14. Ibrahim

Demi yang Esa yang ditunjuk dengan nama Allah (yang menciptakan keberadaanku dengan Nama-namaNya sesuai dengan makna huruf ‘B’), yang Rahman lagi Rahim.

 

Alif, Lam, Ra… Ilmu (Kitab) (mengenai realitas dan sunnatullah) ini yang Kami wahyukan kepadamu adalah agar kamu mengeluarkan manusia dari kegelapan (kejahilan) menuju Nur (cahaya ilmu) berdasarkan kecocokan komposisi Nama yang menyusun keberadaan mereka (B-izni Rabbihim), kepada jalannya yang ‘Aziz (yang Esa yang kehendaknya akan dilakukan sesuka Dia, tidak ada sesuatupun dapat menolak) lagi Hamid (yang Esa yang mengevaluasi diriNya semata). [1]

Kepunyaan Allah lah (yang ‘Aziz lagi Hamid) apapun yang di langit dan di bumi (untuk pengamatan sifat-sifat yang dirujuk oleh Nama-namaNya Yang Indah)… Terkutuklah orang-orang yang mengingkari ilmu mengenai realitas karena penderitaan hebat yang menanti mereka! [2]

Mereka (yang mengingkari ilmu mengenai realitas) lebih menyukai kehidupan duniawi (yang terbatas) dibanding kehidupan kekal yang akan datang dan mereka menghalang-halangi dari jalan Allah, menginginkan untuk menyimpangkannya… Mereka dalam kesalahan yang besar dan sukar untuk dibetulkan. [3]

Dan kami datangkan setiap Rasul dengan bahasa kaumnya agar dapat menerangkan kepada mereka dengan jelas… Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki dan menuntun siapa yang Dia kehendaki… Dan Dia itu ‘Aziz lagi Hakim. [4]

Sungguh, Kami mendatangkan Musa dengan mujizat, dengan mengatakan, “Keluarkanlah kaummu dari kegelapan menuju cahaya ilmu (Nur) dan ingatkanlah mereka kehidupan kekal yang akan datang, pada saat dimana perintah Allah akan terealisasi”… Sungguh, ada isyarat-isyarat pada yang demikian itu bagi setiap orang yang sangat sabar dan sangat bersyukur. [5]

Dan ketika Musa berkata kepada kaumnya, “Ingatlah nikmat Allah kepada kalian… (Ingatlah) bagaimana Dia menyelamatkan kalian dari orang-orangnya Fir’aun… Mereka biasa menimpakan kepada kalian siksaan terburuk, menyembelih anak-anak laki-laki kalian dan membiarkan hidup anak-anak perempuan kalian… Pada yang demikian itu ada kesengsaraan yang hebat dari Rabb kalian!” [6]

Dan (ingatlah) bagaimana Rabb kalian telah menyatakan, “Sungguh, jika kalian bersyukur Aku akan menambahnya, tapi jika kalian tidak bersyukur pastilah hukumanKu paling keras.” [7]

Musa berkata, “Jika kalian dan semua orang di muka bumi mengingkari (realitas dan tidak bersyukur) maka (ketahuilah dengan baik bahwa) Allah itu sungguh Ghani lagi Hamid.” [8]

Tidak sampaikah kepada kalian berita mengenai orang-orang sebelum kalian, kaum Nuh, ‘Aad, Tsamud dan orang-orang setelah mereka? Tidak ada yang mengetahuinya kecuali Allah! Rasul-rasul mereka telah mendatangi mereka dengan bukti-bukti, tapi mereka menutupi mulut mereka dengan tangan-tangan mereka (gerak-isyarat yang biasa digunakan orang-orang Arab untuk menunjukkan penolakan atas suatu pemikiran) dan berkata, “Sungguh, kami mengingkari apa yang telah disingkapkan kepada kalian, dan mengenai apa yang kalian ajak kami kepadanya, kami benar-benar meragukannya.” [9]

Rasul-rasul mereka berkata, “Mungkinkah ada keraguan tentang Allah, pencipta (Fatir) langit dan bumi? Dia mengampuni kesalahan-kesalahan kalian dan memberi kalian kesempatan hingga akhir hidup kalian.” Mereka berkata (kepada Rasul-rasul), “Kalian hanyalah manusia biasa seperti kami (tidak ada aspek ajaib dalam diri kalian)… Kalian ingin merintangi kami dari apa yang bapak-bapak kami biasa sembah… Maka, datangkanlah kepada kami sulthan yang nyata (kekuasaan ajaib, bukti).” [10]

