17. Al-Isra’

Demi yang Esa yang ditunjuk dengan nama Allah (yang menciptakan keberadaanku dengan Nama-namaNya sesuai dengan makna huruf ‘B’), yang Rahman lagi Rahim.

 

Subhan Dia yang membawa hambaNya satu malam (yang memungkinkan dia melakukan perjalanan dimensional supra-waskkita di malam hari) dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, yang disekelilingnya telah Kami berkati… Untuk memperlihatkan kepadanya isyarat-isyarat Kami… Sesungguhnya, HU itu Sami’ lagi Bashir! [1]

Dan Kami memberikan ilmu mengenai realitas (Kitab) kepada Musa… Dan menjadikannya tuntunan bagi Anak-anak Israil, agar mereka “Tidak berteman dengan dan mengambil pelindung selain Aku!” [2]

Wahai keturunan dari orang-orang yang Kami bawa (dalam perahu) bersama Nuh… Sungguh, dia itu hamba yang bersyukur. [3]

Dan Kami sampaikan kepada Bani Israil di dalam Kitab (dimensi ilmu), “Sungguh kalian akan menyebabkan kerusakan di muka bumi dua kali, dan kalian akan meningkatkan ego kalian setinggi-tingginya!” [4]

Maka, ketika waktunya tiba untuk yang pertama dari keduanya, Kami kirimkan kepada kalian hamba-hamba Kami yang kuat… Mereka pergi menuju rumah-rumah mereka dan menggeledah… Ini adalah janji yang terpenuhi. [5]

Kemudian Kami buat kalian menang atas mereka sekali lagi… Kami sokong kalian dengan kekayaan dan anak-anak dan membuat bagi kalian pejuang yang banyak. [6]

(Kami telah memberitahu kalian bahwa) jika kalian melakukan kebaikan, kalian melakukannya untuk diri kalian sendiri; dan jika kalian melakukan keburukan, kalian melakukannya untuk diri kalian sendiri! Kemudian ketika kali yang ke dua tiba, (Kami kirim lagi hamba-hamba Kami) untuk menggelapkan wajah mereka dan membuat mereka memasuki Masjid lagi, sebagaimana mereka memasukinya pada kali yang pertama, dan untuk menghancurkan semua yang telah mereka ambil secara paksa… [7]

Mudah-mudahan Rabb kalian merahmati kalian… Tapi jika kalian kembali, Kami pun akan kembali… Kami buat Neraka sebagai tempat yang mengurung dan meliputi bagi orang-orang yang mengingkari ilmu mengenai realitas. [8]

Sungguh, Al-Qur’an ini menuntun kepada kebenaran yang paling pokok dan menyampaikan berita gembira bahwa orang-orang yang beriman yang melaksanakan amal-amal yang bermanfaat akan diberi pahala yang besar. [9]

Dan (berita tentang) penderitaan yang menyakitkan bagi orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan kekal yang akan datang. [10]

Manusia mengundang kejahatannya secepat dia mengundang kebaikan! Sungguh manusia itu bersifat tergesa-gesa! [11]

Kami telah buat malam dan siang sebagai dua isyarat… Kami hilangkan isyarat malam – kegelapan (kejahilan) – dan Kami berlakukan isyarat siang – kecerahan (Ilmu)… Agar kalian mencari karunia dari Rabb kalian dan agar mengetahui bilangan tahun dan perhitungannya… Kami telah menjelaskan segala sesuatu secara rinci. [12]

Telah Kami lilitkan tindakan-tindakan (takdir) setiap orang di lehernya… Selama periode Hari Kiamat (kiamat seseorang, seperti dalam kematian seseorang atau periode Kiamat secara umum) akan Kami buat baginya informasi yang tercatat mengenai dirinya. [13]

“Bacalah kitab (ilmu) kehidupanmu! Cukuplah bagimu kesadaran individualmu pada tahap ini untuk mencerna akibat-akibat dari tindakan-tindakanmu.” [14]

Barangsiapa dituntun kepada realitas, hanyalah dituntun untuk dirinya sendiri dan barang siapa tersesat (dari realitas), hanyalah tersesat terhadap dirinya sendiri! Dan tidak seorangpun menanggung beban kesalahan orang lain! Kami tidak pernah menyebabkan penderitaan hingga Kami datangkan seorang Rasul yang dengannya Kami memberi peringatan! [15]

