruku seperti biasanya dilanjutkan dengan membaca tasbih di atas 10 kali.

- Setelah berdiri dari ruku, baca tasbih di atas 10 kali.

- Kemudian sujud, dan setelah membaca bacaan sujud seperti biasa, baca tasbih di atas 10 kali.

- Kemudian duduk di antara dua sujud dan membaca tasbih di atas 10 kali.

- Lalu sujud lagi, dan setelah membaca bacaan sujud seperti biasa, baca tasbih di atas 10 kali.

Maka dalam satu rakaat terkumpul 75 kali tasbih. Ulangi lagi untuk menyelesaikan 3 rakaat sisanya sehingga jumlah tasbihnya menjadi 300.

Rasulullah (saw) menganjurkan agar shalat ini diamalkan setiap hari jika memungkinkan. Jika tidak, lakukanlah setiap Jumat atau satu kali sebulan atau satu kali setahun atau satu kali seumur hidup.168

Bergantung kecepatan masing-masing orang, shalat ini membutuhkan waktu sekitar 20-30 menit. Mengingat besarnya imbalan dari shalat ini, mengamalkannya sedikitnya seminggu sekali, terutama pada hari Jumat, mestinya tidak akan menjadi beban bagi kita.

Para calon Sufi yang ingin meningkatkan dirinya dan ingin maju secara spiritual dianjurkan untuk mengamalkan shalat ini setiap malam, apakah sebelum pergi tidur atau ketika mereka bangun malam. Kekuatan spiritual yang diraih dari shalat ini hanya dapat dirasakan oleh mereka yang telah menjalankannya.



167 Abu Dawud

168 At-Tirmidzi

59 / 71

Ini mungkin menarik buat Anda

Anda bisa mengunduh Buku ini