Cetak halaman

73 - Al-Muzzammil

"A’udzu billahi minas-syaithoonir-rojiim"

Bismi Llaahi l-raḥmaani l-raḥeem

  1. Hai orang yang ditutupi (Muzzammil)!

  2. Bangunlah di malam hari, kecuali sedikit;

  3. Setengahnya atau kurang,

  4. Atau lebih dari itu, dan bacalah serta renungkanlah Al-Qur’an!

  5. Sungguh, Kami akan mengirimkan kepadamu (membuatmu mengalami dalam kesadaranmu) perkataan yang berat!

  6. Bangun di malam hari memberikan persepsi dan kejelasan yang lebih kuat dalam hal mengevaluasi panggilan!

  7. Karena pada siang hari kamu banyak urusan.

  8. Ingatlah (dzikr) ciri Nama-nama yang menyusun esensimu; Rabb-mu, dan asingkan dirimu menuju Dia dengan pengabdian total.

  9. Dia itu Rabb-nya Timur (apa yang bersinar) dan Barat (apa yang padam)! Tidak ada tuhan, hanya ada HU! Maka ambillah Dia sebagai satu-satunya pengatur urusanmu!

  10. Bersabarlah dengan apa yang mereka katakan dan pergilah dari mereka dengan keberangkatan yang menyenangkan!

  11. Biarlah Aku (sendiri yang berurusan) dengan orang-orang yang ingkar dalam kemewahan! Berilah mereka tangguh.

  12. Sungguh, ada rantai dan Api Neraka pada kami.

    Not:

    Imam Razi, ahli tafsir Qur’an yang terkenal, mengatakan hal berikut mengenai simbolisme yang digunakan dalam hal penderitaan Neraka: “Keempat keadaan ini dapat dilihat sebagai hasil-hasil spiritual dari apa yang diperbuat seseorang dalam kehidupannya. ‘Besi-besi yang berat’ merupakan simbol dari ketertarikan dia sebelumnya terhadap materi dan keberlanjutan dia terpenjara oleh kesenangan jasmaniah. Pada hari dimana mereka tidak dapat lagi mengaktualisasikan besi-besi dan rantai-rantai ini menjadi sarana untuk mencegah diri yang terbangkitkan (ego) untuk mencapai stasiun-stasiun keagungan dan kesucian. Kemudian setelah itu, besi-besi spiritual ini menimbulkan ‘api spiritual’, karena apabila orang tersebut merasakan hasrat yang kuat terhadap kesenangan jasmani dan tak mampu meraihnya, rasa terbakar yang berat terjadi di dalam dirinya. Inilah makna ‘api-neraka yang membakar’. Hamba yang berdosa ini, dalam keadaan ini, di dalam kerongkongannya merasakan sakitnya perpisahan dari apa-apa yang dia inginkan dan rasa mencekik karena tidak mendapatkannya. Inilah makna dari pernyataan ‘makanan yang menyumbat di dalam kerongkongan mereka’. Dan pada akhirnya, karena berada dalam keadaan ini, dia kehilangan kawan dari orang-orang yang tercerahkan dengan Nur Allah dan tersucikan, demikianlah makna dari ‘penderitaan yang berat’. Tapi saya tidak bermaksud bahwa makna dari pernyataan-pernyataan Al-Qur’an ini hanya terbatas pada apa yang saya katakan...”

  13. Dan makanan yang menyumbat di kerongkongan mereka dan penderitaan yang berat!

  14. Pada saat ketika bumi (tubuh) dan gunung-gunung (identitas-ego) akan terguncang... Dan gunung-gunung akan menjadi setumpukan debu!

  15. Sungguh, sebagaimana Kami datangkan seorang Rasul (penuntun kepada realitas, orang yang mengajak kepada kesucian) kepada Fir’aun, Kami juga telah mengirimkan seorang Rasul kepada kalian sebagi saksi.

  16. Fir’aun menolak Rasul itu dan Kami tangkap dia dengan cengkraman yang membinasakan!

  17. Jika kalian tidak bersyukur (terhadapa realitas yang disingkapkan), bagaimana kalian akan terlindungi pada saat yang akan membuat anak-anak menjadi berambut-putih dan tua?

  18. Langit pun akan terbelah; janjiNya terpenuhi!

  19. Sungguh, ini adalah peringatan! Maka barangsiapa menghendaki, bisa mengambil jalan (yang menuju) kepada Rabb-nya!

  20. Rabb-mu mengetahui bahwa kamu bangun dua pertiga malam atau setengahnya atau sepertiganya, dan demikian pula sekelompok orang-orang yang bersamamu. Dan Allah lah yang menentukan malam dan siang! (Allah) mengetahui bahwa kamu tidak akan pernah dapat mengevaluasinya dan telah menerima taubatmu... Maka, bacalah (fahamilah) apa yang mudah bagimu dari Al-Qur’an! (Allah) mengetahui bahwa akan ada di antara kalian yang sakit, dan orang-orang yang berjalan melintasi bumi mencari karunia Allah, dan orang-orang yang berjuang di jalan Allah. Maka, bacalah apa yang mudah darinya dan dirikanlah shalat (memelihara do’a kalian dengan pengamatan), tunaikanlah zakat dan berilah pinjaman yang baik kepada Allah... Apapun yang baik yang kalian berikan untuk diri kalian sendiri, kalian akan mendapatinya lebih baik dan lebih besar di hadapan Allah. Mintalah ampunan Allah! Sungguh, Allah itu Ghafur lagi Rahim.

73 / 114

Ini mungkin menarik buat Anda

Anda bisa mengunduh Bab ini