Dan apabila Kami bermaksud menghancurkan sebuah kota, Kami perintahkan orang-orang yang paling kaya di kota itu (untuk memperbaiki diri mereka melalui para Rasul), tapi mereka terus menjalani ketentuan-ketentuan dari keyakinan mereka yang sesat… Maka mereka pantas mengalami akibat dari peringatan Kami… Demikianlah Kami menghancurkan mereka. [16]

Banyak generasi yang telah Kami hancurkan setelah Nuh… Rabb-mu itu Khabir dan Bashir terhadap dosa hamba-hambaNya! [17]

Barangsiapa menginginkan dunia yang dekat di hadapannya, Kami akan memberikannya di dunia ini jika Kami menghendakinya… Kemudian Kami akan membuat Neraka sebagai tempat tinggalnya, dia akan tinggal di dalamnya terhinakan dan terjauhkan. [18]

Dan barangsiapa menginginkan kehidupan kekal yang akan datang dan sebagai orang yang beriman yang menjalankan amal-amal menurut keyakinanya, amal-amalnya akan dievaluasi dan dia akan dibuat menjalani akibatnya! [19]

Kepada mereka semua, kepada yang ini dan yang itu, Kami akan mengirimkan dari karunia Rabb-mu… Karunia Rabb-mu tidak terbatasi. [20]

Lihatlah bagaimana Kami memperlakukan sebagian lebih baik dari sebagian yang lainnya! Sungguh, kehidupan kekal yang akan datang paling tinggi dari sudut pandang stasiun kehidupan dan paling tinggi dalam persepsi individual. [21]

Janganlah membentuk tuhan yang lain (di kepalamu) disamping Allah! Jika tidak (sebagai akibat dari dualitasmu), kamu akan terhinakan dan terisolasi! [22]

Rabb-mu telah memerintahkanmu untuk mengabdi hanya kepadaNya saja; dan untuk memperlakukan kedua orangtuamu dengan baik dan suka memberi! Jika salah satu dari keduanya mencapai usia lanjut dan mereka bersamamu, janganlah (sekali-kali) mengeluh kepada mereka (mulai jenuh untuk memelihara mereka), jangan membentak mereka, tapi berbicaralah kepada mereka dengan sikap hormat! [23]

Rendahkanlah dirimu terhadap mereka dengan belas kasih… Katakanlah, “Rabb-ku… Kasihilah mereka sebagaimana mereka melunakkan aku ketika aku masih kecil.” [24]

Rabb kalian (sebagai yang Esa yang menyusun realitas esensial dan kesadaran kalian; konfigurasi khusus dari Nama-nama yang menyusun keberadaan kalian) lebih mengetahui apa yang ada di dalam diri kalian (kesadaran kalian)! Jika kalian orang-orang yang saleh (orang-orang yang menjalani ketentuan-ketentuan karena memiliki keimanan kepada realitas), maka sungguh Dia itu Ghafur kepada orang-orang yang bertaubat karena kekurangan-kekurangan mereka. [25]

Berikanlah kepada kaum kerabat hak-hak mereka, dan juga kepada orang miskin dan orang yang terlantar dalam perjalanan… (Tapi) janganlah berlaku boros! [26]

Orang-orang yang menghabiskan hartanya dengan boros tanpa memikirkan nilainya adalah saudara-saudara Setan! Dan Setan tidak bersyukur terhadap berkah dari Rabb-nya! [27]

Dan jika kamu berpaling dari mereka (Ashab al-Suffa) karena rahmat yang kamu nantikan dari Rabb-mu, maka berbicaralah kepada mereka dengan perkataan yang santun. [28]

Jangan rantai tanganmu ke lehermu (ungkapan bahasa arab yang berarti, ‘jangan kikir’)! Tapi jangan pula terlalu mengulurkannya (jangan menjadi seorang pemboros)… Jika tidak, kamu akan ditinggalkan dalam penyesalan. [29]

Sungguh, Rabb-mu akan meluaskan rejeki bagi siapa yang Dia kehendaki atau menyempitkannya! Sungguh Dia itu Khabir dan Bashir terhadap hamba-hambaNya. [30]

