57. Al-Hadid

Demi yang Esa yang ditunjuk dengan nama Allah (yang menciptakan keberadaanku dengan Nama-namaNya sesuai dengan makna huruf ‘B’), yang Rahman lagi Rahim.

 

Segala sesuatu di langit dan di bumi bertasbih kepada Allah (dengan memenuhi fungsi mereka). HU itu yang ‘Azizlagi Hakim. [1]

KepunyaanNya kekuasaan langit dan bumi... Dia memberi kehidupan dan mengambil kehidupan! Dia itu Qadir atas segala sesuatu. [2]

HU adalah yang Awwal (keadaan keberadaan yang pertama dan yang awal) dan yang Akhir (yang Esa yang berikutnya tiada hingga, terhadap semua manifestasi), yang Zhahir (manifestasi yang nampak, tegas dan eksplisit; Realitas Absolut di luar jangkauan ilusi) dan yang Bathin (realitas yang tak nampak di dalam manifestasi yang nampak, sumber dari kegaiban; Diri Absolut di luar diri-diri ilusi)! Dia itu ‘Alim atas segala sesuatu (yangMaha Mengetahui segala sesuatu sebagai pencipta mereka dengan Nama-namaNya)! [3]

Dia menciptakan langit dan bumi dalam enam periode dan menempatkan DiriNya di atas Singgasana! Dia mengetahui apa yang masuk kedalam bumi dan apa yang keluar darinya; apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepadanya... Dan Dia bersama kalian (asal dari keberadaan kalian) dimanapun kalian berada (sebagi realitas kalian dengan Nama-namaNya)... (Ini menunjuk kepada kesatuan keberadaan jauh di luar jangkauan khayalan dualitas.) Allah itu Bashir mengenai apa yang kalian lakukan (sebagai pencipta mereka). [4]

Kepunyaan Dia kekuasaan langit dan bumi! Segala urusan dikembalikan kepada Allah. [5]

Dia mengubah malam menjadi siang dan siang menjadi malam! Dia, sebagai esensi absolut mereka (dengan Nama-namaNya), mengetahui apa yang ada di dalam hati! [6]

Berimanlah kepada Allah dan RasulNya, realitas esensial kalian dengan Nama-namaNya... Berikanlah (untuk kepentinganNya) dari apa yang darinya Dia telah menjadikan kalian para khalifah! Orang-orang di antara kalian, yang beriman dan memberi, ada pahala besar bagi mereka. [7]

Apa alasan kalian sehingga tidak beriman kepada Allah, realitas esensial kalian denan Nama-namaNya? Padahal Rasul mengajak kalian untuk beriman kepad Rabb kalian, yang memunculkan kalian menjadi ada dari ketiadaan dengan Nama-namaNya, bahkan telah mengambil janji dari kalian! Jika kalian benar-benar orang-orang yang beriman! [8]

Dia mendatangkan isyarat (rinci) yang nyata kepada hambaNya untuk mengeluarkan kalian dari kegelapan (kejahilan) kedalam Nur (cahaya ilmu)... Sungguh, Allah itu Ra’uf lagi Rahim kepada kalian. [9]

Ada apa dengan kalian sehingga kalian tidak memberi dengan ikhlas di jalan Allah, padahal kepunyaan Allah lah warisan langit dan bumi (kalian pada akhirnya akan meninggalkan harta semu kalian di belakang kalian di bumi ini)? Orang-orang di antara kalian, yang memberi dengan ikhlas dan berjuang sebelum penaklukan (fath), tidak sama (dengan yang tidak berjuang)! Derajat mereka lebih tinggi dibanding orang-orang yang memberi dan berjuang setelahnya (penaklukan)! Allah telah menjanjikan pahala yang baik kepada mereka semua. Allah itu Khabir terhadap apa yang kalian kerjakan. [10]

Dia yang memberikan pinjaman kepada Allah, Allah melipatgandakannya baginya dan memberinya pahala yang banyak. [11]

Pada hari itu kamu akan melihat para laki-laki dan perempuan-perempuan beriman dengan cahaya (Nur) mereka berlari di hadapan mereka dan di sisi kanan mereka... (Dan akan dikatakan), “Berita gembira kalian hari ini adalah Surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai, di dalamnya kalian akan tinggal selama-lamanya! Ini sungguh pencapaian yang besar!” [12]