Rasul-rasul mereka berkata kepada mereka, “Kami manusia seperti kalian, tapi Allah memberikan karuniaNya (risalah) kepada siapa yang Dia kehendaki dari hamba-hambaNya… Mustahil bagi kami untuk mendatangkan sulthan kepada kalian (kekuasaan ajaib; bukti) kecuali jika itu mewujud dengan seijin Allah (B-iznillah)… Maka, hendaklah orang-orang beriman bertawakal kepada Allah (meyakini Nama Wakil di dalam esensi mereka akan memenuhi fungsinya).” [11]

“Dan bagaimana kami tidak bertawakal kepada Allah padahal Dia telah menuntun kami di jalan realitas? Kami pasti akan bersabar terhadap bahaya yang kalian sebabkan… Maka, hendaklah orang-orang yang beriman bertawakal kepada Allah (meyakini Nama Wakil di dalam esensi mereka akan memenuhi fungsinya).” [12]

Orang-orang yang mengingkari ilmu mengenai realitas (yang menjalani kehidupan egosentris) berkata kepada Rasul-rasul mereka, “Kami akan mengusir kalian dari tanah kami kecuali kalian kembali kepada keyakinan kami”… Rabb mereka mewahyukan kepada mereka, “Sungguh, Kami akan menghancurkan orang-orang yang zalim.” [13]

Dan setelah mereka, Kami akan membuat kalian tinggal di tanah itu… Ini khusus bagi orang-orang yang takut akan kedudukanKu dan ancamanKu.” [14]

(Para Rasul) menginginkan kemenangan… Dan (demikianlah) setiap tiran yang keras kepala akhirnya menderita kekalahan. [15]

Dan di hadapannya (masa depannya) adalah Neraka… Dia akan diberi air yang busuk (air neraka). [16]

Dia akan mencoba meminumnya namun tidak dapat menelannya… Kematian akan mendatangi dia dari segala arah, tapi dia tidak akan mati! Dan setelah itu adalah penderitaan yang lebih buruk! [17]

Perumpamaan orang-orang yang mengingkari Rabb mereka (fitur-fitur dari Nama-nama didalam esensi mereka)adalah seperti abu yang tersapu angin di hari yang berangin kencang… Mereka tidak mendapatkan apapun dari apa yang mereka kerjakan… Yang demikian itu adalah penyimpangan yang besar (dari realitas). [18]

Tidakkah kamu melihat bahwa Allah telah menciptakan langit dan bumi dengan Kebenaran (dengan fitur-fittur dari Nama-namaNya sebagai komposisi dari Nama-namaNya)… Jika Dia berkehendak, Dia dapat melenyapkan kalian dan mendatangkan ciptaan yang baru, yang unik lagi baru. [19]

Ini tidak sukar bagi Allah, yang ‘Aziz (yang perintahnya tidak seorang pun dapat menolaknya)! [20]

Dan mereka semua dikumpulkan dan sepenuhnya nampak bagi Allah! Yang lemah akan berkata kepada orang-orang yang sombong, “Sungguh, kami adalah para pengikut kalian, maka bisakah kalian sekarang menghindarkan dari kami murka Allah yang manapun?” (Yang sombong) akan mengatakan, “Seandainya Allah menuntun kami, tentu kami telah menuntun kalian… (Namun sekarang) baik kita berteriak kesakitan ataupun bersabar, hasilnya sama saja bagi kita… (Karena) kita tidak mempunyai tempat untuk melarikan diri.” [21]

Dan ketika perkaranya telah selesai (ketika realitas menjadi nyata), Setan akan berkata, “Sungguh, Allah telah memberitahu kalian janjiNya yang benar… Aku juga berjanji kepada kalian, tapi kemudian aku mengkhianati kalian… Aku tidak memiliki wewenang (kekuasaan) atas kalian (walau bagaimanapun)… Aku hanya membisikkan beberapa ide kepada kalian dan kalian mengikuti ide-ideku (karena semua itu selaras dengan ego kalian)! Maka janganlah menyalahkan aku, salahkanlah diri kalian sendiri! Aku tidak bisa dipanggil untuk kalian tolong, kalian pun tidak bisa berlari untuk mendapat pertolonganku. Aku juga telah mengingkari tindakan kalian mempersekutukanku dengan Allah sebelum ini! Sungguh, ada penderitaan yang menyakitkan bagi orang-orang yang zalim. [22]