Janganlah membunuh anak-anak kalian karena takut miskin… Kami menyediakan rejeki bagi mereka dan bagi kalian! Sungguh, membunuh mereka adalah pelanggaran yang besar! [31]

Jangan mendekati zina (hubungan diluar nikah)! Sungguh, yang demikian itu melanggar batas-batas kebutuhan jasmaniah! Itu adalah jalan dengan akhir yang buruk! [32]

Dan janganlah membunuh jiwa (kecuali sebagai balasan) yang Allah telah melarangnya! Dan barangsiapa dibunuh dengan tidak adil, Kami telah memberikan wewenang kepada walinya, tapi jangan biarkan dia membunuhnya (dalam hal pembalasan) dengan melampaui batas! Karena dia telah dibantu. [33]

Janganlah mendekati harta milik anak yatim, kecuali dengan cara yang paling baik (untuk mengelolanya) hingga dia mencapai usia dewasa. Dan penuhilah janji kalian! Sungguh, dia yang berjanji bertanggung jawab akan janjinya! [34]

Dan sempurnakanlah ukuran (takaran) ketika kalian menakar, dan timbanglah dengan seimbang (jangan menipu dengan timbangan)… Ini lebih baik secara umum dan lebih baik dalam hal mencapai inti permasalahan. [35]

Janganlah mengejar sesuatu yang kamu tidak memiliki ilmunya (jangan membuat keputusan berdasarkan asumsi)! Sungguh, pendengaran (persepsi), penglihatan (evaluasi) dan hati (cermin/reflektor Nama-nama menuju otak – neuron-neuron hati menyalinnya ke otak di dalam rahim pada hari ke 120 setelah kehamilan), semuanya merupakan tanggung jawabmu! [36]

Janganlah berjalan di muka bumi dengan egois! Sungguh, kamu tidak akan dapat mancabik bumi dan tubuhmu pun tidak akan setinggi gunung! [37]

Perbuatan-perbuatan buruk ini, dalam pandangan Rabb-mu, tidak sejalan dengan realitas esensialmu dan memberikan hasil yang buruk! [38]

Inilah sebagian hikmah yang Rabb-mu wahyukan kepadamu. Maka, janganlah membentuk sosok tuhan (di kepalamu) disamping Allah! Jika tidak kamu akan masuk ke dalam Neraka dengan penyesalan yang dalam (tidak mengevaluasi kekuatan-kekuatan yang dianugerahkan kepadamu meskipun telah diperingatkan) dan mengutuk dirimu sendiri serta terjauhkan (dari realitas esensialmu). [39]

Apakah Rabb kalian memutuskan bahwa untuk kalian anak-anak laki-laki dan mengambil anak-anak perempuan di antara para malaikat (untuk diriNya sendiri)? Sungguh, kalian mengucapkan perkataan yang sangat buruk! [40]

Dan sungguh telah Kami jelaskan (realitas ini) didalam Al-Qur’an ini dengan perumpamaan dan beragam ekspresi agar kalian merenungkan dan mengingatnya, tapi itu hanya menambah kesesatan mereka. [41]

Katakanlah, “Jika, sebagaimana yang mereka katakan, ada tuhan-tuhan selain Allah, maka sudah tentu mereka akan mencari jalan menuju pemilik Singgasana.” [42]

“Dia itu Subhan dan Maha Tinggi; keagunganNya di atas dan diluar jangkauan yang mereka katakan (tidak seorang pun dapat memahami keagunganNya)!” [43]

Ketujuh langit (semua ciptaan yang berkaitan dengan ketujuh keadaan kesadaran), bumi (tubuh) dan segala sesuatu di dalamnya mengagungkanNya (bertasbih; memenuhi fungsi-fungsi mereka dengan terus-menerus bermanifestasi dengan beragam cara untuk mengekspresikan Nama-namaNya)! Tidak ada satupun yang tidak mengagungkanNya (bertasbih)dengan Hamd (evaluasi terhadap alam-alam jasmani yang diciptakan dengan Nama-namanya, sesuai kehendakNya)! Tapi kalian tidak memahami fungsi-fungsi mereka! Sungguh Dia itu Halim lagi Ghafur. [44]

Apabila kamu membaca Al-Qur’an, Kami letakkan di antara kamu dan orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan kekal yang akan datang sebuah hijab tertutup. [45]

