5. Al-Mai’idah

Demi yang Esa yang ditunjuk dengan nama Allah (yang menciptakan keberadaanku dengan Nama-namaNya sesuai dengan makna huruf ‘B’), yang Rahman lagi Rahim.

 

Hai orang-orang yang beriman, penuhi lah janji-janjimu sepenuhnya… Ternak gembala (biri-biri, sapi, kambing, unta, dll.) dihalalkan bagi kalian dengan syarat bahwa kalian tidak berburu binatang-binatang yang dihalalkan untuk diri kalian sendiri ketika kalian sedang berihram, kecuali untuk yang telah diberitahukan kepada kalian… Sungguh Allah menetapkan apa yang Dia kehendaki. [1]

Hai orang-orang yang beriman! Janganlah kalian tidak menghargai tata-cara Allah (ayat-ayat Allah; yang menimbulkan atau menyebabkan bisa merasakan Allah), bulan-bulan suci, kurban-kurban yang dipersembahkan ke Baytullah, kurban-kurban khusus dan kepada mereka yang datang ke Bayt untuk mencari karunia dan kesenangan Rabb mereka… Kalian dapat berburu setelah keluar dari ihram… Janganlah kebencian kalian kepada orang-orang yang (sebelumnya) mencegah kalian memasuki Masjid al-Haram menuntun kalian melanggar batas-batas kalian… Saling tolonglah berdasarkan esensi realitas dan takwa (melindungi diri kalian di jalan Allah dari kekurangan identitas kalian) bukan pada perbuatan dosa dan permusuhan… Lindungi diri kalian dari Allah (takwa) (karena Dia akan melaksanakan kepada kalian akibat-akibat dari tindakan kalian). Pastilah Allah itu syadid-ul ‘iqab (Pelaksana dari akibat-akibat perbuatan dosa). [2]

Dilarang bagi kalian daging bangkai, darah, daging babi, dan yang disembelih dengan nama selain Allah. Juga dilarang bagi kalian daging binatang yang dibunuh dengan dicekik, atau dengan dipukul, atau yang jatuh, atau dikuliti hingga mati, atau dibunuh dan dimakan sebagian oleh binatang buas, atau yang dipersembahkan pada altar-altar batu. Juga, meramal peruntungan (mengenai masa depan) dengan mengundi anak-panah (atau cara meramal masa depan lainnya)! Semua ini adalah sesat. Mereka yang mengingkari realitas hari ini telah menyerah dalam melenyapkan agama kalian… Maka janganlah kalian takut dengan mereka, tapi takutlah kepadaKu. Hari ini telah kusempurnakan bagi kalian agama kalian (perolehan ilmu agama kalian) dan telah lengkap pertolonganKu pada kalian dan telah disetujui bagi kalian Islam (berserahdiri dengan sepenuhnya kepada Allah) sebagai (pemahaman terhadap) agama… Barang siapa terpaksa karena kelaparan berat ia boleh melakukan itu, tanpa beranggapan bahwa apa yang haram sebagai halal… Sungguh, Allah itu Ghafur lagi Rahim. [3]

Mereka bertanya kepadamu tentang apa yang telah dibolehkan kepada mereka… Katakan, “Semua makanan yang baik dan bersih telah dibolehkan bagi kalian… Dan yang ditangkap oleh binatang buruan yang telah kalian latih di jalan Allah, maka makanlah apa yang mereka tangkap untuk kalian dan ucapkanlah nama Allah padanya… Pastilah Allah itu (Syadid-ul ‘Iqab: Pelaksana dari akibat-akibat perbuatan zalim). [4]

Hari ini, semua makanan yang baik dan suci telah dibolehkan bagi kalian… Makanan dari mereka yang telah diberi ilmu mengenai realitas dibolehkan bagi kalian… Dan makanan kalian dibolehkan bagi mereka… Dan perempuan-perempuan suci dari orang-orang beriman dan yang kepada mereka yang telah diberikan ilmu mengenai realitas dibolehkan (untuk dinikahi) bagi kalian, dengan syarat bahwa kalian memberikan mahar mereka, dan mereka menjauhi perzinaan dan menahan diri dari hubungan gelap… Barangsiapa mengabaikan syarat-syarat dan ketentuan agama dan mengingkari realitas, semua amalnya menjadi sia-sia dan ia akan berada di antara orang-orang yang rugi di kehidupan kekal yang akan datang. [5]

Hai orang-orang yang beriman… Jika kalian berdiri untuk mengerjakan shalat, basuhlah wajah kalian dan tangan kalian hingga siku dengan air; usaplah kepala kalian dan basuhlah kaki kalian hingga mata kaki… Jika kalian dalam keadaan tidak suci (berjunub) maka basuhlah seluruh tubuh kalian… Jika kalian sakit atau dalam perjalanan atau habis ke toilet atau jika kalian telah tidur dengan wanita dan tidak mendapatkan air, maka carilah tanah yang bersih dan usaplah wajah dan tangan kalian dengan tanah yang bersih… Allah tidak menginginkan kesusahan pada kalian, tapi Dia hendak menyucikan kalian dan menyempurnakan pertolongan HU kepada kalian; agar kalian bersyukur (dan mengevaluasi). [6]

Ingatlah pertolongan Allah kepada kalian dan kepada perjanjian yang dengannya Dia mengikat janji kalian ketika kalian berkata, “Kami mendengar dan kami patuh”… Lindungi lah diri kalian dari Allah (bertakwa)! Sungguh Allah, sebagai esensi kalian dengan Nama-namaNya, mengetahui apa yang ada di dalam kalian. [7]

Wahai orang-orang yang beriman… Bersabarlah dalam jalan Allah, dan bersikap adillah ketika bersaksi… Janganlah kebencian kalian kepada orang-orang membuat kalian menjadi tidak adil! Adillah, pendekatan ini lebih dekat kepada perlindungan… Lindungi diri kalian dari Allah (bertakwalah)! Sungguh Allah (sebagai pencipta mereka) itu Khabir terhadap semua tindakan kalian. [8]

Allah telah berjanji kepada mereka yang beriman dan yang hidup sesuai dengan tuntutan agama mereka, “Ada ampunan dan pahala besar bagi mereka.” [9]

Bagi mereka yang mengingkari realitas dan ayat-ayat Kami (manifestasi-manifestasi dari Nama-nama) mereka adalah orang-orang penghuni neraka. [10]

