Cetak halaman

Doa-Doa Khusus Yang Diajarkan Rasulullah (Saw)

 

أَللَّهُمَّ أَعِنِّى عَلَى ذِكْرِكَ وَ شُكْرِكَ وَ حُسْنِ عِبَادَتِكَ

Allahumma a’innii ‘alaa dzikrika wa syukrika wa husni ‘ibaadatika169

Ya Allah, dengan kemudahan dan keberlimpahan, perkenankanlah aku untuk mengingatMu, bersyukur kepadaMu dan mengabdi kepadaMu dengan cara yang sebaik-baiknya.

Saya pikir doa ini sangat berharga; oleh karena itu, saya menempatkannya di bagian depan dari semua formula dzikir saya.

Rasulullah (saw) mengajarkan doa ini melalui Muaz bin Jabal, salah seorang sahabat Rasul (saw) yang paling dekat dan paling dicintai.

Muaz bin Jabal menerangkan:

“Pada suatu hari Rasulullah (saw) memegang tangan saya dan berkata, “Wahai Muaz… Aku bersumpah demi Allah aku sangat mencintaimu! Biarkan aku menyarankan sesuatu kepadamu agar engkau mau membaca pada setiap akhir shalat (sebelum membaca salam) dan jangan pernah enggan untuk membacanya… Ucapkanlah – ‘Ya Allah, dengan kemudahan dan keberlimpahan, perkenankanlah aku untuk mengingatmu, bersyukur kepadaMu dan mengabdi kepadaMu dengan sebaik-baiknya.’”

Mengingat bagaimana Rasululah (saw) mengajarkan doa ini dan menganjurkannya untuk tetap membacanya kepada sahabat yang dicintainya, terutama dengan pernyataan cintanya yang disertai sumpah, maka Anda bisa menilai betapa pentingnya doa ini!

أَللَّهُمَّ أَلْهِمْنِى رُشْدِى وَأَعِذْنِى شَرِّ نَفْسِى

Allahumma al-himnii rusydi wa a’idznii syarri nafsii170

Ya Allah, ilhamkanlah kepadaku arahan spiritualku. Aku berlindung kepadaMu dari kejahatan (identitas) egoku.

Ketika masuk Islam, Imran bin Husayn (ra) mendatangi Rasulullah (saw) dan mengingatkan beliau:

“Ya Rasulullah, engkau telah berjanji kepadaku bahwa jika aku menjadi seorang Muslim, engkau akan mengajarkan kepadaku beberapa kalimat (yang akan bermanfaat besar bagiku).”

Rasulullah (saw) menjawab,

“Husayn, jadikanlah permohonan ini sebagai doamu: ‘Ya Allah, ilhamkanlah kepadaku rusyd-ku (kedewasaan). Aku berlindung kepadaMu dari kejahatan perbuatan identitas-diriku (jiwa-ego).’”

Mengikuti arahan dari hadits ini, saya mengamalkannya dan mendapatkan manfaat dari doa ini. Oleh karenanya, saya menganjurkan Anda untuk menyertakannya dalam daftar doa umum dan mengulangnya sedikitnya 300 kali sehari.

أَللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ حُبَّكَ وَ حُبَّ مَنْ يُحِبُّكَ

Allahumma innii as-aluka hubbaka wa hubba man yuhibbuka

Ya Allah, aku memohon kepadaMu cintaMu, dan untuk cinta dari orang-orang yang mencintaiMu.

Abu Darda meriwayatkan bahwa:

“Rasulullah (saw) berkata, ‘di antara umat manusia, Dawud (as) adalah yang paling mulia dalam penyembahan’, kemudian beliau melanjutkan dan berkata, ‘Inilah doa Dawud; Ya Allah, aku memohon kepadaMu cintaMu, dan untuk mencintai orang-orang yang mencintaiMu. Aku memohon kecintaan akan perbuatan-perbuatan yang akan menarikku kepada cintaMu. Ya Allah, buatlah cintaMu kepadaku lebih baik dibanding cintaku pada diriku sendiri dan keluargaku, buatlah cintaMu kepadaku lebih baik dibanding air yang sejuk.’”171

Karenanya, tak ada lagi yang bisa saya katakan kecuali bahwa doa inipun telah saya masukkan kedalam daftar doa harian saya dan sebagai doa yang saya anjurkan kepada setiap orang.

أَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِ مَا سَأَلَكَ مِنْهُ نَبِيُّكَ مُحَمَّدٌ ﴿صَلَّ ﷲُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ﴾ وَ نَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَااسْتَعَاذَ مِنْهُ نَبِيُّكَ مُحَمَّدٌ ﴿صَلَّ ﷲُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ﴾ وَأَنْتَ مُسْتَعَانٌ

Allahumma innaa nas’aluka min khayri maa sa’alaka minhu nabiyyuka Muhammadin wa na’uudzubika min syarri maasta’aadza minhu nabiyyuka Muhammadun shallallahu ‘alayhi wa sallam wa anta musta’aan

Ya Allah, apapun yang baik yang RasulMu inginkan dariMu, akupun menginginkannya, dan apapun yang buruk yang darinya dia berlindung kepadaMu, aku pun berlindung kepadaMu darinya… Karena Engkau adalah Musta’an (Penolong).

