Cetak halaman

Dimensi Dalam Dan Dimensi Luar (Anfus Dan Afaq)

Di bab sebelumnya telah kami katakan:

Manifestasi sifat Rahmaniyyah di dalam sudut yang berproyeksi dari TITIK itu...Rahim, terbentuk oleh produktivitas dari proyeksi ini, menimbulkan beragam makna yang berasal dari dimensi Nama-nama. Ini dirujuk sebagai 'Arsy,' yang menunjukkan perbanyakan universal – walaupun bukan dari segi dunia materi yang nampak – dan 'Qursi', aktualisasi dan domnasi Rububiyyah!

Karena bagian mencerminkan keseluruhan, setiap perwujudan individu mengandung Rabb, yakni komposisi Nama-nama, yang mengungkapkan dirinya sedikit demi sedikit dari langit individualnya (otak) ke tubuhnya!

Sekarang, saya ingin mendekati topik ini dari sudut yang lain:

Data yang bersumber dari Jin selalu memalingkan perhatian manusia ke arah langit, luar angkasa, alam-alam luar, untuk menghalanginya kembali menuju esensi dirinya.

Dimensi Dalam Dan Dimensi Luar-1Orang-orang yang terperangkap oleh bisikan semacam ini dan yang dipengaruhi oleh hasutan mereka, menghalangi orang lain dari membaca doa-doa perlindungan dari ayat-ayat Al-Qur'an dan doa- doa yang berasal dari Rasul Allah. Sementara mengulang-ulang doa-doa ini secara rutin akan melindungi pembacanya dari pengaruh-pengaruh semacam itu. Mahluk gaib yang disebut 'jin' tidak menghendaki manusia menyadari rahasia kekhalifahan di dalam dirinya. Maka, menghalangi manusia mencapai realitas ini merupakan misi utama mereka. Telah saya bahas topik ini panjang- lebar dalam buku Ruh, Manusia, Jin dan dalam buku Akal dan Iman. Pasal 'Mengapa jin setan merupakan musuh Manusia' menerangkan secara khusus topik ini. Itulah sebabnya jin dikenal karena sifat-sifat setaniahnya.

Mereka mengarahkan perhatian manusia ke luar angkasa untuk mencari Rabb-nya, Kursi, dan Arasy... Seolah semua itu fenomena fisik yang teraba!

Jika kita ingin mengenal fitur-fitur struktural yang ditunjuk oleh Nama-nama Allah dan memahami sistem dan tatanan yang dikenal sebagai sunnatullah tanpa mesti kalah oleh pengaruh- pengaruh yang memalingkan...

Jika kita benar-benar ingin memBACA dan memahami Al- Qur'an untuk menyingkap rahasia yang dikandungnya dan mengenal sistem kekalnya dan bagaimana ia membentuk apa... Pertama-tama, kita mesti mengetahui hal berikut ini:

Jika sebuah ayat di dalam Al-Qur'an berbicara tentang manusia atau wujud individu lainnya, kita mesti mengingat 'efek cermin' dari bagiannya dan mengkaji kata 'Allah' atau 'Nama-nama Allah'. Yakni, sebagai manifestasi-manifestasi yang dikehendaki yang muncul dari esensi individu. Dengan kata lain, sebagai ragam tingkat penyingkapan yang berkenaan dengan realitas esensial individu.

Sebaliknya, jika ayat tersebut berbicara mengenai konsep universal, maka kita mesti mengkaji Nama-nama yang sama yang berkenaan dengan tingkat-tingkat ungkapan dalam dimensi universal!

Jika kita ingin memahami sifat-sifat yang Esa yang ditunjuk oleh nama Allah, kita mesti mengkaji surat al-Ikhlas.

Untuk memahami Dzat Mutlak Allah adalah hal yang mustahil karena tidak akan terjangkau!

Dimensi Dalam Dan Dimensi Luar -2Sifat menunjuk kepada dzat, namun tidak pernah bisa mencakupnya! Karenanya, tidak masuk akal untuk memikirkan dzat Allah.

Sahabat terdekat Nabi Muhammad (saw), Abu Bakar (ra) memberi kesaksian: “Pemahaman dimana engkau tidak akan pernah memahami Allah adalah pemahaman Allah” merupakan artikulasi dari kelengkapan asensi beliau!

Sungguh, jika realitas ini dapat dicerna dan dialami dengan benar, maka yang bersangkutan dapat melihat, melalui bashirahnya, kerajaan dan pengaturan Rabb kepada hamba-hambaNya...

“Sanuriihim aayaatinaa fii l-aaffaqi wa fii anfusihim..”

“Akan Kami tinjukkan ayat-ayat Kami di afaq (ufuk– di luar) dan di anfus (di dalam, di dalam kesadaran mereka)..” (Al-Qur'an 41:53)

“Wa fiil ardhi aayaatun lil muuqiniina Wa fii anfusikum afala tubshiruuna.”

“Dan di muka bumi (tubuh) ada isyarat-isyarat bagi orang-orang yang yakin (yang melihat fitur Nama-nama yang menyusun keberadaan mereka) dan di dalam diri kalian sendiri (esensi diri). Apakah kalian masih tidak mau mengerti (mencerna)?” (Al-Qur'an 51:20-21)

Karenanya, dalam pengamatan ini, orang akan melhat bahwa apapun yang di luar maupun yang di dalam, kekuatan dan kekuasaan absolut hanyalah milik RABB, dan RABB itu Muriid!

“Innallaaha yaf'alu ma Yuriid.”

 “Sungguh, Allah melakukan sesuai kehendak Nya.” (Dia membentuk apa yang Dia kehendaki untuk memanifestasikan ilmuNya dengan Kekuasaan; Ilmu – Kehendak – Kekuasaan) (Al- Qur'an 22:14)

Ayat ini menunjuk kepada sifat kehendak Allah yang disebut 'Muriid'.

“Hati hamba Allah berada di antara dua jari Allah.”

Di setiap saat, dia berubah warna karena manifestasi Rabb-Nya, komposisi namanya!

“Dan Rabb-mu telah memerintahkan bahwa kamu hanya mengabdi kepadaNya (Dia menciptakanmu untuk memanifestasikan fitur-fitur Nama-namaNya)..” (Al-Qur'an 17:23)

Karena Rabb itu Esa, tidak ada Rabb-rabb yang lain.

“Iyyaka na'budu wa iyyaka nasta'iin.” (Al-Qur'an 1:5)

Manifestasi eksternal merupakan cerminan dari pengabdian kepada fitur-fitur internal Nama-nama (Rabb).

Ayolah kawan, jangan menyia-nyiakan hidup Anda... Pahamilah dengan baik sunnatullah dan manfaatkan sebaik-baiknya ilmu yang telah diberikan kepada Anda. Waktu yang terbuang tidak dapat diganti, gunakanlah akal Anda, jangan menyalahgunakan waktu, jangan memalingkan hidup Anda dengan hal-hal yang tidak masuk akal yang disamarkan oleh tipuan Setan. Lebih baik menyiapkan diri Anda dengan ilmu untuk tempat tinggal abadi yang menanti Anda setelah dunia ini.

Hentikan kerugian Anda selama Anda masih bisa melakukannya...

 

22 Juli 2005 

Raleigh, NC - USA

Ini mungkin menarik buat Anda

Anda bisa mengunduh Artikel ini