Hai orang-orang yang beriman… Ingatlah pertolongan Allah kepada kalian… Ingatlah ketika suatu kaum ingin meletakkan tangan mereka pada kalian (mencelakakan kalian) dan Dia menarik tangan mereka menjauhi kalian… Lindungilah diri kalian dari Allah (bertakwalah)! Kepada Allah lah hendaknya orang-orang beriman bertawakal (percaya bahwa Nama Wakil di dalam esensi mereka akan memenuhi fungsinya). [11]

Sesungguhnya, Allah mengambil perjanjian dari Bani Israil… Kami mengangkat duabelas perwakilan di antara mereka… Allah telah mengatakan, “Aku sungguh bersama kalian… Jika kalian mengerjakan shalat, menunaikan zakat, beriman kepada para Rasul dan mendukung mereka, dan memberi Allah pinjaman yang baik (berdasarkan penekanan ‘Aku sungguh bersama kalian,’ pinjaman-pinjaman yang kalian berikan kepada orang-orang lain adalah pinjaman yang diberikan kepada Allah), Aku akan menghapuskan perbuatan dosa kalian dan memasukkan kalian ke Surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai… Barang siapa mengingkari realitas setelah ini maka ia telah tersesat dari jalan yang lurus.” [12]

Kami telah mengutuk mereka karena melanggar perjanjian mereka dan mengeraskan hati mereka (mengunci persepsi mereka)! Mereka menyimpangkan arti kata-kata dan telah melupakan untuk mengambil bagian dari realitas-realitas yang telah diperingatkan. Kecuali sebagian kecil saja, kalian akan melihat kebohongan mereka… Maafkanlah mereka dan janganlah khawatir! Sungguh, Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan. [13]

Dan kami telah mengambil perjanjian dari mereka yang mengatakan, “Kami adalah umat Nasrani!” Mereka pun lupa untuk mengambil bagian dari apa yang telah diperingatkan kepada mereka… Maka Kami jadikan di antara mereka permusuhan dan kebencian hingga periode Kiamat… Allah akan menunjukkan apa yang mereka buat dan lakukan. [14]

Hai orang-orang yang kepadanya telah diberikan ilmu mengenai realitas… Telah datang kepada kalian Rasul Kami yang memberitahu kalian tentang banyak kebenaran yang kalian sembunyikan berkaitan dengan realitas dan yang memaafkan kebanyakan dari kalian (karena menyembunyikannya)… Sungguh, telah datang kepada kalian Nur dari Allah dan Kitab yang Terang (ilmu sunnatullah yang jelas). [15]

Allah membimbing mereka yang mengikuti keridlaanNya (kemampuan realisasi di dalam esensi manusia) kepada realitas, dengan fitur-fitur dari Nama-nama; realitas Allah. Berdasarkan kepatutan dari komposisi-komposisi Nama mereka, Dia akan mencabut mereka dari kegelapan menuju Nur, dan membimbing mereka kepada kehidupan yang benar. [16]

Sungguh, mereka yang mengatakan, “Allah adalah Al-Masih, anak Maryam” telah mengingkari realitas! Katakan lah, “Siapa yang memilki kekuasaan untuk mencegah Allah jika Dia memilih untuk membinasakan Al-Masih, anak Maryam, ibunya, dan setiap orang lain di muka bumi?”… Segala sesuatu di langit, di bumi dan di antaranya adalah untuk Allah (untuk manifestasi dan melihat Nama-nama)! Dia menciptakan apa yang dikehendakiNya! Allah itu Qadir atas segala sesuatu. [17]

Umat Yahudi dan umat Kristen mengatakan, “Kami adalah anak-anak dan kesayangan Allah”… Katakanlah, “Lalu mengapa Dia menghukum kalian untuk kesalahan-kesalahan kalian?”… Bukan, kalian pun adalah manusia-manusia yang diciptakanNya… Dia mengampuni siapa yang dikehendakiNya dan membiarkan menderita siapa yang dikehendakiNya… Kekuasaan atas langit, bumi dan segala sesuatu di antaranya adalah untuk Allah… KepadaNya lah tempat kembalinya! [18]

Wahai orang-orang yang kepadanya telah diberikan ilmu mengenai realitas… Telah datang kepada kalian seorang Rasul yang memberitahu kalian tentang kebenaran, di dalam masa senggang di antara Rasul-rasul… Agar kalian tidak mengatakan, “Pembawa berita dan peringatan belum datang kepada kami”… Inilah dia pembawa berita dan peringatan!… Allah itu Qadir atas segala sesuatu. [19]

Musa pernah berkata kepada kaumnya, “Kaumku, ingatlah pertolongan Allah kepada kalian, Dia mewahyukan kepada para Nabi dari kalangan kalian dan menunjuk kalian sebagai para penguasa, Dia memberi kalian apa yang tidak diberikan kepada orang lain di dunia (ilmu yang berkaitan dengan kekhalifahan di bumi).” [20]

“Kaumku, masukilah Tanah Suci yang telah Allah tetapkan bagi kalian dan jangan kembali ke masa lampau, atau kalian akan kembali sebagai orang-orang yang merugi.” [21]

Mereka berkata, “Wahai Musa, sungguh kaum lalim tinggal di sini… Hingga mereka meninggalkan tempat ini, kami tidak akan memasukinya… Jika mereka pergi dengan kehendak mereka sendiri, maka kami akan memasukinya.” [22]

Dua orang, yang kepada mereka Allah telah memberikan berkatNya, dari kaum yang mereka takuti, berkata, “Masuk lah kedalamnya melalui gerbangnya, karena ketika kalian masuk, kalian akan menang… Jika kalian adalah orang-orang yang beriman, maka bertawakallah kalian kepada Allah (percayalah Nama Wakil di dalam esensi kalian akan memenuhi fungsinya).” [23]

Mereka berkata, “Wahai Musa, selama mereka ada di sana, kami tidak akan memasukinya… Pergilah, kamu dengan Rabb-mu, dan perangilah! Sungguh kami akan duduk di sini.” [24]

(Musa) berkata, “Rabb-ku… Sungguh, perkataanku tidak berpengaruh kepada yang lain kecuali pada diriku sendiri dan saudaraku, maka pisahkanlah kami dari orang-orang (yang keyakinannya) sesat.” [25]

