Alam Akhirat

Satu kebenaran tidak boleh menghijab kebenaran yang lain...

Aspek eksternal dari amalan-amalan kita tidak boleh menghijab aspek internalnya, dan pengalaman-pengalaman internal tidak boleh menghijab amalan-amalan eksternal!

Pada suatu ketika saya sedang menjalankan shalat Jumat. Hodja yang memberikan khutbah menerangkan kepada jamaah yang hadir bahwa mereka mesti tetap mengamalkan doa-doa, bahkan setelah bulan Ramadhan. Beliau merujuk kepada ayat di dalam Al-Qur'an, “Wa'bud rabbaka hatta ya'tiyakal yakiin.” Beliau menerjemahkannya sebagai Rabb kalian hingga kematian tiba”! “Berdoalah kepada Apakah yang Esa yang mewahyukan Al-Qur'an tidak mengetahui bahwa kata Arab 'maut' berarti 'kematian'? Mengapa ayatnya tidak berbunyi Wa'bud rabbaka hatta ya'tiyakal MAUT” malah menggunakan kata 'yakiin'?

Jika 'yakiin' berarti 'kematian' maka bukankah kita juga mesti mengatkan 'kullu nafsin dzaikatul yakiin'!?

Jika Alah telah menggunakan kata 'yakiin' dalam sebuah ayat, maka orang tidak bisa mengubahnya menjadi 'maut' atau sebaliknya! Orang bisa saja bertanya 'saya heran mengapa ini digunakan di sini' tapi orang tak pernah bisa menutupinya dengan makna kata lain yang tidak digunakan Allah, hanya karena mereka tidak memahaminya! 

Ayat “Setiap jiwa (kesadaran) akan merasakan kematian”[1] mestinya bisa difahami dengan benar.

Setiap kesadaran individual akan mengalami peristi wa yang melaluinya tubuh tidak lagi bekerja dan semua komunikasi dengan dunia akan terputus. Yang bersangk utan akan sadar sepenuhnya dan mengetahui apa yang sedang terjadi, dan mereka akan melanjutkan kehidupannya di alam kubur dengan kesadaran yang sama.

Kata “akhirat” adalah nama untuk periode kehidupan yang dimulai setelah kehidupan jasmani berakhir, dan kehiduan berlanjut disepanjang dimensi-dimensi wujud lainnya. Dari sudut pandang ini, proses yang kami jelaskan mengenai “pertanyaan kubur” di bab sebelumnya juga merupakan pengalaman sadar. Tidak ada yang perlu ditafsirkan di sini, sudah sangat jelas.

Individu yang rajin mengamalkan doa di dunia akan melihat dan merasakan manfaat dari amalan-amalan itu dalam menghadapi mahluk-mahluk di tempat baru ini. Dan periode ini akan berlangsung sedemikian rupa hingga tibanya Kiamat di bumi.

Dengan tibanya Kiamat, kehidupan alam kubur akan berakhir, dan setiap ruh, dalam bentuk akhirnya di titik kematiannya, akan berkumpul di suatu tempat yang dikenal dengan 'mahsyar'.

Ini adalah tahap dimana setiap individu akan memeriksa dan melihat, secara rinci, perolehan dan kerugian mereka, sebagai hasil dari aktivitas kehidupan mereka di dunia. Tahap ini adalah tahap yang sangat panjang dan berat. Bagi umat manusia.

Setelah ini, dalam upaya meloloskan diri dari neraka yang mengepung bumi, manusia mulai mengikuti Rasul-rasul dan Nabi- nabi yang mereka imani ketika di bumi. Dengan perjalanan ini, orang-orang yang beriman akan berhasil pindah ke dimensi yang dikenal dengan 'surga', sedangkan mereka yang tidak memiliki cahaya (nur) iman akan melanjutkan keberadaan mereka di dalam dimensi yang dikenal sebagai 'neraka'.[2]

Doa dan semua amalan yang berkenaan dengan doa yang dijalankan orang-orang beriman di dunia ini akan membantu peralihan mereka menuju surga. Sebagai akibatnya, mereka yang gagal menjalankan amalan-amalan yang dianjurkan para Rasul dan Nabi akan mengalami penderitaan selama masa peralihan ini.

Sementara orang-orang yang tinggal di 'neraka' akan melanjutkan hidup mereka dengan tubuh rohaninya, mereka yang berhasil menuju 'surga' akan mengalami senacam peralihan bentuk dimana tubuh ruhani mereka akan disucikan dan memulai dengan keadaan wujud 'bercahaya' (nur).

Ini adalah rangkuman ringkas dari ilmu yang disingkapkan Rasulullah (saw) kepada kita. Ini adalah pemahaman dan keyakinan saya dan, tentu saja, masing-masing kita akan ditanya mengenai keyakinannya. Semoga Allah memungkinkan kita semua bisa memiliki keyakinan kepada RealitasNya dan menganugerahi kita keyakinan.

 

 

15 Desember 2002 

Raleigh – NC, USA



[1] Al-Qur'an 21:35

[2] Untuk keterangan lebih lanjut, silakan merujuk ke buku Misteri Manusia.

9 / 85

Ini mungkin menarik buat Anda

Anda bisa mengunduh Buku ini