Dan Kami letakkan di atas kesadaran (hati) mereka tutupan (penghalang) untuk mencegah mereka memahamiNya, dan rasa berat di telinga mereka (mereka tidak dapat mendengar/mencerap)! Apabila kamu menyebutkan keEsaan Rabb-mu di dalam Al-Qur’an, mereka berputar ke belakang dengan kebencian. [46]

Kami mengetahui dengan baik bagaimana mereka menyimaknya ketika mereka mendengarkan kepadamu sampai habis, namun ketika mereka berbisik-bisik satu dengan lainnya, orang-orang zalim itu berkata, “Kalian mengikuti laki-laki yang terkena sihir.” [47]

Lihatlah bagaimana mereka membuat perbandingan terhadapmu dan kemudian menjadi sesat! Mereka tidak bisa lagi menemukan jalan (menuju realitas)! [48]

Mereka berkata, “Ketika kami telah menjadi tulang dan partikel yang hancur, apakah kami benar-benar akan dibangkitkan sebagai ciptaan yang baru?” [49]

Katakanlah, “Jadilah batu (tubuh biologis) dan besi (tubuh spiritual) (jika kalian suka)!” [50]

“Atau bayangkan diri kalian sebagai sesuatu yang luar biasa (mahluk besar di alam kalian; kesadaran) (kalian tetap akan dibangkitkan)!” Mereka akan berkata, “Siapa yang akan mengembalikan kami (hidup lagi)?” Katakanlah, “Yang Esa yang menciptakan kalian kali yang pertama!”… (dengan mencemoohkan) mereka akan mengangguk-anggukan kepada dan berkata, “Bilakah itu?” Katakanlah, “Mungkin akan segera terjadi!” [51]

Ketika Dia memanggil kalian (ketika kalian merasakan kematian) kalian akan mengalaminya sebagai Hamd-Nya (evaluasiNya) dan beranggapan bahwa kalian hanya tinggal (di alam kubur – kehidupan jasmaniah – dunia) beberapa saat saja! [52]

Katakan kepada hamba-hambaKu untuk berbicara sebaik mungkin! Sungguh, Setan (diri-ego, beranggapan bahwa diri kalian hanyalah tubuh semata) memancing perselisihan di antara mereka… Sungguh, Setan adalah musuh yang nyata bagi manusia! [53]

Rabb kalian, sebagai realitas esensial kalian, mengetahui kalian dengan baik! Dia memberi kalian rahmat jika Dia berkehendak atau memberi kalian penderitaan jika Dia berkehendak! Dan Kami tidak mendatangkan kamu sebagai penjaga atas mereka. [54]

Rabb-mu, sebagai yang hadir pada semua mahluk di langit dan di bumi, lebih mengetahui… Sungguh, Kami melebihkan beberapa Nabi dari yang lainnya (dari segi sifat-sifatnya)! Dan kepada Dawud Kami berikan Kitab Zabur (ilmu hikmah). [55]

Katakanlah, “Panggillah mereka yang kalian anggap ada selain Dia! Mereka tidak memiliki kekuasaan untuk menghilangkan kesukaran dari kalian ataupun mengubah keadaan kalian saat ini.” [56]

Mereka, yang kalian mintai pertolongan, mencari cara untuk mendekatkan diri kepada Rabb mereka, mereka mengharapkan rahmatNya dan takut akan penderitaanNya! Sungguh, penderitaan dari Rabb kalian lah yang harus kalian takutkan! [57]

Tidak ada satu negeri pun yang tidak akan kami hancurkan sebelum periode Hari Kiamat atau menghukum mereka dengan penderitaan yang sangat berat! Ini telah tercatat dengan rinci di dalam Kitab (dimensi ilmu – sunnatullah – Lauh Mahfuzh). [58]

Yang mencegah datangnya mujizat Kami adalah pengingkaran oleh orang-orang terdahulu (Seandainya kalian ingkar, kalian juga akan mengalami akibat-akibat yang segera, Kami akan melenyapkan kalian)! Dan kami memberi kaum Tsamud unta betina sebagai isyarat/pertanda yang jelas tapi (dengan membunuhnya secara kejam) mereka menganiayainya! Kami hanya mendatangkan mujizat untuk menakut-nakuti. [59]