Dia berkata, “Sungguh, tempat itu telah terlarang bagi mereka. Untuk empatpuluh tahun mereka akan mengembara di muka bumi dengan kebingungan… Maka janganlah bersedih karena mereka yang (keyakinannya) sesat.” [26]

Katakan lah kepada mereka kebenaran tentang kedua anak Adam… Bagaimana mereka berdua mempersembahkan kurban, dimana yang satu diterima sedangkan yang lainnya tidak… (Kabil, yang kurbannya tidak diterima) berkata, “Aku pasti akan membunuhmu”… (Habil, yang kurbannya diterima) berkata, “Allah hanya menerima dari orang-orang yang bertakwa (orang-orang yang hidup sesuai dengan realitas esensial mereka).” [27]

“Jika kamu mengangkat tangan untuk membunuhku, aku berjanji bahwa aku tidak akan mengangkat tanganku untuk membunuhmu! Karena aku takut kepada Allah, Rabb-nya seluruh alam!” [28]

“Aku ingin kamu menanggung dosaku dan dosamu sendiri sehingga kamu termasuk di antara orang-orang yang berteman dengan api… Ini adalah konsekuensi dari orang-orang yang zalim!” [29]

Akhirnya, ambisi dan kecemburuan yang dirorong oleh egonya memudahkan dia (Kabil) untuk membunuh saudara laki-lakinya (Habil), dan ia pun membunuhnya… Maka ia pun masuk kedalam kelompok orang-orang yang merugi. [30]

Lalu Allah mengirimkan seekor gagak kepadanya, mencengkram tanah, menunjukkan kepadanya cara untuk mengubur mayat saudaranya… Kabil berkata pada dirinya sendiri, “Celakalah aku ini! Bahkan aku tidak seperti gagak ini yang tahu bagaimana mengubur mayat saudaraku!” Dan ia pun menjadi menyesal. [31]

Inilah sebabnya mengapa Kami menetapkan kepada Bani Israil, “Barang siapa membunuh seseorang kecuali (sebagai pembalasan) bagi orang (yang dibunuh) atau karena menyebarkan kerusakan di muka bumi, ia seolah telah membunuh seluruh manusia… Dan barangsiapa menyelamatkan nyawa seseorang, ia seolah telah menyelamatkan seluruh manusia…” Sungguh, telah datang kepada mereka Rasul-rasul kami sebagai bukti yang terang; namun setelah ini kebanyakan dari mereka masih berlaku boros di muka bumi (tidak mengevaluasi apa yang telah Kami berikan kepada mereka). [32]

Pembalasan bagi mereka yang memerangi Allah dan RasulNya, dan berusaha menyebarkan kerusakan di muka bumi, adalah dengan dibunuh, digantung, atau dengan memotong silang kaki dan tangannya, atau dipenjarakan. Inilah kehinaan bagi mereka di dunia ini… Dan ada penderitaan yang berat bagi mereka di kehidupan kekal yang akan datang. [33]

Kecuali bagi mereka yang bertobat sebelum kalian menangkapnya… Ketahuilah dengan baik bahwa Allah itu Ghafur lagi Rahim. [34]

Hai orang-orang yang beriman! Lindungilah diri kalian dari Allah (bertakwalah); Minta lah jalan kepadanya agar kalian bisa dekat kepadaNya dan berjuanglah dengan teguh di jalanNya agar kalian bisa mencapai kebebasan. [35]

Adapun bagi mereka yang mengingkari realitas, jika mereka memiliki segalanya di bumi dan dua kali lebih banyak lagi dan menawarkannya untuk menebus diri mereka sendiri dari penderitaan periode Kiamat, itu tidak akan pernah diterima darinya! Penderitaan yang menyedihkan menanti mereka. [36]

Mereka ingin berlari dari api, namun mereka tidak akan mampu untuk melakukannya… Bagi mereka penderitaan yang tak ada habisnya! [37]

Potonglah tangan-tangan para pencuri, baik laki-laki ataupun perempuan, sebagai teladan dari Allah untuk apa yang telah mereka kerjakan! Allah itu ‘Aziz lagi Hakim. [38]

Tapi barangsiapa bertaubat setelah ia melakukan kezaliman dan memperbaiki (perilakunya), Allah pasti akan menerima taubatnya… Sungguh Allah itu Ghafur lagi Rahim. [39]

Tidak tahukah kamu kekuasaan (realitas) lagit dan bumi adalah untuk Allah? Dia menghukum siapa yang dikehendakiNya dan memberi pahala kepada siapa yang dikehendakiNya! Allah itu Qadir atas segala sesuatu. [40]

Hai Rasul! Jangan disedihkan oleh mereka yang mengatakan “Kami telah beriman” dengan lidah mereka namun mereka belum beriman dengan hati (dengan sadar, dengan meresapinya dan mengalami/merasakan maknanya) mereka dan yang berlomba-lomba mengingkarinya… Ada di antara umat Yahudi yang menyimak kepadamu untuk membuat kebohongan, atau sebagai perantara untuk kepentingan mereka yang tidak datang kepadamu… Mereka menyimpangkan kata-kata dan mengatakan, “Jika ini diberikan kepada kalian, ambil lah, tapi jika tidak (jika tidak begitu, keputusan dibuat berdasarkan hukum-hukum Allah) maka menjauhlah”… Jika Allah menghendaki kesesatan bagi seseorang, kamu tidak lagi bisa mengharapkan apapun dari Allah untuk menolongnya… Mereka adalah orang-orang yang hatinya Allah tidak inginkan untuk membersihkannya… Ada kehinaan bagi mereka di dunia… Dan penderitaan yang berat menanti mereka di kehidupan kekal yang akan datang. [41]

Mereka selalu menyimak kepada kebohongan dan mengerjakan hal-hal yang dilarang… Jika mereka datang kepadamu, maka adililah di antara mereka, atau berpalinglah dari mereka… Jika kamu berpaling dari mereka, mereka tidak akan dapat mencelakakanmu sedikit pun… Namun jika kamu mengadili mereka, maka buatlah keputusan dengan adil… Sungguh Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil. [42]

Mengapa mereka menjadikan kamu seorang hakim padahal mereka mempunyai Taurat yang di dalamnya ada perintah-perintah Allah? Namun mereka berpaling dari keputusanmu! Mereka bukanlah orang-orang beriman! [43]

