51 - 100
- 
Bagaimana orang bangun/terjaga tapi tak sadar akan dunia hologram dari otaknya, seperti dalam mimpi, bisa menyadari pengaturan Rabb-nya! 
- 
Perubahan-perubahan yang besar dan berarti dalam kehidupan biasanya dimulai dengan hal-hal kecil yang “tak-berarti”. Jangan pernah memandang rendah apapun, setiap formasi merupakan sebuah langkah. 
- 
Sungguh menarik, orang-orang yang tidak mengetahui Al-Qur’an mengklaim sebagai "Mu'min" dan orang-orang yang tidak mengetahui keberserahdirian mereka mengklaim sebagai "Muslim"! 
- 
Karena dianggap sebagai seorang "hodja", dia berbohong, menyebar gosip, menghujat kemudian mengklaim “Saya berpuasa, saya seorang muslim” dengan berkeyakinan bahwa itu benar... Sungguh pertanda Akhir Jaman! 
- 
Semoga Allah memudahkan kita untuk memahami realita yang disingkapkan oleh Rasulullah (saw), dan menjalani hidup sesuai dengan realita-realita tersebut; bukannya terus-terusan saling mengritik! 
- 
Bagi mereka yang tidak mengetahui sifat-sifat istimewa yang melandasi otak yang dibentuk Allah, akan hidup dengan beranggapan bahwa diri mereka hanyalah jasad semata. 
- 
Mereka yang hidup seolah hanya jasmani semata tidak menyadari keistimewaan yang Allah karuniakan di dalam otak, dipersilakan membaca (Al-Qur’an 39:53)! 
- 
Untuk menghindari kesulitan dan penyesalan jangan pernah menuduh orang lain tanpa alasan; pertanyakanlah sebab-akibat dari tindakan-tindakan mereka. 
- 
Prasangka Anda adalah sebab dari duka Anda. Kejadian-kejadian akan terus menyusahkan Anda hingga Anda meninggalkannya dan meraih penglihatan yang tidak bias. 
- 
Al-Qur’an mengatakan; setiap kesadaran individu akan merasakan kematian (ketiadaan-tubuh), sadar ketika dikubur, dan ditanya oleh malaikat. Sudah siapkah? 
- 
Orang yang baginya sesuatu belum ditakdirkan akan mempunyai banyak alasan, berpikiran bahwa sesuatu itu tidak berhasil karena beberapa sebab. 
- 
Masalah dari otak yang berpikir dan tidak berpikir adalah ketidakmampuan untuk menyadari makna dari apa yang dirujuk oleh nama "Allah". 
- 
Basmalah dimulai dengan nama "Allah" dan dengan huruf "Ba" menyimpulkan bahwa Anda hanya akan menemukan DIA didalam realita esensial Anda. 
- 
Dualitas adalah khayalan bahwa sang “aku” ada terpisah dari Allah, dan berpikir bahwa tindakan-tindakan berasal dari diri ego. Bacalah (Al-Qur’an 37:96)! 
- 
Sebelum Al-Qur’an, semua Nabi dan Rasul mengajak kita beriman kepada Allah, sementara Nabi Muhammad (saw) mengajak kita beriman berdasarkan huruf "Ba" (Al-Qur’an 4:136). 
- 
Suatu hari, mungkin secara kebetulan, Anda akan terputus dari lawan-lawan Anda, tapi akan terus melawan mereka di dunia Anda, layaknya di dalam mimpi. 
- 
Anda hadir untuk realisasi-diri (fitur-fitur Allah yang merupakan realita Anda). Otak Anda adalah singgasana dari Rabb Anda. Dia berkehendak, Anda melaksanakan! 
- 
Tidak seorangpun bertanggungjawab atas orang lain. Setiap orang menjalani hasil dari dunianya. Dunia yang tidak bersih, kehidupan tanpa akal dan tanpa pertanyaan adalah hal yang menyedihkan. 
- 
Neraka adalah keadaan kini dan akan datang dari mereka (otak-otak) yang melihat dirinya sebagai tubuh jasmani. Ketika mereka menyadarinya bahwa itu tidak demikian, keadaannya sudah terlambat. 
- 
Dalam perkataan “Siapa mengenal dirinya (kesadarannya) akan mengenal Rabb-nya"; diri (kesadaran) di sini pada faktanya adalah otak. 
- 
Hadits: Manusia diciptakan menyerupai citra Ar-Rahman. "Menyerupai Rahman" adalah potensial Nama-nama Allah di dalam otak, dan bersifat kekal. 
- 
Otak tetap tinggal di dunia yang diciptakan oleh pangkalan-datanya dari ketika MERASAKAN kematian hingga Hari Pengadilan. Rabb Anda adalah realita dari otak Anda! 
- 
Cinta Allah bukanlah cinta sosok tuhan di langit sana! Itu adalah penampakkan DiriNYA tanpa akhir yang terus Anda lihat. Mustahil untuk mencintai yang lain. 
- 
Jangan mengharapkan derita menimpa orang yang tidak bersyukur, karena mereka sudah ditimpa derita karena ketidakbersyukurannya. 
- 
"Sungguh, Allah tidak mengampuni dosa syirik (dualitas) tapi dia mengampuni dosa yang lebih ringan dari itu, jika Dia menghendaki..." (Al-Qur’an 4:48)