Adapun bagi orang-orang yang beriman dan memenuhi ketentuan agama mereka, mereka akan dimasukkan kedalam Surga, yang di bawahnya mengalir sungai-sungai, dan mereka akan tinggal kekal di dalamnya, menurut komposisi Nama yang menyusun Rabb mereka (B-izni Rabbihim). [23]

Tidakkah kalian melihat bagaimana Allah menerangkan dengan simbol-simbol, ekspresi yang suci (ilmu mengenai realitas) adalah seperti pohon yang suci (manusia sempurna) yang akarnya menancap kuat (data inti di dalam otak yang berkenaan degan diri asal) dan yang cabang-cabangnya menggapai langit (hasil yang dibentuk di dalam kesadaran)! [24]

(Pohon itu) menghasilkan buahnya (ilmu dan pengetahuan) di setiap waktu, berdasarkan kecocokan komposisi Namanya (B-izni Rabbiha)… Allah memberikan perumpamaan kepada manusia agar mereka merenungkannya dan mengingatnya. [25]

Dan perumpamaan dari perkataan yang kotor (ide tak berdasar) adalah seperti pohon yang kotor (tidak berbuah/sia-sia), tidak mempunyai akar, dangkal dan tanpa dasar. [26]

Baik di kehidupan duniawi maupun di kehidupan kekal yang akan datang, Allah mengikat orang-orang yang beriman kepada kata Kebenaran yang permanen (Kata Kesatuan)! Dan Allah melakukan sebagaimana Dia kehendaki (Allah mewujudkan fitur-fitur dari Nama-namanya yang Dia inginkan)! [27]

Tidakkah kamu melihat orang yang menukar nikmat Allah (ilmu mengenai realitas) dengan kekafiran (pengingkaran) dan menurunkan martabat kaumnya kepada kehidupan yang bukannya hasil dari realitas? [28]

Kepada Neraka lah mereka bersandar! Betapa buruknya keadaan kehidupan yang demikian itu! [29]

Mereka mempersekutukan Allah, untuk memalingkan dari jalanNya! Katakanlah, “Bersenang-senanglah, tujuan akhir kalian adalah api itu (Neraka)!” [30]

Katakanlah kepada hamba-hambaku yang telah beriman untuk mendirikan shalat dan menafkahkan sebagian rejeki yang telah Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan, sebelum datang saat dimana tidak akan ada jual-beli ataupun persahabatan.” [31]

Allah lah yang menciptakan langit dan bumi, dan menurunkan air dari langit dan dengannya membuat buah-buahan sebagai karunia bagi kalian dan menundukkan perahu-perahu untuk kalian berlayar mengarungi laut dengan perintahNya dan menundukkan bagi kalian sungai-sungai! [32]

Matahari dan Bulan, yang terus-menerus menjalankan fungsinya, selalu sedia melayani kalian (Kalian selalu menggunakan energi dan beragam sifat Matahari dan Bulan tanpa menyadarinya sama sekali)… Dan kalian mendapatkan manfaat dari malam dan siang. [33]

Dia telah memberikan semua yang telah kamu minta kepadaNya (berdasarkan fitrah alami kalian selama periode penciptaan)… Seandainya kalian mesti menghitung nikmat Allah, kalian tidak akan dapat menghitungnya dengan mengevaluasinya… Sungguh, manusia itu tidak adil dan menutup-nutupi Kebenaran yang nyata! [34]

Dan Ibrahim telah berkata, “Rabb-ku, buatlah kota ini aman… Lindungilah aku dan anak-anakku dari menyembah berhala-berhala.” [35]

“Rabb-ku… Sungguh, mereka (berhala-berhala) telah menyesatkan banyak manusia… Maka, barangsiapa mengikutiku, sungguh dia adalah golonganku… Dan barangsiapa tidak mematuhiku, sungguh Engkau itu Ghafurlagi Rahim.” [36]

“Rabb kami… Sungguh, Aku telah menempatkan keturunanku di lembah yang belum digarap di dekat rumah suciMu, Rabb kami, agar mereka mendirikan shalat (mengalami kembalinya dari introspeksi mereka akan Engkau)! Maka, buatlah orang-orang yang kesadarannya terbuka untuk memahami realitas, cenderung kepadanya, dan berikanlah kepada mereka ilmu dan pengetahuan… agar mereka mengevaluasi dan bersyukur.” [37]