Sebenarnya, Kami telah mewahyukan Taurat, yang di dalamnya ada Nur dan ilmu mengenai realitas… Dengannya, Nabi-nabi yang telah berserahdiri memerintah umat Yahudi, demikian pula para Rabbi (yang telah mendapat pelatihan mengenai perkara umat Yahudi menurut Taurat) dan para Pendeta (yang memiliki ilmu dan hikmah)yang dipercaya untuk melindungi ilmu mengenai realitas, dan yang kepadanya mereka bersaksi… Maka, janganlah takut kepada manusia, takutlah kepadaKu! Janganlah menjual kebenaran yang Aku beritahukan kepada kalian dengan harga yang murah. Mereka yang tidak mengadili dengan apa yang Allah wahyukan adalah orang-orang yang mengingkari realitas! [44]

Telah Kami tetapkan di dalamnnya (Taurat), “Nyawa dengan nyawa, mata dengan mata, hidung dengan hidung, telinga dengan telinga, gigi dengan gigi! Dan luka dengan luka…” Namun barangsiapa memaafkan, ini akan memperbaiki kesalahan masa lalunya! Dan barang siapa tidak mengadili dengan apa yang Allah wahyukan, mereka termasuk orang-orang yang zalim. [45]

Kami mengirim Isa, anak Maryam, pada jejak langkah mereka (para Nabi yang telah berserahdiri) untuk menegaskan ilmu dari Taurat (sebagai kebenaran). Dan Kami berikan kepadanya Injil, yang mengandung Huda (ilmu tentang realitas) dan Nur, dan menegaskan apa yang sampai kepadanya dari Taurat, sebagai panduan dan peringatan bagi orang-orang yang terlindungi (takwa). [46]

Mereka yang mengikuti Injil harus mengadili dengan ketetapan-ketetapan di dalam Injil yang diwahyukan Allah. Barangsiapa tidak mengadili dengan ketetapan-ketetapan yang diwahyukan Allah, mereka adalah orang-orang yang sesat! [47]

Kami mewahyukan kepadamu sebuah realitas yang menegaskan, melindungi, menjadi saksi, menguasai dan merangkum Kebenaran berkaitan dengan ilmu mengenai realitas (sunnatullah) yang datang sebelum kamu… Maka adililah di antara mereka dengan apa yang telah Allah wahyukan… Jangan tinggalkan apa yang telah datang kepadamu sebagai Kebenaran dan mengikuti angan-angan dan keinginan kosong mereka… Kepada masing-masing kalian, Kami tetapkan hukum (aturan-aturan dan ketentuan-ketentuan mengenai gaya hidup) dan cara (sistem yang berdasarkan realitas tetap yang tidak berubah dengan waktu). Sekiranya Allah berkehendak, pasti Dia telah menjadikan kalian umat yang satu! Tapi Dia ingin menguji kalian dengan apa yang Dia berikan kepada kalian (sehingga kalian dapat melihat sendiri siapa diri kalian)… Maka bersegeralah mengerjakan kebaikan! Kepada Allah kalian semua akan dikembalikan… Dia akan memberitahukan kepada kalian tentang apa-apa yang karenanya kalian bercerai-berai dan berselisih. [48]

(Inilah apa yang telah Kami tetapkan pada kalian:) Adili di antara mereka dengan apa yang telah Allah wahyukan kepadamu… Jangan mengikuti keinginan-keinginan (tak berdasar) mereka… Berhati-hatilah untuk tidak jatuh kedalam hasutan mengenai sebagian dari apa-apa yang telah Allah wahyukan kepadamu! Jika mereka berpaling, ketahuilah dengan baik bahwa Allah ingin memberi mereka kemalangan karena sebagian dari kesalahan-kesalahan mereka… Sungguh, kebanyakan dari manusia telah rusak keimanannya. [49]

Ataukah mereka menginginkan hukum-hukum penyembah berhala (dari jaman jahiliyah)? Siapakah hakim yang lebih baik dibanding Allah bagi orang-orang yang keimanannya teguh? [50]

Hai orang-orang yang beriman… Janganlah berteman dengan orang-orang Yahudi dan orang-orang Nasrani… Mereka berteman satu dengan lainnya… Barangsiapa berteman dengan mereka, ia sungguh akan menjadi bagian dari mereka… Sungguh, Allah tidak akan menunjuki orang-orang yang zalim (Dia tidak akan memungkinkan orang-orang yang menzalimi diri mereka sendiri untuk mengalami/merasakan realitas)! [51]

Kamu akan melihat mereka yang tidak memiliki pikiran sehat (munafik) mengatakan, “Kami takut hal-hal itu akan berakibat kepada kami” dan bergegas menuju mereka (orang-orang Yahudi dan Nasrani)… Mungkin Allah akan membawa kejelasan dan putusan dari DiriNya Sendiri (HU) dan mereka akan menyesal terhadap apa yang telah mereka sembunyikan di dalam diri mereka. [52]

Orang-orang yang beriman mengatakan, “Apakah mereka orang-orang yang sungguh-sungguh bersumpah dengan seluruh kekuatan mereka dan dengan nama Allah bahwa mereka beserta kalian?” Perbuatan mereka menjadi tak bernilai; mereka menjadi orang-orang yang merugi. [53]

Hai orang-orang yang beriman… Barangsiapa di antara kalian meninggalkan keimanannya (ketahuilah bahwa) Allah akan mendatangkan (sebagai ganti kalian) orang-orang yang akan (Dia) cintai, (dan yang) akan mencintai Dia, yang rendah hati terhadap orang-orang yang beriman dan hormat terhadap para pengingkar realitas, yang akan berperang di jalan Allah tanpa rasa takut celaan dari pencela manapun… Itulah pertolongan dari Allah; Dia memberikannya kepada siapa yang Dia kehendaki. Allah itu al-Wasi, al-‘Aliim [54]

 

Satu-satunya Waliyy kalian adalah Allah, Rasul dari HU, dan orang-orang yang beriman; mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat dengan tunduk. [55]

Barang siapa berteman dengan Allah, Rasul dari HU, dan orang-orang yang beriman (harus tahu) bahwa sekutu Allah lah yang akan menang! [56]

