Cetak halaman

Syirik Tersembunyi

 

أَللّهُمَّ اِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ أَنْ اُشْرِكَ بِكَ شَيْئًا وَ أَنَا أَعْلَمُ وَ أَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لَا أَعْلَمُ اِنَّكَ أَنْتَ عَلاَّمُ الْغُيُوبِ

Allaahumma innii a'uudzubika an usyrika bika syay'an wa anaa a'lamu wa astaghfiruka limaa laa a'lamu innaka anta 'allamu-l-ghuyuub68

Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari menyekutukanMu dengan sengaja. Aku memohon ampunan atas apa yang telah aku lakukan dengan tidak sengaja. Sungguh, Engkau Maha Mengetahui akan yang gaib!

Syirik yang tersembunyi merupakan bahaya terbesar bagi manusia. Alasannya disebut sebagai syirik yang tersembunyi adalah karena  tindakannya tidak nampak secara eksplisit menyekutukan Allah, melainkan menyekutukanNya dengan dasar pemikiran secara tersirat!

Ayat “Jangan berpaling (menganggap adanya) sosok tuhan (wujud luar dari kekuatan atau diri khayalmu) selain Allah...”69 jelas-jelas menyatakan kecenderungan penyekutuan terhadap Allah bahkan pada tingkatan pemikiran sekalipun...

Islam mengharuskan bahwa semua tindakan dilakukan dengan ikhlas dan tulus hanya karena Allah!

Ketika kita melakukan sesuatu karena Allah, dan pada saat yang sama mengharapkan balasan materia dan non-materi dari selainNya, harapan ini dengan sendirinya membentuk 'dualitas'...

Sebagai contoh, apabila seseorang berdiri untuk shalat lalu mengucapkan takbir bukan untuk menyatakan kebesaran Allah secara ikhlas, melainkan agar didengar oleh orang disekitar dia, ini merupakan bentuk dualitas (syirik) yang tersembunyi.

Jika seseorang menulis buku, tidak murni karena Allah dan untuk menaati perintah Rasulullah (saw) untuk 'menyebarkan ilmu', melainkan untuk mendapatkan penghasilan atau untuk mendapatkan pujian dan penghargaan, inipun merupakan bentuk dualitas yang tersembunyi...

Pendek kata, 'niat' bagaikan jembatan 'Shirath'; lebih halus dibanding sehelai rambut dan lebih tajam dibanding pisau!

Pikiran dan niat kita mesti murni dan ikhlas untuk Allah, tanpa mengharapkan balasan apapun dari siapapun. Jika tidak, apapun yang kita lakukan dengan harapan sekecil apapun – dari siapapun adanya – pada akhirnya akan menjadi bentuk syirik yang tersembunyi di dalamnya.

Para wali dan mereka yang dekat dengan Allah telah berdiri tegak dengan realitas ini dengan sensitivitas yang sedemikian rupa sehingga kenikmatan spiritual yang didapat dari shalat pun mesti ditinggalkan.

Demikianlah doa yang diajarkan Rasulullah (saw) kepada kita untuk mencari perlindungan dari bencana syirik yang tersembunyi. Saya kira tak perlu lagi bagi saya menekankan betapa bermanfaatnya membaca doa ini setelah shalat lima waktu.



68Musnad Ahmad, At-Tabarani

69Al-Qur'an 28:88

20 / 71

Ini mungkin menarik buat Anda

Anda bisa mengunduh Buku ini