“Rabb kami! Sungguh, Engkau mengetahui apa yang kami sembunyikan dan apa yang kami nyatakan… (Karena) tidak ada sesuatu pun di langit dan di bumi dapat tersembunyi dari Allah.” [38]

“Hamd (evaluasi terhadap alam-alam jasmani) kepunyaan Allah, yang telah menganugerahkan Ismail dan Ishak kepadaku di usia tuaku… Sungguh, Rabb-ku itu Sami’ terhadap doa di dalam esensiku.” [39]

“Rabb-ku, jadikanlah aku orang yang mendirikan shalat (dari golongan orang-orang yang mengalami perjalanan kembali dengan kembali secara introspektif kepada realitas Nama-nama) dan juga dari keturunanku (buatlah orang-orang yang mendirikan shalat)! Rabb kami, kabulkanlah doaku.” (Catatan: Individu seperti Ibrahim memohon bisa mendirikan dan merasakan shalat; patut untuk direnungkan apa makna yang dikandungnya.) [40]

“Rabb kami, pada waktu ketika catatan kehidupan diperlihatkan dengan terbuka, ampunilah aku, kedua orang tuaku dan orang-orang yang beriman!” [41]

Dan jangan pernah mengira bahwa Allah tidak mengetahui apa yang dilakukan orang-orang yang zalim! Dia hanya menunda mereka hingga tibanya saat dimana mata mereka melotot ketakutan. [42]

(Pada hari itu) mereka akan berlari ke depan, kepala mereka terulur (mencari pertolongan), pandangan mereka gelap… Keadaan dimana mereka tidak dapat melihat diri mereka sendiri! Mereka tidak mengetahui apa yang harus dipikirkan! [43]

Peringatkanlah manusia akan periode ketika murka (kematian – awal dari penderitaan abadi bagi orang-orang yang tidak mempersiapkan diri) akan menghampiri mereka! Pada saat itu, orang-orang yang zalim akan mengatakan, “Rabb kami, tangguhkanlah kami untuk beberapa saat agar kami menanggapi ajakanMu dan mengikuti Rasul-rasulMu”… Bukankah dulu kalian telah bersumpah bahwa bagi kalian tidak ada akhir semacam itu? [44]

Dan kalian hidup di antara penduduk yang orang- orangnya menzalimi diri mereka sendiri! Telah dijelaskan kepada kalian bagaimana Kami menghadapi mereka…Dan Kami telah memberikan perumpamaannya kepada kalian. [45]

Sungguh, mereka telah merencanakan jebakan, tapi jebakan mereka disertai Allah (mereka tidak akan dapat berlari dari akibatnya)(Tiada gunanya) meskipun jebakan mereka (rencana/siasat) bisa memindahkan gunung! [46]

Jangan pernah mengira bahwa Allah akan menyalahi janjiNya kepada Rasul-rasulNya… Sungguh, Allah itu ‘Azizun Dzuntiqam (yang memungkinkan suatu sistem dimana hak dari pihak yang layak menerimanya akan dilaksanakan tanpa dapat dihalangi)! [47]

Selama periode itu, bumi (tubuh) akan diganti dengan bumi yang lain (tubuh yang lain), dan demikian pula langitnya (kesadaran individu juga akan berubah menjadi sistem persepsi yang lain)! Segalanya akan jelas (nampak terbuka dengan semua wajah batin mereka) bagi Allah, yang Wahid lagi Qahhar. [48]

Selama periode itu, kamu akan melihat orang-orang yang berdosa terikat rantai-rantai (dengan ikatan-ikatan yang memisahkan mereka dari Allah)! [49]

Pakaian mereka dari aspal cair (hitamnya ego mereka telah meliputi mereka) dan wajah-wajah mereka ditutupi dengan api (karena terhijab dari realitas). [50]

Allah telah berkehendak bahwa setiap ego/diri akan menjalani akibat-akibat dari hasil perbuatannya! Sungguh Allah itu Sari’ul Hisab (membentuk dengan seketika akibat-akibat dari setiap perbuatan)! [51]

Inilah pemberitahuan bagi manusia; agar mereka diperingati dengannya dan mengetahui bahwa HU adalah yang ESA, pemilik Uluhiyyah! Biarlah orang-orang yang berakal, yang dapat merenung secara mendalam, mengingat dan mengevaluasi (kebenaran ini)! [52]

75 / 119

Ini mungkin menarik buat Anda

Anda bisa mengunduh Buku ini