Hai orang-orang yang beriman… Jangan berteman dengan mereka yang mengambil agama kalian sebagai bahan ejekan dan permainan di antara orang-orang yang telah diberi ilmu mengenai realitas sebelum kalian, atau orang-orang yang mengingkari realitas! Lindungilah diri kalian dari Allah (bertakwalah), jika kalian orang-orang yang beriman! [57]

Dan apabila kalian menyeru untuk shalat, mereka memperolok-olokan dan mempermainkannya… Ini karena mereka adalah orang-orang yang tidak mampu menggunakan akal mereka. [58]

Katakanlah, “Hai orang-orang yang telah diberi ilmu mengenai realitas, apakah kalian membenci kami hanya karena kami telah beriman kepada Allah, realitas esensial kami, terhadap apa yang telah diwahyukan kepada kami, dan terhadap apa yang telah diwahyukan sebelum kami? Kebanyakan dari kalian telah tersesat!” [59]

Katakanlah, “Haruskah aku beritahukan kepada kalian betapa buruknya akibat-akibat perbuatan kalian dalam pandangan Allah? Mereka adalah orang-orang yang dikutuk Allah dan yang kepadanya Allah murka! (Allah)mengubah mereka menjadi para pengikut kera (yang hidup dengan meniru tanpa berpikir), babi (yang hidup untuk kesenangan jasmani mereka) dan Thagut (setan – ilusi-ilusi – dorongan nafsu)! Mereka adalah orang-orang yang tempat tinggalnya buruk sekali dan yang telah tersesat dari jalan yang teguh! [60]

Apabila mereka datang kepada kalian mereka berkata, “Kami telah beriman”… Namun sebenarnya mereka datang kepada kalian dalam keadaan ingkar dan meninggalkan kalian dalam keadaan ingkar pula… Allah, sebagai pencipta tindakan-tindakan mereka, lebih mengetahui apa yang mereka sembunyikan. [61]

Akan kamu lihat kebanyakan dari mereka cenderung kepada pelanggaran terhadap Allah dan bersegera dalam memakan apa yang diharamkan… Betapa buruknya apa yang mereka kerjakan! [62]

Mengapa para rabbi dan para ulama (mereka yang memiliki ilmu dan hikmah) tidak mencegah mereka dari mengatakan hal-hal yang menghina tentang Allah dan dari memakan apa yang telah diharamkan… Betapa buruknya apa yang mereka kerjakan dan mereka buat! [63]

Orang-orang Yahudi mengatakan, “Tangan-tangan Allah terikat”… Pengakuan mereka menjadi nyata tentang mereka sendiri; tangan-tangan mereka terikat dan mereka menjadi terkutuk! Sebaliknya, kedua tangan Allah terbuka; Dia terus memberi sesuai kehendakNya! Sungguh, apa yang telah diwahyukan kepadamu dari Rabb-mu menambah keingkaran dan pelanggaran dari kebanyakan mereka! Telah kami buat di antara mereka permusuhan dan kebencian yang akan bertahan hingga periode Kiamat! Apabila mereka menyalakan api peperangan, Allah memadamkannya… (Tapi tetap saja) mereka berusaha menimbulkan kerusakan di muka bumi… Allah tidak menyukai orang-orang yang berusaha merusak keimanan. [64]

Andai saja mereka, yang kepadanya sampai ilmu mengenai realitas, telah beriman (mengevaluasi ilmu ini) dan melindungi diri mereka sendiri (dari syirik; dualitas) tentu telah Kami hapus perbuatan buruk mereka dan menempatkan mereka di Surga Na’im (keadaan dimana kekuatan-kekuatan yang berkaitan dengan Allah mewujud). [65]

Andai saja mereka telah mengevaluasi dan menerapkan ketentuan-ketentuan Taurat, Injil, dan apa yang telah diwahyukan kepada mereka dari Rabb mereka, tentu mereka telah menikmati rahmat dari atas dan dari bawah (pemberian spiritual dan material)! Di antara mereka ada sebagian yang berada di jalan yang benar (memberikan segalanya sesuai dengan haknya) namun kebanyakan dari mereka terjerumus kedalam perbuatan buruk! [66]

Hai Rasul (yang mulia)… Beritahukanlah apa yang telah diwahyukan kepadamu dari Rabb-mu! Jika tidak, maka kamu belum menyampaikan realitas dari HU! Allah melindungimu dari orang-orang itu… Sungguh, Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang mengingkari realitas! [67]

Katakanlah, “Hai orang-orang yang kepadanya telah diberikan ilmu mengenai realitas! Kalian tidak mempunyai alasan yang teguh hingga kalian menjunjung tinggi (menerapkan langsung kedalam kehidupan kalian) Taurat, Injil, dan apa yang telah diwahyukan kepada kalian dari Rabb kalian!” Sungguh, apa yang telah diwahyukan kepada kalian dari Rabb kalian menambah keingkaran dan pelanggaran kebanyakan dari mereka… Maka janganlah bersedih dikarenakan orang-orang yang ingkar! [68]

Sungguh, barangsiapa di antara orang-orang Yahudi, Sabi’in dan orang-orang Nasrani beriman kepada Allah(Rabb sejati mereka dan Rabbnya seluruh alam) dan kepada kehidupan kekal yang akan datang dan menjalankan ketentuan-ketentuan dari keyakinan ini, tidak akan ada rasa takut bagi mereka, dan tidak akan pula mereka bersedih! [69]

Kami telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan mengirimkan kepada mereka Rasul-rasul! Namun apabila seorang Rasul datang kepada mereka yang ego mereka tidak menyukainya, mereka mengingkari sebagian dan membunuh sebagian yang lain! [70]

Mereka mengira tidak akan ada bahaya padanya; oleh karena itu, mereka menjadi buta (kepada realitas) dan tuli (terhadap panggilan Kebenaran)! Kemudian Allah menerima taubat mereka… Namun kebanyakan dari mereka menjadi buta (tak mampu mengevaluasi realitas) dan tuli (tak bisa mendengar) lagi! Allah (sebagai pencipta perbuatan mereka) itu Bashir terhadap apa yang mereka kerjakan. [71]

