10. Setiap wujud individu mengandung wujud berikutnya di dalam dirinya, seperti halnya biji di dalam buah tin atau potensi tersembun yi dari manusia di dalam setetes mani. Itu benar, baik nampak ataupun tidak...

11. Yang membuat manusia 'berbeda' adalah kapasitasnya untuk naik di dalam langitnya sendiri atau kembali ke titik realitas di dalam esensinya dan membersihkan dirinya dari nilai- nilai dan emosi-emosi manusiawinya untuk mengaktifkan sang 'khalifah' di dalam dirinya!

“HU lah yang menjadikan kalian khalifah di muka bumi (sifat khalifah adalah sifat yang 'dibuat', bukan 'diciptakan'. Perbedaan tipis ini mesti dipikirkan dengan hati-hati! A.H.). Barangsiapa tidak bersyukur (yang mengingkari kekhalifahannya demi kepentinyan nilai-nilai individual dan kesenangan jasmani) dia menyangkal (realitas) dirinya sendiri! Dan kemungkaran dari orang-orang yang mengingkari ilmu mengenai realitas tdak akan menambah apapun bagi mereka di hadapan Rabb mereka kecuali kerugian.” (Al-Qur'an 35:39)

12. Ketika sebuah sel sperma membuat lompatan menjadi sebuah dimensi baru, tidak seorang pun menyesal atas jutaan sel sperma yang tidak pernah sampai menuju telur dan yang harus menjalani akibat dari kerugian ini!

Sebagian orang berpikiran bahwa 'sunatullah' berbeda dengan 'sunnah Rasul Allah '... Bahkan lagi, sebagian orang berpikiran bahwa Rasul Allah merupakan figur seorang ayah! Sayang sekali, mereka tidak faham!

Para Rasul bukanlah ayah atau paman kita; mereka Rasu- rasul Allah. Menyedihkan memang, mentalitas 'bertetangga' ini masih digunakan secara meluas...

Berikut ayatnya:

“Muhammad bukanlah ayah dari salah satu kalian! Tapi dia adalah Rasul Allah, penutup para Nabi (puncak kesempurnaan).” (Al-Qur'an 33:40)

Semoga saja kita dapat keluar dari pemikiran bahwa beliau adalah seorang ayah dan mengevaluasi hakikat sejati beliau dengan semestinya!

Tentu sja, bagi orang yang melabeli tuhan khayalannya sebagai 'Allah' dan menempatkan Dia di langit dan nabi-nabiNya di bumi, sunnatulah dan sunnah Rasul merupakan hal yang berbeda! Bahkan mereka yang membaca dan berbicara mengenai 'kesatuan' membuat fragmentasi ini... Tinggalkanlah mereka yang hanya melihat dengan mata lahir saja sebagaimana kehendaknya...

“Dia pun tidak berbicara dari keinginann ya sendiri (imajinasinya).” (Qur'an 53:3)

Ayat ini saja sudah cukup bagi otak-otak yang berpikir untuk mencerna bahwa sunnah Rasul dan Nabi Allah adalah berdasarkan sunnatullah. Saya rasa tidak ada perlunya menyodorkan hadits sebagai rujukan dan melebarkan topik ini. Bagi yang berminat, silakan melakukan penelitian sendiri.

Setiap unit perwujudan, siapapun dan apapun itu, adalah 'bagian' yang mencerminkan 'keseluruhan' dan memanifestasikan kehendakNya melalui fitur-fitur hakiki bawaan (Nama-nama).

Mereka yang belum diperkenankan melihat keberagaman melalui titik kesatuan tidak dapat meraih rahasia ini, meskipun mereka seolah-olah telah menerimanya...

Orang yang mengucapkan Kalimah Syahadat dengan penuh pemahaman akan maknanya adalah orang yang akan masuk surga!

Mungkin ada yang bertanya-tanya berapa banyak 'manusia' di antara tujuh milyar manusia yang benar-benar bersaksi kepada realitas bahwa 'Muhammad bukanlah utusan (kurir) Tuhan, melainkan hamba dan Rasul Allah' dengan penuh kesadaran dan pemahaman...!

 

 

24 Juni 2005 

Raleigh – NC, USA

43 / 85

Ini mungkin menarik buat Anda

Anda bisa mengunduh Buku ini