Cetak halaman

Zat Yang Lebih Tinggi

Sejauh ini, saya telah mencoba menjelaskan penilaian lemah kita terhadap struktur jagat sebenarnya, karena terbatasnya kemampuan persepsi indera kita.

Berkali-kali, kita mengamati urutan ke arah ‘sub-materi’; membagi zat hingga tingkatan sel, atom dan partikel sub atom, hingga akhirnya mencapai tingkat energi murni.

Namun, kita tak pernah bersungguh-sungguh untuk mengalihkan perhatian kita kepada ‘zat yang lebih tinggi’, yakni kepada urutan sebaliknya; mulai dari materi meningkat ke ‘keadaan yang lebih tinggi’ dari materi.

Ketika saya mengatakan ‘zat yang lebih tinggi’, bukannya bentuk materi lain yang rupanya lebih tinggi dari yang ada sekarang. Seperti dinyatakan sebelumnya, materi seperti yang kita kenal hanyalah realitas anggapan, berdasarkan penafsiran indera-indera kita. Menyinggung hal ini, ada juga suatu dimensi yang lebih tinggi dari proyeksi ini!

Klik untuk melihat transkripnya

03:05 Tubuh manusia terdiri dari trilyunan sel, yang dapat kita lihat dengan bantuan mikroskop khusus. Pada kenyataannya, kita masih belum memecahkan semua fungsi sel di dalam tubuh secara lengkap. Apa sebenarnya yang dilakukan sel-sel ini? Hubungan macam apa yang terjadi di antara satu sel dengan yang lainnya? Bagaimana mereka hidup, dan bagaimana mereka mati? Bagaimana sel-sel baru terbentuk?

05:41 Sekarang, jika kita memandang tubuh dari luar, kita menyebutnya ‘tubuh manusia’ dan kita melihatnya sebagai satu ‘kesatuan’ struktur. Kita tak melihat semua sel yang berbeda yang menyusun tubuhnya. Kita tidak mengevaluasi aktivitas kimia yang tak terhitung yang selalu terjadi dari sudut pandang organ kita, atau lebih tepatnya, sel-sel yang menyusunnya.

08:14 Ketika bumi dilihat dari angkasa, tak ada tumbuhan atau binatang ataupun manusia yang nampak.

09:42 Seperti halnya manusia, bumi pun memiliki kesadaran. Struktur yang kita rujuk sebagai ‘bumi’ juga memiliki kesadaran yang khusus padanya.

11:22 Jadi, kemiripan matahari terhadap galaksi, bagaikan sel tunggal terhadap seluruh tubuh kita. Oleh karena itu, berusaha untuk memahami lokasi bumi, apalagi satu mahluk hidup di bumi, hampir mustahil!

15:21 Realitas ‘tunggal’ inilah yang membatalkan pandangan ‘ruang hampa’ di antara bintang-bintang. Dari alam atom-atom hingga dimensi-dimensi galaktika, ‘kesatuan’ keberadaan kita mengakhiri konsep keterbagian dan kekosongan.

18:03 Satu bentuk dari mahluk-mahluk tersebut, yang dirujuk dengan kata ‘malaikat’ dalam terminologi agama, adalah ‘Ruh’ ini dalam dimensi-dimensi galaktika; yakni kesadaran galaktika…

23:26 Sebuah sel dalam tubuh manusia layaknya sistem tata-surya dalam Galaksi! Kita tak mengetahui akan kesadaran sebuah sel, juga akan sifat-sifat struktural dan indera-inderanya, tidak tahu pula tentang ruh dari sistem tata-surya.

25:06 Semua ‘esensi’ mereka, dipandang dari Esensi (Dzat) Absolut dan menurut ‘realitas holografik’, terdiri dari ‘substansi’ yang sama.

27:20 Jadi, esensi dari kesadaran Anda, ‘Esensi’ dari wujud Anda, tidak berbeda dari esensi sebuah atom atau entitas galaktika dalam mikro atau makro kosmos.

30:38 Tirai terbesar yang menutupi kesadaran kita adalah ‘tirai kata-kata’. Kata-kata, atau label-label, atau gambar-gambar yang terhubung dengannya dalam pikiran kita, telah membutakan kita untuk mencapai pemahaman sejati terhadap realitas.

32:02 Para penduduk dimensi-dimensi makro sangatlah besar dan beragam, namun secara kolektif kita melabeli semuanya sebagai ‘malaikat’. Dalam kenyataannya, mereka adalah mahluk-mahluk dari bidang-bidang kesadaran yang lebih tinggi.

37:14 Ketika kita sedang bermimpi, berbagai hal terjadi pada tubuh kita. Kita tertembak, terpukul, bahkan mungkin menjadi cacat, tapi kita selalu mendapati tubuh kita sama sekali tak berkurang apapun dan utuh. Lebih dari itu, perasaan ke’aku’an atau ‘ego’ tak pernah hilang.

38:41 Kita bukan hanya sebagai yang makro dari alam mikrokosmos, melainkan juga yang mikro dari alam makrokosmos. Mahluk-mahluk makro itu hidup dan berkesadaran dan kebanyakan dari mereka bahkan tidak tahu akan kita.

43:53 Nampaknya, kita menempati posisi pertengahan di jagat ini, tepat di antara dunia mikro dan makro. Manusia adalah titik peralihan di antara keadaan-keadaan energi yang meliputi materi tak terwujud dan keadaan ‘supra’ materi.

Ini mungkin menarik buat Anda

Anda bisa mengunduh Video ini