Dan ingatlah ketika Kami berkata kepadamu, “Sungguh, Rabb-mu telah meliputi manusia (BinNas – sebagai realitas esensial mereka)”… Dan Kami membuat penglihatan yang Kami berikan kepadamu (yang dialami pada saat Mi’raj) dan pohon yang terkutuk itu (kehidupan jasmaniah) di dalam Al-Qur’an hanya sebagai fitnah (batu ujian) bagi manusia! Kami menaku-nakuti mereka… Tapi ini hanya menambah pelanggaran mereka. [60]

Catatan: Menyentuh pohon terlarang, nafasnya ruh = manifestasi Nama-nama [Waliyy] = Adam, yang hidup sebagai mahluk sadar, terbebas dari segala kondisi, mendefinisikan dirinya sendiri sebagai tubuh jasmaninya [Hawa]. Karenanya, sementara hidup dengan kekuatan-kekuatan Nama—nama, menurunkan derajat dirinya dan terjauhkan dari kekuatn-kekuatan ini dan menjadi terkungkung dalam kehidupan dengan kondisi-kondisi jasmaniah di muka bumi.

Dan ingatlah ketika Kami katakan kepada malaikat-malaikat (di bumi) (kekuatan-kekuatan Nama-nama di dalam tubuh), “Bersujudlah kepada kesadaran Adam” dan semuanya secara alami bersujud dan memenuhi ketentuan-ketentuan (yakni, kekuatan-kekuatannya menjadi teraktivasi) kecuali Iblis... (Iblis) berkata, “Haruska aku bersujud kepada sesuatu yang Engkau ciptakan dari tanah liat (air + tanah; tubuh material)?” (Kehadiran iblis dalam diri manusia merupakan kekuatan sakwa-sangka/khayal dan rasa takut tak-berdasar, yang tidak sejalan dengan pikiran [kesadaran]; beranggapan bahwa yang ada sebagai tidak ada, dan yang tidak ada sebagai ada. A. Jili) [61]

(Iblis) berkata, “Lihatlah dia yang Engkau tinggikan di atasku! Sungguh, jika Engkau menangguhkan aku hingga periode Hari Kiamat, aku akan membuat semua keturunannya, kecuali sedikit, tunduk kepadaku.” [62]

(Allah) berkata, “Pergilah! Siapapun di antara mereka mengikutimu, sungguh Neraka akan menjadi balasan bagi kalian semua! Balasan yang sempurna!” (Dia yang mengikuti angan-angan dan beranggapan bahwa dirinya hanyalah tubuh jasmani, mengingkari kesadaran atau esensinya, akan merasakan neraka jasmaniah.) [63]

“Hasutlah (dengan angan-angan) siapapun di antara mereka yang kamu bisa hasut, seranglah mereka dengan kuda-kuda dan prajurit-prajuritmu, jadilah rekan kekayaan dan anak-anak mereka dan berilah mereka janji-janji! Tapi Setan tidak menjanjikan apapun kecuali angan-angan!” [64]

“Sungguh, kepada hamba-hambaKu (orang-orang yang beriman kepada realitas esensial mereka bahwa mereka adalah mahluk-mahluk Kesadaran) kamu tidak mempunyai kekuasaan (untuk melakukannya)! Cukuplah Rabb-mu sebagai Wakil.” [65]

Rabb kalian lah yang menggerakkan bagi kalian perahu (tubuh kalian) mengarungi lautan (ilmu) agar kalian mencari karuniaNya! Sungguh, Dia itu Rahim (yang Esa yang mewujudkan sifat-sifat dari makna-makna Nama-namaNya)! [66]

Dan apabila kesukaran menghampiri kalian di lautan, lenyaplah semua yang kalian mintai pertolongan selain Dia… Tapi apabila Dia membawa kalian ke daratan, kalian berpaling dariNya… Manusia sangat tidak bersyukur! [67]

Apakah kalian menjadi yakin bahwa Dia tidak akan menyebabkan daratan menelan kalian (mengalami kehidupan jasmaniah yang paling buruk) atau Dia tidak akan mengirimkan badai (kejadian-kejadian untuk mengacaukan hidup kalian) kepada kalian? Kemudian kalian tidak akan menemukan seorang pembela bagi diri kalian. [68]

