1601-1650

  1. Kita semua TERILHAMI dari waktu ke waktu. ILHAM/INSPIRASI berasal dari data yang ada di dalam bawah sadar otak, BUKAN dari kesadarannya. Ada dua bentuk kesadaran: ilham/inspirasi ilahiah dan imajinasi. Inspirasi ilahiah bersumber dari esensi diri, dari Ketunggalan. Imaginasi berdasarkan data dan keinginan-keinginan yang ada. Bagaimanapun juga, INSPIRASI merupakan salah satu cara daya-daya otak mengarahkan hidup kita melalui fitur-fitur ilahiah. Renungkan, dan rauplah manfaat-manfaatnya.

  2. Humanoid mengidentifikasi dirinya dengan masukan-masukan dari kelima inderanya, rasa takutnya, keinginan-keinginannya. Ia terbatasi oleh kejasmaniannya dan tidak sadar akan fitur-fitur ilahiahnya, tidak menyadari bahwa dirinya itu kekal. Sebaliknya manusia (HuMAN) hidup dengan ilmu Allah sebagai realita esensialnya.

  3. Banyak ahli astrologi memperingatkan bahwa malapetaka besar sedang mendatangi kita, sebagian bahkan menyebutkan tanggal-tanggal tertentu. Tapi jangan takut, karena ketika planet-planet yang dipertanyakan berada di antara Bulan dan Mars, hasilnya seringkali langsung, sementara efek-efek konjungsi (kedekatan, papasan, pen) Pluto, Saturnus, Uranus bisa berlangsung bertahun-tahun.

  4. Para wali melihat Allah melalui apa yang dimanifestasikan oleh fitur-fitur agungNya. Sementara yang tercerahkan berusaha melihat Allah dengan melekatkan fitur-fitur berllabel kepada manifestasi-manifestasinya. Yang pertama adalah penglihatan dengan Allah, yang ke dua penglihatan akan Allah.

  5. Anda hidup di dalam wujud holografik yang diciptakan otak Anda dan dibentuk oleh pengkondisian-pengkondisian Anda. Jadikan wujud itu menjadi neraka atau surga Anda, itu terserah Anda...

  6. Jika Anda tidak ingin menyesali apa yang akan terjadi, atau terdiam dan terheran-heran, ‘mengapa ini terjadi padaku’, Anda mesti bersikap obyektif dan mengevaluasi peristiwa-peristiwa melampaui emosi-emosi serta pendiktean lingkungan yang menipu. Menyalahkan orang lain atau dipenuhi rasa penyesalan tidak akan mengembalikan apapun!

  7. Apa yang kita sebut otak adalah bentuk termaterikan dari fitur-fitur Allah, aspek dari nama  “Az-Zahir”. Di kedalamannya, ia mengandung potensi penuh dari fitur-fiturnya Allah.

  8. Animasi dari galaksi yang mendemonstrasikan betapa kecilnya ia dibanding seluruh alam semesta... Sekarang, jawablah pertanyaan ini: Agama datang agar manusia merenungkan keluasan tak-hingga ini, ataukah agar ia mempertuhankannya?

  9. Mustahil bagi manusia untuk memahami jagat-raya yang melingkupi trilyunan galaksi, untuk memahami apa yang dirujuk oleh nama “Allah”. Tidak ada tuhan! TIADA APAPUN yang wujud disamping Allah! Al-Qur’an, melalui metafora-metafora tak berujung, diwahyukan agar manusia menyadari realita esensialnya.

  10. Sang EGO adalah penyebab terbesar dari siksa neraka. Sang EGO selalu menginginkan orang lain untuk berpikir dan bertindak menurut keinginan-keinginan dirinya. “Mengapa mereka tidak bertindak sesuai dengan cara yang aku kehendaki?!” Padahal ini di luar alam kemungkinan-kemungkinan. Setiap orang itu unik!

  11. Percuma saja marah kepada orang-orang yang tidak tahu berterimakasih, mereka telah dibentuk untuk itu. Anda tidak bisa mengubah mereka! Mereka yang menolak karunia Allah dan mengejar keinginan-keinginan mereka sendiri tidak akan memahami akibatnya hingga mereka mengalami kematian. Keselamatan menjauhkan dirinya dari orang yang tidak tahu berterimakasih!

  12. “Setelah semua yang telah aku lakukan untukmu!” Al-Qur’an menganggap sikap ini sebagai dualitas. The Quran deems this attitude to be duality. Rahmat Allah ditiadakah oleh tangan “hamba-hambaNya”. Ayat, “Dan bukan kamu yang melempar, melainkan Allah” yang berlaku, dan kejutan dari realita ini akan dihadapi setiap orang ketika mengalami kematian.  EGO ADALAH DUALITAS!

  13. ‘Burung dengan bulu yang sama terbang bersama’! Jangan terkejutkan oleh kelompok, hanya kumpulan kepuasan, mereka berkumpul dengan sesamanya. Kelompok yang tidak bersesuaian pada akhirnya akan berakhir, sementara yang layak untuk bersama akan tetap bersatu.

  14. Anda mau tidak mau mesti berbagi tujuan yang sama dengan orang-orang yang hidup bersama Anda.

  15. Betapa aneh bahwa mayoritas muslim tidak tahu apa yang mesti mereka imani! Keimanan hanya dalam TITEL atau KONSEP dari QUR’AN BUKANLAH KEIMANAN SAMA SEKALI. Anda mesti faham makna dari ayat-ayatnya dan membangun keimanan dengan makna-makna itu. Anda tidak bisa memiliki keimanan dalam apa yang tidak Anda fahami.

  16. Untuk mengklaim bahwa Anda beriman kepada ALLAH, pertama-tama Anda mesti berupaya memahami ALLAH dari ayat-ayat yang disingkapkan oleh RasulNya. Jika definisi-definisi ini masuk akal menurut Anda, jika hati nurani menyetujui yang demikian, maka baru Anda akan BERIMAN. Jika tidak, semua yang Anda lakukan adalah penyembahan terhadap khayalan.

  17. Ayat, “(Allah) mengubah mereka menjadi para pengikut Kera”… Tentunya Anda tidak termasuk orang-orang yang bertindak tanpa mempertanyakan, tanpa logika, tanpa meneliti untuk memperoleh kebenaran, PADA KABAR ANGIN DAN PENIRUAN, seperti halnya kera-kera! Seberapa sering Anda mendasarkan keputusan Anda pada kabar angin dan peniruan?

  18. Otak memberikan keluaran-keluaran (output)  berdasarkan masukan-masukan (input) dan proses algoritmanya. TAK ADA “AKU” YANG MENGENDALIKANNYA. Ayat: “Tiada tuhan, hanya ada Allah.” Ayat: “la ilaha illa Allah” (21 November 2021)

66 / 66

Ini mungkin menarik buat Anda

Anda bisa mengunduh Buku ini