Pada hari itu para laki-laki (munafik) dan perempuan-perempuan bermuka-dua akan berkata kepada orang-orang yang beriman, “Tunggulah kami agar kami bisa memperoleh sebagian dari cahaya kalian (Nur, ilmu mengenai realitas).” Akan dikatakan, “Kembalilah ke belakang dan carilah cahaya.” Dan dinding (yang tidak dapat dilampaui) akan ditempatkan di antara mereka dengan sebuah pintu, bagian dalamnya (dunia batin) mengandung rahmat, tapi bagian luarnya ada siksaan (kondisi dari orang-orang yang gagal mengalami realitas adalah penderitaan, sementara dengan melihat fitur-fitur dari Nama-nama akan menuntun kepada keadaan rahmat). [13]

Mereka (orang-orang munafik) akan mengatakan (kepada orang-orang yang beriman), “Bukankah kami dulu bersama kalian?” Mereka akan mengatakan, “Benar, namun kalian mengalah terhadap hasutan (tidak mengalami keimanan) hingga datang perintah Allah (kematian), dan kalian terus-menerus dalam keraguan, dan angan-angan kalian menipu kalian dan penipu besar (pikiran yang terkondisikan) menipu kalian mengenai Allah (menipu kalian dengan ide bahwa karena kalian itu dari Dia kalian merasa bebas untuk melakukan apapun yang kalian inginkan)!” [14]

Maka hari ini, tidak ada tebusan apapun yang akan diterima dari kalian (orang-orang munafik) atau orang-orang yang mengingkari realitas! Tempat perlindungan kalian adalah Api itu... (Api) itu adalah pelindung kalian... Seburuk-buruknya tempat kembali! [15]

Belum tibakah waktunya bagi orang-orang yang beriman untuk khusyu dalam mengingat Allah dan apa yang telah didatangkan dengan Kebenaran? Agar mereka tidak seperti orang-orang yang telah diberi kitab sebelumnya (bahwa mereka tidak mengurangi penyembahan mereka terhadap kebiasaan dan adat, dan berhenti merasakan dan merenung)! Masa yang lama telah berlalu atas mereka (Bani Israil; penyembahan mereka telah menjadi praktek kebiasaan), sehingga hati mereka telah mengeras (mereka berhenti merenungkan dan merasakan penyembahan mereka dan hanya melakukannya karena kebiasaan)! Kebanyakan dari mereka (kaum Yahudi) telah rusak keyakinannya! [16]

Ketahuilah dengan baik bahwa Allah akan memberi kehidupan kepada bumi setelah kematiannya! Kami telah membuat isyarat-isyarat menjadi nyata bagi kalian agar kalian menggunakan akal kalian dan memahaminya. [17]

Sungguh, para laki-laki yang bersedekah dan perempuan-perempuan yang bersedekah, dan orang-orang yang memberi pinjaman yang baik kepada Allah, ia akan dilipatgandakan bagi mereka... Mereka akan mendapatkan pahala yang banyak. [18]

Adapun orang-orang yang beiman kepada Allah dan rasulNya sebagai realitas esensial mereka dengan Nama-namaNya, mereka adalah orang-orang yang benar dan syuhada yang sesungguhnya (dirujuk dalam 3:18dalam pandangan Rabb mereka! Mereka mendapat pahala dan Nur (cahaya ilmu) (mereka telah beriman baik kepada Nabi maupun kepada Rasul)... Orang-orang yang mengingkari ilmu mengenai realitas dan isyarat-isyarat dari Nama-nama Kami di dalam esensi mereka, mereka adalah para penghuni Neraka. [19]

Ketahuilah dengan baik bahwa dunia ini hanyalah hiburan dan melalaikan, dan perhiasan serta penyombongan antara satu dengan lainnya, dan perlombaan dalam menambah-nambah harta dan anak... Seumpama hujan, yang membuat tanam-tanaman tumbuh, yang memberikan kegembiraan, tapi kemudian ia kering dan menguning dan menjadi debu! Dan di kehidupan kekal yang akan datang ada penderitaan berat atau ampunan dan ridha Allah. Apa-apa yang berkenaan dengan kehidupan duniawi bukan lain hanyalah tipuan belaka. [20]

