1501-1550

  1. Sementara orang-orang yang melayani Yang Terbimbing Dengan Benar (Mahdi) menghabiskan hari-hari mereka berusaha menjelaskan realita-realita Al-Qur’an kepada orang-orang dan membuat mereka menyadari bahwa Allah adalah realita esensial mereka, mereka yang melayani DAJJAL menutupi realita yang telah tersingkap dengan kebohongan-kebohongan dan kepalsuan-kepalsuan, dan menuntun orang kepada kejahilan.

  2. Tidak ada yang akan NORMAL seperti yang kita tahu sebelumnya! Transformasi besar sedang terjadi! Sistem dajjal telah mulai membuat dunia terbalik. Keselamatan hanya untuk orang-orang yang menjalani keimanan mereka.

  3. Tubuh jasmani dilahirkan, kemudian berkembang, dan pada akhirnya terurai! Bagi mereka yang berpikir bahwa dirinya adalah tubuh jasmani, mereka mati sejak dilahirkan. Manusia terbebas dari materi (tubuh), waktu dan ruang, manusia ada sebagai data, manusia tidak mati. Neraka adalah bidang wujud (kini dan akan datang) bagi mereka yang mengira dirinya tubuh jasmani. Sebab dari semua siksa dan api neraka adalah pengkondisian yang datang bersama kejasmanian.

  4. Kebanyakan masalah pada manusia didorong oleh KETIDAKMAMPUAN UNTUK MENGAMBIL PRIORITAS. Apakah telah Anda pertimbangkan dimana letak prioritas Anda?

  5. Mustahil untuk bernalar dengan seseorang yang dicekam ketakutan. Cara mudah untuk mengendalikan dan memanipulasi orang adalah dengan menanamkan RASA TAKUT kedalam hati mereka! Sistem DAJJAL adalah menanamkan RASA TAKUT dalam hati orang-orang dengan cara pengendalian media dan memanipulasi mereka, sehingga menghancurkan negeri-negeri dari dalam keluar. Kepuasan sosial adalah hal yang terpenting.

  6. Orang-orang yang menunjukkan keimanan kepada Al-Qur’an dan kepada Allah mengetahui dengan baik bahwa kelahiran maupun kematian adalah dari Allah. Tidak seorang pun mati sebelum waktunya, terlepas dari adanya penyakit ataupun perang! Kematian adalah gerbang yang akan dilewati dan alhamdulillah kita telah siap untuk melaluinya. Rasa takut akan kematian tidak hadir bagi orang-orang yang BERIMAN.

  7. Hati nurani Anda adalah pembimbing Anda (Rasul Anda). Ketidaktenangan yang Anda rasakan merupangan peringatan dari dalam. Kesalahan yang bertubi-tubi timbul karena tidak mampu mendengar hati nurani Anda. Jika Anda peduli kepada pembimbing internal Anda, Anda akan bisa menghindari salah langkah atau bisa mengoreksinya dengan cepat.

  8. Bukan kematian yang mesti Anda takuti, tapi pengkondisisan-pengkondisian yang memenjara pikiran Anda! Karena pengkondisian tidak ada nilainya di akhirat! Hanya berfungsi menjadi bahan bakar bagi derita Anda! Perselisihan Anda untuk hal-hal yang tak berharga akan menuntun Anda kepada siksa yang sangat pedih di akhirat.

  9. ‘hukum konstitusional’ DARI SISTEMNYA Allah adalah: Amal-amal baik akan dibalas dengan balasan baik, sementara amal-amal buruk akan dibalas dengan keburukan. Barangsiapa menunjukkan dan berprasangka baik akan mendapat manfaat darinya, barangsiapa menunjukkan kejahatan sebiji atom akan menerima balasan kejahatan. Tidak cukup sekedar berniat baik, harus dikerjakan sebaik-baiknya.

  10. Berita gembira bagi orang-orang yang akan mendapat manfaat dari tiga bulan yang diberkati dalam dzikir, doa, puasa dan mengenal realita esensial mereka. Akibat dari ikhtiar-ikhtiar Anda akan berupa imbalan bagi Anda. Dan bagi orang-orang yang mengerjakan keburukan, mereka akan menerima balasan yang buruk pula!

  11. Al-Qur’an mengingatkan untuk menahan diri dari dualitas (syirik). SEMUA DOSA SELAIN DUALITAS BISA DIMAAFKAN. Dualitas adalah asumsi bahwa ada yang LAIN selain Allah. Keberadaan hanya milik ALLAH, setiap apa yang dilihat merupakan karakteristik ALLAH. Apa yang Anda panggil sebagai “aku” adalah karakter, “aku” adalah ciptaan RABB Anda.

  12. Al-Qur’an: “Masih tidak maukah kalian berpikir?” Ketika Anda tertidur, apa yang tersisa dari hari Anda… Apa yang Anda alami selama tidur? Segala sesuatu menjadi tidak relevan ketika Anda tidur; apapun yang Anda miliki, dengan siapapun Anda berada, apapun derita Anda… Tidur, adalah ‘sampel’ dari kematian; ketika Anda merasakan kematian, semua masalah duniawi akan menjadi tidak relevan.

