Lupakanlah mengenai milyaran galaksi lain serta jarak-jarak di antara mereka, galaksi kita sendiri terdiri dari 400 milyar bintang – bahkan inipun diluar jangkauan pemahaman kita!

Sekarang ini ada sekitar 5 milyar[1] manusia di planet bumi. Jika ini kita kalikan dengan sepuluh, dengan memperhitungkan semua manusia yang pernah hidup di muka bumi disepanjang masa, akan ada sekitar 50 milyar orang! Namun telah ditegaskan secara ilmiah bahwa galaksi Bima Sakti tersusun dari sekitar 400 milyar bintang. Jadi, seandainya kita harus mengirim setiap orang ke sebuah bintang di galaksi kita, kita hanya akan menempati 50 milyar dari bintang-bintang ini. Padahal ada 400 milyar bintang di Bima Sakti!

Saya menyampaikan informasi ini untuk memberikan gambaran mengenai galaksi dan betapa sangat luasnya ruang angkasa yang kita tinggali. Sekarang lihatlah betapa primitifnya gagasan yang memunculkan pikiran bahwa ada tuhan di luar galaksi kita atau di dalam galaksi, katakanlah pada rasi Orion atau di tempat lainnya! Inilah gagasan primitif yang telah diusahakan oleh Nabi Muhammad saw untuk menghapusnya 1.400 tahun yang lampau! Beliau berusaha menekankan Kebenaran melalui Al-Qur’an dengan mengatakan, “La ilaha illallah: Tidak ada tuhan atau ketuhanan. Hanya ada Allah!”[2]Sebenarnya, riwayat bahwa ‘La ilaha illallah di tulis di gerbang Surga’ adalah untuk merujuk kepada Kebenaran ini.

Nabi-nabi dan Rasul-rasul Allah telah dikirim untuk memberitahu masyarakat bahwa tidak ada konsep yang namanya tuhan, dan karenanya semua amalan yang dilakukan dengan nama tuhan khayalan eksternal adalah sia-sia; hanya ada Allah! Masing-masing dari mereka (para Nabi/Rasul) telah menawarkan anjuran-anjuran yang berbeda kepada masyarakat yang mereka tuju, bergantung pada tingkat pemahaman dan perkembangannya.

Dan sekarang, untuk Hakikat kehidupan… Mari kita coba fahami ‘sistem’ yang disebut ‘Islam’ yang diciptakan dalam ilmu Allah dan ditawarkan kepada kita sebagai ‘agama.’

Sebagai species manusia, kita muncul di planet yang kita namai bumi, di dalam sistem tatasurya, di dalam galaksi yang disebut Bima Sakti. Tapi kita tidak membuat permintaan untuk ada, dan tidak pula ditanya apakah kita menginginkannya…

Saya muncul kedalam kehidupan di Bima Sakti, namun saya tidak ditanya apakah saya ingin muncul kedalam kehidupan di galaksi khusus ini… Di dalam Bima Sakti, saya muncul di dalam sistem tatasurya ini, namun saya tidak ditanya apakah sistem tatasurya ini adalah tempat yang saya inginkan… Saya muncul kedalam kehidupan di planet bumi, namun saya juga tidak ditanya apapun tentang hal ini…Ini pun diluar pilihan dan kehendak saya… Saya juga tidak ditanya di benua mana saya ingin muncul kedalam kehidupan ini! Saya muncul kedalam kehidupan di Turki, tepat di tengah-tengah antara Asia dan Eropa, sebuah tempat yang disebut Eurasia. Tapi saya tidak ditanya di Turki bagian mana saya ingin muncul kedalam kehidupan, tidak pula ditanya dari kebangsaan mana, jenis kelamin apa, agama atau komunitas mana yang saya inginkan! Saya muncul kedalam kehidupan tepat di tengah-tengah Istambul, di distrik Cerrahpasa! Tapi saya bahkan tidak ditanya melalui keluarga yang mana saya ingin terlahir, atau susunan gen mana yang saya ingin miliki! Saya dapati bahwa diri saya terlahir dari seorang ibu bernama ‘Adalet’! Saya diberkati gen-gen dari keluarga mulia, lahir sebagai laki-laki, semuanya tanpa pilihan saya! Baik jenis kelamin ataupun sifat-sifat fisik dan tingkat kecerdasan bukanlah pilihan saya. Pendek kata, tidak satupun yang dikaruniakan kepada saya merupakan pilihan atau kehendak saya! Saya hanya mendapati diri saya pada titik ini!



[1] Ini dicatat pada tahun 1990

[2] Lihat Allahnya Muhammad oleh Ahmed Hulusi untuk lebih rinci.

4 / 28

Ini mungkin menarik buat Anda

Anda bisa mengunduh Buku ini