Abu Umam (ra) meriwayatkan:

Pada suatu hari Rasulullah (saw) berdoa sangat panjang dan kami tidak dapata mengingat apapun darinya. Oleh karena itu kami berkata…

“Ya Rasulullah, engkau berdoa begitu panjang sehingga kami tidak sanggup mengingat apapun darinya.”

Rasulullah (saw) menjawab:

“Maukah aku tunjukkan kepada kalian sebuah doa yang mencakup semua doa ini? Berdoalah seperti ini: Ya Allah, apapun yang baik yang RasulMu inginkan dariMu, akupun menginginkannya, dan apapun yang buruk yang darinya dia berlindung kepadaMu, aku pun berlindung kepadaMu darinya… Karena Engkau adalah Musta’an (Penolong). Semua akhir bertemu kepadaMu, daya dan kekuatan hanyalah karena Allah.”172

Lagi-lagi, Rasulullah (saw) lah yang mengajari kita doa lengkap yang mencakup semua kebutuhan, keinginan dan perlindungan…

يَامُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِى عَلَى دِينِكَ

Ya muqalliba l-quluubi tsabbit qalbii ‘alaa diinika173 (cat kaki 173: At-Tirmidzi)

Wahai Yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku kepada sistemMu.

Doa ini ditanyakan kepada Ummu Salamah (ra):

“Wahai ibunya kaum muminin. Apabila Rasulullah bersamamu, doa mana yang paling banyak dibaca beliau?”

Istri Rasulullah (saw) yang diberkahi itu menerangkan:

“Doa yang paling banyak Rasululah baca adalah: Wahai Yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku kepada agamaMu. Maka aku bertanya kepada beliau, ‘mengapa doa ini yang paling banyak engkau panjatkan? Untuk itu beliau menjawab: Wahai Ummu Salamah, sebenarnya tidak ada seorang pun yang tidak berada di antara kedua jari Allah. Dia akan menyelamatkan siapa yang dikehendakiNya dan akan dibiarkan tersesat siapa yang dikehendakiNya!”

Siapa yang rasi bintangnya Gemini, Sagitarius, Virgo atau Visces sungguh sangat dianjurkan membaca doa ini.

أَللَّهُمَّ إِنَّا نَجْعَلُكَ فِى نُحُورِهِمْ وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ شُرُورِهِمْ

Allahumma inna naj’aluka fii nuhuurihim wa na’uudzubika min syuruurihim174

Ya Allah, aku memohon kepadamu agar Engkau menghadapi mereka dan agar Engkau melindungi (aku) dari kejahatan mereka. 

Ini adalah doa yang sangat penting yang diajarkan guru kita Rasulullah (saw) kepada kita. Doa ini patut mendapat perhatian penuh dan serius. Mengapa demikian?

Hal yang sangat normal apabila menghadapi bahaya dia akan berusaha menyambutnya dengan kemampuan pribadinya.

Serupa dengan itu, hal yang normal pula jika mereka menghadap kepada Allah dan memohon pertolongan dariNya.

Namun, ada suatu hal yang halus di dalam doa ini yang memerlukan perhatian kita. Guru kita, dengan doa ini, memohon kepada kekuatan ilahi untuk menghadapinya bukannya oleh ‘diri manusianya’. Kekuatan ilahi ini bisa muncul dari luar dan bangkit melawan bahaya, atau bisa juga mewujud dari diri orang itu sendiri.

Lebih jauh lagi, kita bisa memahami doa ini dengan lebih baik jika kita melihat situasi-situasi mengingat ayat, “Dan bukan kamu yang melempar (panah) ketika kamu (diri ilusi, ego) melempar, tapi Allah lah yang melempar!”175

Karenanya, serupa dengan itu, doa dipanjatkan agar yang agung yang membela… Namun saya tidak akan membahasnya lebih jauh. Barangsiapa ingin memahaminya lebih dalam agar menunjukkan upanyanya ke arah itu.

أَللَّهُمَّ أَخْرِجْنِى مِنْ ظُلُمَاتِ الْوَهْمِ وَأَكْرِمْنِى بِنُورِ الْفَهْمِ

Allahumma akhrijnii min zhulumaati l-wahmi wa akrimnii bi nuuri l-fahmi

Ya Allah, keluarkanlah aku dari gelapnya keraguan dan anugerahilah aku dengan Nur (cahaya) Mu.

Orang-orang yang mengikuti jalan Sufisme akan mengetahui bahwa masalah terburuk dari manusia adalah terperangkap dalam KERAGUAN. Hijab paling tebal yang memisahkan antara manusia dari Allah adalah hijab KERAGUAN.

Kesatuan dengan Allah akan segera dicapai apabila hijab KERAGUAN ini diangkat dan pemahaman akan dikaruniakan dengan Nurnya Allah. Kemudian dia akan meraih kesadaran! Hanya mereka yang telah mencapai dan merasakan keadaan ini yang akan benar-benar memahami betapa nikmatnya hal itu!



169  Abu Dawud, Al-Hakim

170 At-Tirmidzi

171 At-Tirmidzi

172 At-Tirmidzi

173 at-Tirmidzi

174  Abu Dawud, An-Nasai

175  Al-Qur’an 8:17

60 / 71

Ini mungkin menarik buat Anda

Anda bisa mengunduh Buku ini