  13. Menarik bukan! Banyak yang mengabaikan hukum Allah dengan meyakini bahwa tidak akan ada akibat apapun. Yang mereka tidak tahu adalah bahwa mereka akan dihadapkan dengan hukuman terberat, realisasi yang hanya akan mereka dapati ketika merasakan kematian. Hukumannya: termakan oleh ego mereka sendiri, sehingga terlepas dari Allah sebagai realita esensial mereka. Hukuman Allah terberat: tidak bisa merasakan atau menyadari bahwa Rabb 

    Anda adalah realita esensial Anda atau sebagai realita esensial dari orang-orang di sekitar Anda. Iblis telah dikutuk hingga tibanya hari kiamat; mereka yang mengingkari esensi dirinya sendiri – UNTUK SELAMANYA!

  14. Kita merasa seolah mengendalikan tubuh kita walaupun diri khayal kita tidak menguasai apapun darinya. ‘Ilusi’ ini adalah penampakan yang paling jelas dari Allah dalam kehidupan kita! Realisasi dari realita ini merupakan kebangkitan pertama. Kebangkitan ke dua: Bahwa konsep “diri” diciptakan dari ketiadaan. Sang hamba bersifat sementara (fana), sedangkan Allah kekal!

  15. Mikraj merujuk kepada pencapaian realita esensial seseorang, pada inti dirinya! Bukannya pertemuan dengan tuhan khayal di langit.

  16. Dalam kehidupan, api penyucian, kiamat, surga dan neraka, kita akan melanjutkan wujud/keberadaan kita dalam dunia KITA SENDIRI yang dibentuk oleh otak kita. Karena bentuk sejati dari otak kita bukanlah daging dan tulang, melainkan wujud berbasis gelombang yang tersusun dari data murni. Apapun maqom Anda, Anda hidup di dalam dunia ANDA SENDIRI.

  17. Ayat: “Setiap jiwa (kesadaran individual) akan merasakan kematian…” Artinya bahwa setiap kesadaran individual pada akhirnya akan menyadari dan mengalami KEKEKALAN mereka!

  18. Selalu membuat saya heran melihat orang-orang yang membaca, mengetahui dan dianggap beriman kepada surat Al-Ikhlas dalam Al-Qur’an mempercayai teori Ledakan Besar (Big Bang). Terutama ketika Teori Quantum tidak mendukungnya!

  19. Saya terus-terusan mengatakan hal ini bertahun-tahun! Tidak ada awal ataupun akhir pada alam semesta! Sumber saya: Al-Qur’an. Seperti dinyatakan dalam surat Al-Ikhlas, pencipta alam semesta adalah yang dirujuk dengan nama ALLAH, dan alam semesta ini diciptakan dengan fitur-fitur (nama-nama yang indah) Allah. Jika demikian, seseorang tidak bisa bicara mengenai awal ataupun akhir dari alam semesta; tidak dari perspektif Al-Qur’an ataupun dari perspektif Teori Quantum.

  20. Tanpa memahami merujuk kepada apa ‘NAMA’ ALLAH itu sebenarnya, tanpa memahami bahwa nama ini TIDAK merujuk kepada sosok tuhan, Anda tidak bisa faham akan Al-Qur’an juga akan makna-makna tersembunyi dari ajaran Rasul Allah. Semua klaim agama yang berdasarkan dualitas (tidak berlandaskan pada KETUNGGALAN) dan berdasarkan pada sosok tuhan di langit tidaklah berguna.

  21. Ibu dan bapak sekalian, Anda sangat-sangat keliru! Anda mengenali konsep tuhan eksternal khayal sejak usia muda. Anda melekatkan konsep tersebut kepada nama ALLAH dan berusaha serta memahami agama dan Al-Qur’an dengan itu… Dalam pikiran Anda, Anda menciptakan agama yang tidak pernah ada, dan kemudian Anda mengritisinya.

  22. ‘Nama’ ALLAH merujuk kepada KETUNGGALAN ABSOLUT YANG DILUAR ITU TIADA YANG WUJUD. Karenanya, alam semesta, manusia dan segala sesuatu yang lain bukan lain dari yang dilihat DI DALAM yang melihat di dalam sang TUNGGAL! Konsep atau klaim apapun diluar realita fundamental ini tidak memiliki kepatutan.

  23. Tidak memandang betapa tidak berdayanya atau terperangkapnya yang kita rasakan, mari tetap bersyukur untuk apa yang kita miliki, dan manfaatkan waktu sebaik-baiknya. Suatu hari mungkin kita melihat kembali kepada hari-hari yang kita rasa malah lebih baik dibanding sekarang! Apabila kita merasakan kematian dan berpindah ke alam kekal, kita mungkin menyesal karena tidak melakukan hal yang terbaik dari realita esensial kita semasih hidup.

  24. Aku berlindung kepada Rabbku, agar tidak terperosok jauh dari esensiku dan tidak termasuk dari mereka yang tenggelam dalam kejasmanian. Semoga aku tidak lalai bahkan sesaatpun bahwa aku dalam pengabdian kepada Rabbku.

  25. ‘Kesetaraan’ tidak berlaku di dalam sistem Allah! Tapi untuk suatu alasan, kita tetap mengejar kesetaraan. Adakah kesetaraan dalam kecenderungan, latar belakang, atau peluang? Kesetaraan apa yang bisa dibicarakan padahal Allah melakukan sesuai kehendakNya?

62 / 66

Ini mungkin menarik buat Anda

Anda bisa mengunduh Buku ini