Ataukah kalian menjadi yakin bahwa Dia tidak akan mengembalikan kalian ke laut dan mengirim kalian angin topan dan menenggelamkan kalian di sana karena ketidakbersyukuran kalian? Kemudian kalian tidak akan menemukan bagi kalian seorang penentang terhadap Kami! [69]

Sungguh, Kami telah memuliakan anak-anak Adam (anak-anak dari mereka yang diciptakan di dalam dimensi kesadaran) dan mengangkut mereka di daratan (tubuh) dan di lautan (dimensi kesadaran)… Kami pelihara mereka dengan rejeki kehidupan yang bersih dan bermanfaat… Kami lebihkan mereka di atas kebanyakan ciptaan Kami! [70]

Di periode itu, Kami akan panggil setiap kelompok manusia dengan pemimpinnya… Barangsiapa diberi kitab (informasi tercatat) melalui kekuatan-kekuatan di sebelah kanannya, mereka akan menghadapi (membaca)perbuatan-perbuatan mereka dan mereka tidak akan diperlakukan tidak adil, bahkan sekecil biji sawi sekalipun! [71]

Dan barangsiapa buta (tidak dapat memahami Kebenaran) di kehidupan ini (kehidupan luar) juga akan buta di kehidupan kekal yang akan datang (kehidupan batin) dan semakin tersesat di jalan (pikiran). [72]

Bahkan mereka hampir menarikmu kedalam fitnah untuk menentang Kami dan memaksamu mengada-adakan sesuatu tentang Kami, selain dari apa yang telah Kami wahyukan kepadamu! (Seandainya mereka berhasil) tentu mereka telah menjadikanmu sebagai teman mereka! [73]

Seandainya tidak Kami berikan daya tahan kepadamu dan memberimu keteguhan, tentu kamu telah sedikit condong kepada mereka! [74]

Jika demikian, Kami tentu telah membuatmu merasakan (bencana dalam) kehidupan dan kematian dengan berlipat ganda! Kemudian kamu tidak akan menemukan penolong bagi dirimu sendiri terhadap Kami. [75]

Mereka akan memperlakukanmu dengan keji untuk mengusirmu keluar (dari Mekah)… Dan kemudian mereka hanya akan tersisa sedikit (di dunia) sepeninggalmu (mereka melakukan ini dan terbunuh di perang Badar). [76]

Inilah cara Kami yang telah teguh (Sunnah) sebagaimana perihalnya Rasul-rasul sebelum kamu! (Semua Rasul terusir dari kampung halaman mereka, lalu kaum yang mengusirnya keluar dihancurkan!) Kamu tidak akan mendapati perubahan di dalam Sunnah Kami. [77]

Maka dirikanlah shalat pada saat matahari terbenam di Barat sampai gelap malam. Juga, Al-Qur’an di waktu fajar (shalat Subuh)… Sungguh, bacaan Al-Qur’an di waktu fajar selalu disaksikan. [78]

Dan di sebagian malam, berdoalah dengan Al-Qur’an (rasakan shalat dalam keadaan terjaga)! Mudah-mudahan Rabb-mu menyingkapkan dari dalam dirimu stasiun yang terpuji (mewujudkan di dalam dirimu sifat-sifat yang berkaitan dengan stasiun itu… [Dan Dia telah melaksanakannya, berdasarkan ayat “Inna fatahnalaka,” yakni “Kami telah memberimu kemenangan yang nyata” 48:01])! [79]

Katakanlah, “Rabb-ku, apabila aku masuk masukkanlah aku dengan Kebenaran dan darimanapun aku keluar keluarkanlah aku dengan Kebenaran, dan bentuklah dari diriMu (ladun-Mu; potensi Nama-nama yang menyusun esensiku) kekuasaan yang berjaya!” [80]

Katakanlah, “Kebenaran telah datang, kepalsuan telah berakhir! (Kebenaran telah diberitahukan; semua pandangan palsu telah dihapuskan.) Sungguh, kepalsuan pasti lenyap.” [81]