Berlomba-lombalah kepada ampunan dari Rabb kalian dan kepada Surga yang ukurannya sebesar langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasulnya sebagai realitas esensial mereka dengan Nama-namaNya! Demikianlah karunia Allah (realisasi keluasan dari fitur-fitur dari Nama-nama), yang dia anugerahkan kepada siapapun yang Dia kehendaki. Allah itu Dzul-Fadhlil ‘Azim (pemilik karunia yang besar). [21]

Tidak satu bencana pun di muka bumi (pada tubuh fisik kalian dan dunia luar) atau di antara kalian sendiri (dunia batin kalian) yang belum tercatat di dalam kitab (dibentuk di dalam dimensi ilmu) sebelum kami mewujudkannya menjadi ada! Sungguh, bagi Allah, hal itu mudah. [22]

Kami beritahukan ini kepada kalian agar kalian tidak berputus asa atas terhadap apa yang hilang atau bersuka-ria (dengan bangga) atas apa yang Kami berikan kepada kalian, karena Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri! [23]

Orang-orang yang kikir (yang bersuka-ria dengan kekayaan mereka) dan menyuruh bersikap kikir kepada manusia! Barangsiapa berpaling (dari Allah), sungguh Allah itu Ghani lagi Hamid. [24]

Sungguh, telah Kami datangkan Rasul-rasul Kami sebagai bukti nyata dan bersama mereka Kami datangkan ilmu mengenai realitas dan sunnatullah, dan neraca (penilaian – pemikiran) agar manusia menjunjung tinggi keadilan. Dan Kami turunkan besi (Hadid) yang padanya ada kekuatan besar dan manfaat bagi manusia (hubungan antara magma dan besi di dalam tubuh manusia) agar Allah mengetahui siapa yang menolongNya dan rasulnya meskipun dia tidak melihatNya. Sungguh Allah itu Qawwi lagi ‘Aziz. [25]

Sungguh, Kami pun mendatangkan Nuh dan Ibrahim... Kami membentuk Nubuwwah dan Kitab (ilmu mengenai realitas dan sunnatullah) untuk keturunan mereka! Ada sebagian di antara mereka yang mencapai realitas... Tapi kebanyakan dari mereka rusak keyakinannya! [26]

Kemudian Kami iringi pekerjaan mereka dengan Rasul-rasul Kami da mereka diiringi oleh Isa dan memberinya Injil (ilmu yang mengandung berita gembira)... Kami bentuk di dalam hati mereka rasa kasih, toleransi tak hingga dan karisma, dan kependetaan (kedekatan kepada Allah), namun mereka mengubahnya (dan mengubahnya menjadi kebiaraan karena takut). Padahal Kami tidak mewajibkan (kebiaraan) kepada mereka. Mereka melakukan yang demikian itu untuk mencari ridha Allah (kenikmatan Surga)... Tapi mereka tidak melihatnya dengan semestinya! Kami berikan kepada orang-orang beriman di antara mereka pahala mereka... Tapi kebanyakan dari mereka rusak keyakinannya! [27]

Hai orang-orang yang beriman! Lindungilah diri kalian dari Allah (bertakwalah) dan berimanlah kepada penyingkapan Nama-namaNya melalui RasulNya agar Dia memberi kalian dua lipat bagian dari rahmatNya dan membentuk bagi kalian Nur kalian (cahaya ilmu) yang dengannya kalian berjalan, serta mengampuni kalian... Allah itu Ghafur lagi Rahim. [28]

Ini agar para ahli kitab (orang-orang yang kepadanya telah diberikan agama – ilmu mengenai realitas) mengetahui bahwa mereka tidak bisa memperoleh apapun dari karunia Allah, dan bahwa seluruh karunia itu sungguh di tangan Allah (bukan melalui usaha mereka sendiri) dan Dia memberi kepada siapa yang Dia kehendaki... Allah itu Dzul-Fadhlil ‘Azim (pemilik karunia yang besar). [29]

102 / 119

Ini mungkin menarik buat Anda

Anda bisa mengunduh Buku ini