Al-Mughni: Yang Esa yang memperkaya individu-individu dan menaikkan kesejahteraan mereka di atas yang lain dan memerdekakan mereka. Yang Esa yang memperkaya dengan kekayaanNya sendiri. Yang Esa yang menganugerahkan keindahan kekekalan (baqa) yang dihasilkan dari ‘kefakiran’ (ketiadaan).

Al-Muhaimin: Yang Esa yang memelihara dan melindungi manifestasi Nama-namaNya dengan sistemNya sendiri. Al-Muhaimin juga menunjukkan Yang Esa yang menjaga dan melindungi (tempat bersandar, berharap).

Al-Muhsi: Pencipta dari ‘bentuk-bentuk’ (mikro hingga makro) yang menyusun apa yang nampak seolah keserbaragaman, masing-masing diperlengkapi dengan fitur-fitur dan sifat-sifat yang unik, di dalam KESATUAN.

Al-Muhyi: Yang Esa yang menghidupkan dan mencerahkan! Yang Esa yang memungkinkan keberlanjutan kehidupan individual melalui penerapan ilmu dan penglihatan realitas esensial seseorang.

Al-Mu’id: Yang Esa yang memulihkan kehidupan kepada mereka yang kembali kepada esensi mereka.

Al-Mu’izz: Maha Pemberi Kemuliaan. Yang Esa yang memberikan kemulian kepada siapa yang Dia inginkan dan menjaga mereka lebih terhormat dibanding yang lain.

Al-Mujib: Yang Esa yang secara tegas merespons terhadap semua yang berpaling kepadaNya (dalam shalat dan do’a) dan memberikan kebutuhan mereka.

Al-Mu’min: Yang Esa yang memungkinkan kesadaran bahwa Dia, dengan menghormati Nama-namaNya, jauh diluar jangkauan persepsi. Kesadaran ini tercermin pada kita sebagai ‘keimanan’. Semua yang beriman, termasuk para Rasul dan malaikat, memiliki keimanan berdasarkan kesadaran ini, yang membebaskan pikiran dari perbudakan ilusi. Sementara ilusi dapat menghalangi pikiran, yang membuat bekerjanya aksi membanding-bandingkan, menjadikannya lemah dan tidak efektif dalam pandangan keimanan. Muqarrabun: Mereka yang telah mencapai keadaan kedekatan ilahiah.

Al-Muntaqim: Yang Esa yang membuat individu-individu menjalani akibat-akibat dari tindakan-tindakan mereka yang merintangi realisasi esensi mereka. Al-Mumit: Yang Esa yang memungkinkan ‘merasakan’ (mengalami)

Al-Mutakabbir: Yang Esa pemilik eksklusif kata ‘Aku’. Ke’Aku’an Absolut hanyalah milikNya. Barangsiapa, dengan kata ‘Aku’, mengakui sebagian ke’Aku’an Absolut ini kepada dirinya, dan karenanya menyembunyikan ke’Aku’an yang menyusun esensi dirinya dan membentengi ke’aku’an relatif dirinya, akan menerima konsekuensi ‘pembakaran’ (penderitaan). Keagungan (ke’Aku’an Absolut) adalah sifat milikNya semata.

Al-Musawwir: Penghias bentuk-bentuk. Yang Esa yang menampakkan ‘makna-makna’ sebagai ‘bentuk-bentuk’ dan menyusun mekanisme pada perseptor untuk mempersepsikannya.

Al-Muqeet: Yang Esa yang memudahkan ekspresi Nama Hafiz dengan memberikan pentas (platform) material dan spiritual yang diperlukan untuknya.

Al-Muqaddim: Yang Esa yang melancarkan (atau memprioritaskan) manifestasi nama menurut tujuan penciptaannya.

Al-Muqsit: Yang Esa yang menegakkan keadilan, sebagai persyaratan dari Uluhiyyah, dengan memberikan hak kepada individu sebagaimana mestinya, berdasarkan tujuan penciptaan unik mereka.

Al-Muqtadir: Yang Maha Menentukan. Pemilik absolut semua kekuasaan yang berkenaan dengan penciptaan, pengaturan, dan penempatan.

25 / 28

Ini mungkin menarik buat Anda

Anda bisa mengunduh Buku ini