Sungguh, mereka yang mengatakan, “Allah adalah Al-Masih, anak Maryam” telah mengingkari realitas… (Padahal) Al-Masih telah mengatakan, “Hai Bani Israil… Mengabdi lah kepada Allah, Rabb-ku dan Rabb kalian… Karena barangsiapa menyekutukan Allah (syirik; dualitas) sungguh Allah telah menjadikan Surga terlarang baginya! Tempat akhir mereka adalah api! Tidak ada penolong bagi orang-orang yang zalim!” [72]

Sungguh, mereka yang mengatakan, “Allah adalah yang ke tiga dari yang tiga” telah menjadi orang-orang yang ingkar kepada realitas! Konsep ketuhanan tidaklah absah; pemilik Uluhiyyah adalah YANG ESA! Jika mereka tidak menghentikan apa yang mereka katakan, orang-orang yang ingkar di antara mereka pasti akan merasakan penderitaan yang menyakitkan! [73]

Apakah mereka masih belum akan bertaubat kepada Allah dan memohon ampunan? Allah itu Ghafur lagi Rahim. [74]

Al-Masih, anak Maryam, hanyalah seorang Rasul… Telah datang dan berlalu Rasul-rasul sebelum dia! Ibunya adalah seorang perempuan yang benar (ia telah menyaksikan realitas esensial dan bersaksi terhadap keberadaannya tanpa syarat)! Mereka berdua biasa makan makanan (mereka manusia biasa)! Perhatikanlah bagaimana Kami telah memberitahu mereka tentang tanda-tandanya! Lalu perhatikan lagi, bagaimana mereka berpaling dari kebenaran! [75]

Katakanlah, “Apakah kalian mengabdi kepada apa-apa yang selain Allah, yang tidak membahayakan kalian ataupun memberi kalian manfaat? Allah adalah HU, yang Sami’ lagi ‘Alim. [76]

Katakanlah, “Wahai para Ahli Kitab… Janganlah melampaui batas dan melanggar batas-batas agama kalian dengan cara yang tidak dibenarkan… Janganlah mengikuti angan-angan kosong dari orang-orang yang telah menyimpangkan banyak orang dari jalan yang benar di masa lalu, dan mereka yang telah jauh dari garis tengah!” [77]

Mereka dari Bani Israil yang mengingkari Kebenaran telah dilaknat (terjerumus jauh dari Allah) oleh lisannya Dawud dan Isa, anak Maryam… Ini karena mereka membangkang dan melanggar batas. [78]

Mereka tidak saling mencegah satu sama lain dari perbuatan buruk yang mereka lakukan. Betapa buruknya perbuatan mereka! [79]

Kamu akan melihat kebanyakan dari mereka berteman dengan orang-orang yang mengingkari ilmu mengenai realitas… Betapa buruknya akhir yang disiapkan oleh ego mereka! Murka Allah pada mereka! Mereka akan merasakan penderitaan yang kekal. [80]

Seandainya mereka beriman kepada Allah, pencipta keberadaan mereka dengan Nama-namaNya, Nabi (Muhammad saw) dan apa yang telah diwahyukan kepadanya, mereka tidak akan berteman dengan mereka (orang-orang yang ingkar)… Namun kebanyakan dari mereka telah rusak keimanannya. [81]

Di antara manusia, sungguh kamu akan melihat orang-orang Yahudi dan orang-orang dualis (mereka yang berbuat syirik) sebagai yang paling keras permusuhannya kepada orang-orang yang beriman… Dan kamu akan mendapati yang paling dekat dalam kasih sayang kepada orang-orang yang beriman adalah mereka yang berkata, “Kami adalah orang-orang Nasrani”… Itu karena di antara mereka (Nasrani) ada orang-orang yang memiliki ilmu yang dalam dan orang-orang yang telah meninggalkan dunia (menyerahkan diri mereka sepenuhnya kepada Allah), yang tidak memiliki kesombongan. [82]

Dan apabila mereka menyimak kepada apa yang telah diwahyukan kepada Rasul, kamu akan melihat air mata mereka bercucuran karena mereka mengetahui bahwa ilmu yang diwahyukan itu adalah Kebenaran… Mereka berkata, “Rabb kami, kami telah beriman… Catatlah kami sebagai orang-orang yang bersaksi.” [83]

“Mengapa kami tidak beriman kepada apa yang telah datang dari Allah, esensi kami dengan Nama-namaNya, dan Kebenarannya, ketika kami telah merindukan Dia untuk memasukkan kami sebagai golongan orang-orang yang benar!” [84]

Dan untuk ini, Allah membalas mereka dengan Surga yang dibawahnya mengalir sungai-sungai, dimana mereka akan tinggal selamanya… Demikianlah balasan bagi orang-orang yang berbuat kebaikan! (Balasan/hasil/akibat dari kebaikan adalah kebaikan). [85]

Tapi mereka yang mengingkari ilmu mengenai realitas dan ayat-ayat Kami (manifestasi Nama-nama), mereka adalah kawanan penghuni neraka! [86]

Wahai orang-orang yang beriman!... Janganlah melarang pemberian yang bersih, yang telah Allah halalkan bagi kalian, dan janganlah melampaui batas (dengan mengharamkan apa yang telah dihalalkan)! Sungguh Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. [87]

Makanlah apa-apa yang dihalalkan dan baik yang telah Allah berikan kepada kalian… Lindungilah diri kalian dari Allah, yang kalian yakini merupakan realitas esensial dari keberadaan kalian dengan Nama-namaNya. [88]

Allah tidak akan meminta pertanggungjawaban atas sumpah-sumpah yang kalian buat secara tidak sengaja! Tapi kalian bertanggungjawab atas sumpah-sumpah yang kalian buat dengan sengaja dan secara sadar! Denda (perbaikan) untuk melanggar sumpah-sumpah yang dibuat dengan sengaja adalah memberi makan atau pakaian kepada sepuluh orang miskin, atau membebaskan seorang hamba sahaya! Barang siapa tidak memiliki kemampuan untuk melakukannya harus berpuasa selama tiga hari. Ini adalah denda untuk melanggar sumpah-sumpah kalian! Pegangteguhlah sumpah-sumpah kalian… Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayatNya kepada kalian agar kalian melakukan evaluasi. [89]

Wahai orang-orang yang beriman… Minuman yang memabukkan, perjudian, benda-benda berhala dan mengundi panah (meramal nasib) adalah perbuatan setan! Hindarilah semuanya agar kalian mencapai kebebasan. [90]