Kami singkapkan (pantulkan dari esensi seseorang kepada kesadarannya) dari Al-Qur’an daya penyembuh (informasi untuk memungkinkan pikiran yang sehat) dan rahmat (peringatan mengenai sifat-sifat yang berkaitan dengan realitas esensial seseorang) bagi orang-orang yang beriman! Tapi ini hanya menambah kekecewaan kepada orang-orang yang zalim (orang-orang yang mengingkari realitas esensial mereka dan karenanya menzalimi diri mereka sendiri). [82]

Apabila Kami berikan kebaikan kepada manusia, dia berpaling dan menjauhkan diri! Dan apabila dia ditimpa keadaan yang tidak menguntungkan, dia jatuh kedalam keputusasaan. [83]

Katakanlah, “Setiap orang bertindak menurut program yang diciptakan baginya masing-masing (fitrah alaminya)” Inilah sebabnya mengapa Rabb kalian (yang Fatir) paling mengetahui siapa yang berada di jalan yang benar!” [84]

Dan mereka (orang-orang Yahudi) bertanya kepadamu, (Wahai Muhammad) mengenai ruh. Katakanlah, “Ruh itu dari perintah (amr; manifestasi Nama-nama) Rabb-ku. Dan kalian telah diberi sedikit mengenai ilmu ini (jawaban ini untuk orang-orang Yahudi yang mengajukan pertanyaan).” [85]

Dan jika Kami berkehendak, Kami sungguh dapat melenyapkan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu. Kemudian kamu tidak akan menemukan bagi dirimu pembela terhadap Kami… [86]

Kecuali sebagai rahmat dari Rabb-mu! Sungguh, kebaikanNya kepadamu sangat besar! [87]

Katakanlah, “Sungguh, jika manusia (spesiesnya) dan jin bergabung untuk membuat yang serupa dengan Al-Qur’an ini dan bahu-membahu satu sama lain, mereka tetap tidak akan bisa membuat yang serupa itu!” [88]

Sungguh, telah Kami jelaskan semua (kebenaran) di dalam Al-Qur’an ini dengan segala macam perumpamaan, tapi kebanyakan manusia menutupi realitasnya (dengan mengambil perumpamaan-perumpamaan itu secara harfiah). [89]

Mereka berkata, “Kami tidak akan pernah beriman kepadamu hingga kamu mengeluarkan bagi kami sebuah mata air dari bumi.” [90]

“Atau (hingga) kamu telah memiliki sebuah taman kurma dan anggur, dan membuat sungai-sungai mengalir deras di dalamnya dengan kekuatan yang hebat.” [91]

“Atau kamu membuat langit runtuh menimpa kami berkeping-keping seperti yang telah kamu katakan atau kamu datangkan Allah dan malaikat-malaikat ke hadapan kami sebagai para pemberi peringatan.” (Mereka mengatakan ini karena gagal untuk memahami yang Esa yang dirujuk dengan nama ‘Allah’ dan berpikiran bahwa Dia adalah Tuhan di atas sana.) [92]

“Atau kamu memiliki sebuah rumah dari emas atau kamu terbang ke langit… Dan meskipun kamu terbang ke langit, kami tidak akan beriman hingga kamu membawa turun kepada kami kitab tertulis yang dapat diraba yang bisa kami baca!”… Katakanlah, “Subhan Rabb-ku! Bukankah aku ini hanya seorang manusia yang berfungsi sebagai Rasul?” [93]

Yang mencegah manusia untuk beriman ketika realitas datang kepada mereka adalah perkataan mereka, “Allah telah mendatangkan Rasul dari jenis manusia!” [94]

Katakanlah, “Seandainya malaikat-malaikat lah yang berjalan di bumi sebagai penghuninya, maka tentu Kami akan mengirimkan kepada mereka Rasul malaikat dari langit.” [95]

Katakanlah, “Cukuplah Allah, sebagai realitas esensial dengan Nama-namaNya, sebagai saksi di antara aku dan kalian! Sungguh, Dia itu Khabir lagi Bashir terhadap hamba-hambaNya.” [96}

Barangsiapa Allah tuntun kepada realitas, dia lah orang yang menemukan Kebenaran! Dan barangsiapa Dia sesatkan, dia tidak akan menemukan teman selain Dia! Kami akan membangkitkan mereka selama periode Hari Kiamat sebagai orang-orang yang buta (tidak dapat melihat Kebenaran), bisu (tidak bisa membicarakan Kebenaran) dan tuli (tidak bisa mendengar/mencerap Kebenaran)! Tempat tinggal mereka nantinya adalah Neraka! Pada saat apinya turun, Dia akan menambahkan nyalanya bagi mereka! [97]