Setan berupaya menebar permusuhan dan kebencian di antara kalian melalui minuman yang memabukkan dan perjudian, dan menjauhkan kalian dari mengingat Allah dan dari melaksanakan shalat… Maka maukahkah kalian berhenti? [91]

Taatilah Allah, taatilah Rasul dan waspadalah! Jika kalian berpaling, ketahuilah dengan baik (bahwa tanggung-jawab) Rasul hanyalah memberi peringatan dengan terang. [92]

Jika orang-orang yang beriman, dan melaksanakan ketentuan-ketentuan dari keyakinan mereka, terus-menerus melindungi diri mereka sendiri, mereka akan mencapai keimanan (yang lebih tinggi) dan akan tetap menjalankan praktek-praktek yang berkaitan dengannya… Kemudian, dengan melindungi diri mereka sendiri dengan pemahaman ini, mereka bahkan akan mencapai pemahaman yang lebih tinggi terhadap agama… Dengan pemahaman ini, dan sebagai hasil dari keyakinan mereka, maka mereka akan dapat melindungi diri mereka sendiri… Dengan terus-menerus melindungi diri mereka sendiri pada tingkat pemahaman ini akan memungkinkan mereka untuk mencapai kebaikan (stasiun penglihatan)… Allah mencintai orang-orang yang melakukan kebaikan. [93]

Wahai orang-orang yang beriman… Allah akan menguji kalian dengan binatang buruan dimana kalian berburu dengan tombak kalian agar menjadi jelas siapa yang takut kepadaNya, yang tidak mereka ketahui (yang tidak dapat dilihat oleh mereka)! Dan barang siapa melampaui batas, ada penderitaan yang menyakitkan baginya. [94]

Wahai orang-orang yang beriman… Janganlah berburu ketika kalian sedang berihram (pakaian yang dikenakan oleh pejiarah untuk melambangkan suatu keadaan yang dia masuki, yakni menahan diri dari aktivitas duniawi dan berpaling sepenuhnya kepada Allah)… Barangsiapa bersengaja membunuh binatang buruan, penggantinya adalah seekor kurban yang disampaikan ke Ka’bah, yang setara dengan yang dibunuh, dihakimi oleh dua orang laki-laki yang adil di antara kalian… Atau sebagai denda, memberi makan orang miskin, atau melakukan puasa yang setara dengannya, agar dia merasakan akibat dari perbuatannya… Allah memaafkan apa yang telah lalu… Namun barangsiapa mengulangi, Allah akan melaksanakan akibat-akibat dari perbuatannya! Allah itu ‘Aziz lagi Dzuntiqam (memaksa dengan keras akibat-akibat dari tindakan). [95]

Telah dihalalkan bagi kalian untuk berburu dan makan ikan laut karena bermanfaat bagi kalian dan bagi orang-orang dalam perjalanan… Tapi diharamkan bagi kalian berburu di daratan ketika kalian sedang berihram! Lindungilah diri kalian dari Allah; kepadaNyalah kalian akan dikumpulkan. [96]

Allah membuat Ka’bah, Rumah Suci, Bulan Suci, binatang-binatang dan karangan-bunga untuk persembahan, tempat berdiri orang-orang (untuk ketahanan dan keberlangsungan keimanan seseorang)… Ini adalah agar kalian tahu bahwa Allah mengetahui apa yang di langit (stasiun pikiran) dan di bumi (tubuh kalian), dan bahwa Allah itu ‘Alim atas segala sesuatu. [97]

Ketahuilah bahwa Allah sangat pasti akan melaksanakan akibat-akibat dari perbuatan buruk, tapi Allah itu Ghafur lagi Rahim. [98]

Tidak ada kewajiban yang harus dilakukan Rasul kecuali memberikan ilmu (mengenai realitas dan kewajiban-kewajibannya). Allah mengetahui apa yang kalian nampakkan maupun yang kalian sembunyikan. [99]

Katakanlah, “Yang tidak suci dan yang suci tidaklah sama derajatnya… Meskipun kebanyakan yang tidak suci mungkin nampak menyenangkan kalian”… Maka, wahai orang-orang yang berakal dari ahli tafakur yang telah memahami hakikat, lindungilah diri kalian dari Allah (bertakwa) agar kalian mencapai kebebasan. [100]

Wahai orang-orang yang beriman… Janganlah bertanya tentang hal-hal yang tidak menyenangkan kalian, ketika dijelaskan kepada kalian! Jika kalian menanyakan hal demikian ketika Al-Qur’an sedang diwahyukan. Hal itu akan diterangkan kepada kalian! Allah telah memaafkan mereka… Allah itu Ghafur lagi Halim. [101]

Masyarakat sebelum kalian menanyakan pertanyaan-pertanyaan demikian dan kemudian (tidak mampu mencerna jawabannya) mereka menjadi orang-orang yang ingkar. [102]

Allah tidak mengadakan (pengorbanan yang dikenal sebagai) bahirah, sa’ibah atau wasilah ataupun ham (ini semua adalah tradisi buatan). Namun orang-orang yang mengingkari ilmu mengenai realitas mencari-cari kesalahan tentang Allah! Kebanyakan dari mereka tidak menggunakan akal! [103]

Apabila dikatakan kepada mereka, “Datanglah kepada apa yang telah Allah wahyukan dan kepada Rasul,” mereka berkata, “Cukuplah bagi kami apa yang kami dapatkan dari bapak-bapak kami”… Begitukah meskipun bapak-bapak mereka tidak mengetahui apapun atau meskipun mereka tidak terbimbing kepada realisasi dari realitas esensial mereka? [104]

Wahai orang-orang yang beriman… Kalian bertanggungjawab kepada diri kalian sendiri! Selama kalian mengetahui reslitas esensial kalian, orang yang tersesat (yang tidak memiliki ilmu Diri esensialnya) tidak akan membahayakan kalian! Kepada Allah kalian akan kembali… Dia akan memperlihatkan hasil dari apa-apa yang kalian perbuat! [105]

Wahai orang-orang yang beriman… Apabila kematian mendekati salah seorang dari kalian, dua orang saksi yang adil harus hadir pada saat berwasiat… Atau jika kalian sedang bepergian dan kematian mendatangi kalian, diperlukan dua orang saksi bagi kalian… Jika kalian ragu (tentang kesaksian mereka), tahanlah mereka setelah shalat mereka dan biarkan mereka bersumpah demi Allah, “Kami tidak akan menjual sumpah kami dengan harga berapa pun, meskipun ia karib kerabat, dan kami tidak akan menyembunyikan kesaksian Allah, yang karenanya kami menjadi orang yang berbuat dosa.” [106]