Itulah hasil dari apa yang mereka lakukan! Karena mereka mengingkari ayat-ayat Kami, yang melekat di dalam diri mereka sendiri, dan mengingkari ilmu mengenai realitas serta mengatakan, “Benarkah kami akan dibangkitkan sebagai ciptaan yang baru ketika kami telah menjadi tumpukan tulang-belulang serta partikel remuk dan debu?” [98]

Tidakkah mereka melihat bahwa Allah itu, yang menciptakan langit dan bumi, Qadir untuk menciptakan yang serupa dengan mereka? Bagi mereka telah ditetapkan rentang hidup mereka, yang tidak ada keraguan padanya. Tapi orang-orang yang zalim hanya datang sebagai para penutup Kebenaran. [99]

Katakanlah, “Jika kalian memiliki perbendaharaan-perbendaharaan rahmat Rabb-ku, dengan kikir kalian akan menahannya karena takut habis”… Manusia itu sangat kikir! [100]

Sungguh, Kami beri Musa sembilan mujizat yang nyata… Tanyailah Bani Israil bagaimana ketika dia (Musa)mendatangi mereka, Fir’aun telah berkata, “Sungguh, aku mengira, wahai Musa, kamu itu hanyalah tukang sihir!” [101]

(Dan Musa berkata kepada Fir’aun), “Sungguh, kamu mengetahui dengan baik bahwa tidak seorang pun mendatangkan bukti-bukti ini untuk membuktikan keasliannya selain Rabb-nya langit dan bumi… Sungguh, aku mengira, wahai Fir’aun, bahwa kamu bukan lain kecuali seorang pecundang!” [102]

Maka (Fir’aun) bermaksud mengusir mereka dari tanah itu, tapi Kami tenggelamkan dia dan orang-orang beserta dia semuanya! [103]

Kemudian Kami katakan kepada Bani Israil, “Tinggallah di tanah ini… Ketika kehidupan akhirat tiba, Kami akan kumpulkan kalian semua.” [104]

Kami mewahyukannya sebagai Kebenaran, dan Kebenaran itu telah diturunkan! Kami mendatangkan kamu hanyalah sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan.” [105]

Kami pisah-pisahkan al-Qur’an kedalam surat-surat, saling melengkapi satu dengan lainnya, agar kamu membacakannya kepada manusia selama periode yang berkepanjangan, memberi kesempatan kepada mereka untuk mencernanya… Kami menurunkannya sebagian demi sebagian. [106]

Katakanlah, “Berimanlah kepadanya atau tidak usah beriman! Orang-orang yang diberi ilmu sebelum ini, ketika ia (al-Qur’an) dibacakan kepada mereka, mereka bersujud dengan rasa hormat.” (Ini adalah ayat sujud.) [107]

Dan mereka berkata, “Subhan Rabb kami! Sungguh, janji Rabb kami akan dipenuhi.” [108]

Mereka menyungkurkan wajah mereka dalam sujud dan derai air mata… (pembacaan Al-Qur’an) menambah ketundukan dan kekhusyuan mereka! [109]

Katakanlah, “Kembalilah kepada Allah atau kembalilah kepada yang Rahman; dengan pemahaman yang mana saja kalian kembali, kepunyaan HU lah Nama-nama Yang Paling Indah (semua nama-nama merujuk kepada yang ESA! Nama-nama Yang Indah adalah rujukan kepada beragam fitur dari yang ESA; tidak ada yang lain selain HU)! Jangan keraskan suaramu selama shalat, tapi jangan pula menyembunyikannya sama sekali; carilah jalan tengah di antara keduanya.” [110]

Dan katakanlah, “Hamd (evaluasi alam-alam jasmani sesuai kehendak Dia) kepunyaan Allah, yang tidak mengambil anak, yang tidak mempunyai sekutu dalam kekuasaanNya, dan karenanya tidak membutuhkan penjaga” dan agungkanlah Dia dengan takbir (rasakan keMaha-KuasaanNya; Allahu Akbar)! [111]

55 / 119

Ini mungkin menarik buat Anda

Anda bisa mengunduh Buku ini