Tapi jika ditemukan bahwa kedua orang ini pernah bersumpah palsu di masa lampau, maka ambillah dua orang yang lain untuk menggantikan mereka dan bersumpah demi Allah, “Sungguh kesaksian kami lebih benar dibanding mereka karena kami tidak pernah melanggar, atau jika demikian kami termasuk orang-orang yang zalim.” [107]

Ini akan membuat orang-orang lebih condong untuk memberikan kesaksian yang benar di hadapan Allah (dengan nama Allah) dan memberikan solusi terhadap rasa takut mereka (orang-orang yang bersumpah palsu) bahwa kesaksian mereka akan ditolak setelah mereka bersaksi… Lindungilah diri kalian dari Allah (bertakwalah) dan rasakanlah! Allah tidak menunjuki orang-orang yang merusak (keyakinan) kepada realitas! [108]

Ketika Allah mengumpulkan para Rasul (Dia akan bertanya kepada mereka): “Jawaban apa yang kalian terima?” Mereka akan mengatakan, “Kami tidak memiliki ilmu. Sungguh, Engkau lah yang mengetahui yang gaib.” [109]

Allah akan mengatakan, “Wahai Isa, anak Maryam! Ingatlah pertolonganKU kepadamu dan ibumu… Bagaimana Aku telah membersihkanmu dengan kekuatan dari Ruh Suci yang mewujud melalui keberadaanmu… Engkau berbicara kepada orang-orang ketika dalam buaian dan ketika dewasa… Aku telah mengajarimu Kitab, Hikmah, Taurat dan Injil (Aku singkapkan ilmu ini dalam kesadaranmu)… Engkau membentuk dari tanah liat sebentuk burung dengan seijinKu (B-iznihi) dan meniup kedalamnya, maka jadilah seekor burung dengan seijinKu (B-iznihi)! Engkau menyembuhkan orang buta dan lepra dengan seijinKu dan menghidupkan orang mati dengan seijinKu… Ingatlah bahwa aku menahan Bani Isral darimu! Engkau mendatangi mereka dengan bukti-bukti yang jelas, namun orang-orang yang ingkar di antara mereka telah berkata, “Ini adalah sihir!” [110]

Aku wahyukan kepada murid-murid itu, “Berimanlah kepadaKu dan kepada RasulKu (dengan mengingat huruf B)… Mereka telah berkata, “Kami telah beriman, bersaksi bahwa sungguh kami adalah orang-orang Muslim.” [111]

Para muridnya telah berkata, “Wahai Isa, anak Maryam! Apakah kekuasaan Rabb-mu memadai untuk mendatangkan kepada kami ma’idah? (secara harfiah, ‘ma’idah’ berarti meja dengan makanan; perumpamaan yang merujuk kepada ilmu mengenai realitas dan pengetahuan… Dengan kata lain, mereka mempertanyakan program penciptaan Isa, konfigurasi khusus Nama-nama yang menyusun esensi dia, dan apakah itu memiliki kapasitas.)Kemudian Isa berkata, “Lindungilah diri kalian dari Allah jika kalian benar-benar beriman.” [112]

Mereka berkata, “Kami ingin makan darinya (menerapkan ilmu itu) agar hati kami menjadi puas (mencapai kepastian mengenai apa yang engkau ajarkan kepada kami) dan agar kami mengetahui apa yang engkau terangkan kepada kami adalah realitas (absolut) dan kami menjadi saksi terhadap itu.” [113]

Isa, anak Maryam, berkata, “Ya Allah! Rabb kami… Datangkanlah kepada kami ma’idah dari langit agar ini menjadi perayaan dan bukti kebenaran dariMu, baik untuk masa lalu maupun masa depan kami… Berilah kami, karena Engkau adalah yang terbaik dari para pemberi.” [114]

Allah berkata, “Sungguh Aku akan datangkan untuk kalian… Tapi barangsiapa mengingkari realitas setelah ini, Aku akan menghukumnya dengan hukuman yang belum pernah ditimpakan kepada siapapun di seluruh alam!” [115]

Dan Allah berkata, “Wahai Isa, anak Maryam! Apakah engkau yang mengatakan kepada orang-orang, ‘Jadikanlah aku dan ibuku sebagai tuhan-tuhan selain Allah?’”… (Isa) berkata, “Subhan, Engkaulah (aku membebaskan celaan terhadapMu)! Bagaimana mungkin aku mengatakan sesuatu yang tidak benar? Bahkan jika aku telah mengatakannya, Engkau tentu telah mengetahuinya! Engkau mengetahui apa yang ada di dalam diriku, tapi aku tidak mengetahui apa yang ada di dalam DiriMu! Sungguh, Engkaulah, hanya Engkau, yang Mengetahui yang gaib!” [116]

“Aku tidak mengatakan apapun kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku: ‘Capailah kesadaran akan pengabdian kepada Allah, Rabb-mu dan Rabb-ku… Aku adalah saksi atas mereka selama aku bersama mereka… Lalu Engkau matikan aku! Engkau menjadi Raqib atas mereka! Engkau lah saksi atas segala sesuatu!” [117]

“Jika Engkau membuat mereka menderita, sungguh mereka adalah hamba-hambaMu! Jika Engkau memaafkan mereka, sungguh Engkau lah yang ‘Aziz lagi Hakim.” [118]

Allah berkata, “Inilah Hari ketika orang yang benar akan menjalani hasil-hasil dari kebenaran mereka (penegasan ketidakraguan mereka akan realitas)! Ada Surga untuk mereka, yang di bawahnya mengalir sungai-sungai, dimana mereka akan tinggal selamanya”… Allah ridha kepada mereka, dan mereka ridha kepadaNya… Inilah pencapaian yang besar! [119]

Langit, bumi dan keberadaan segala sesuatu di antara keduanya adalah kepunyaan Allah (mereka adalah manifestasi dari Nama-namaNya)! Dia itu Qadir atas segala sesuatu! [120]

117 / 119

Ini mungkin menarik buat Anda

Anda bisa mengunduh Buku ini