Abu Hurairah (r.a.) meriwayatkan:

Rasulullah saw berkata: 

“Dia yang takut (musuhnya) akan melewati malam dan mencapai tujuannya, menemukan kenyamanan dan keamanan. Waspadalah! Asset Allah adalah surga.” (Tirmidzi)

Abu Hurairah (r.a.) meriwayatkan:

Rasulullah (saw) berkata: 

“Dia yang menangis karena takut kepada Allah tidak akan memasuki neraka hingga air susu kembali kepada puting tempat keluarnya (artinya tidak akan pernah). Debu yang telah tersebar di jalan Allah tidak akan pernah bertemu dengan api neraka.” (Tirmidzi)

 

Hani (r.a.) meriwayatkan:

Apabila Utsman (ra) berdiri di dekat kuburan, beliau akan menangis hingga janggutnya basah. Seseorang pernah berkata kepadanya “Anda tidak menangis jika mendengar mengenai surga dan neraka namun menangis di depan kuburan ini”. Beliau menjawab: “Rasulullah (saw) berkata:

‘Kuburan adalah stasiun akhirat pertama. Jika orang bisa melewatinya, sisa perjalanannya akan lebih mudah. Tapi jika dia  tak dapat melewatinya, sisa perjalanannya akan lebih sukar.’ 

Aku tidak pernah menghadapi pemandangan yang lebih menakutkan dibanding kuburan.” (Tirmidzi)

 

Abu Dzarr (r.a.) meriwayatkan:

Rasulullah (saw) berkata: 

“Aku melihat apa yang kamu tidak lihat dan mendengar apa yang tidak kamu dengar. Langit mengerang, sungguh, karena tidak ada ruang selebar empat jari pun yang malaikat tidak bersujud padanya dengan keningnya. Aku bersumpah demi Allah, seandainya kamu mengetahui apa yang aku ketahui, tentu kamu akan sedikit tertawa dan banyak menangis, kamu akan meninggalkan kesenangan dari istrimu di tempat tidur dan lari keluar mencari perlindungan Allah. (Daripada menyaksikan ini) Aku lebih suka menjadi sebatang pohon saja (ditebang dan tak lagi ada)!” (Tirmidzi)

Allah berfirman: 

Dia yang bertawakal kepada Allah, Allah menjadi cukup baginya. (Al-Quran 65:3)

 

Ibn Abbas (r.a.) meriwayatkan:

Rasulullah (saw) berkata: 

“Tujuh puluh ribu orang dari umatku akan masuk ke Surga tanpa ditanya. Mereka adalah: orang-orang yang tidak berdoa untuk penyakit mereka, orang-orang yang tidak percaya dengan nasib buruk, dan orang-orang yang bertawakal kepada Allah.” (Bukhari, Muslim, Tirmidzi)

 

Umar (r.a.) meriwayatkan:

Rasulullah (saw) berkata: 

“Sekiranya kamu bertawakal sepenuhnya kepada Allah, kamu akan mendapatkan rezekimu dengan mudah, seperti burung-burung yang terbang keluar dengan lapar di pagi hari dan kembali ke sarangnya dengan kenyang pada malam hari.” (Tirmidzi, Imam Ahmad, Hakim)

 

Anas (r.a.) meriwayatkan: 

Seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah (saw): “Ya Rasulullah, apakah saya mesti mengikat unta saya kemudian bertawakal kepada Allah, ataukah saya hanya mesti bertawakal kepada Allah tanpa mengikat unta saya?”

Rasulullah (saw) menjawab: “Pertama-tama ikatlah untamu, kemudian bertawakallah kepada Allah.” (Tirmidzi)

 

Abdullah (r.a.) meriwayatkan: 

Rasulullah (saw) berkata: 

“Orang yang ditimpa kemiskinan dan mencari pertolongan manusia, tidak akan pernah mendapat pertolongan yang dicarinya. Orang yang ditimpa kemiskinan dan mencari pertolongan Allah, cepat atau lambat Allah akan memenuhi kebutuhannya, atau mempercepat kematiannya untuk menyelamat-kannya dari kemiskinan.” (Tirmidzi)

 

Anas (r.a.) meriwayatkan:

“Dulu ada dua orang bersaudara, yang satunya tidak bekerja. Dia mendatangi pertemuan-pertemuan Rasulullah (saw) sementara yang lainnya bekerja mencari nafkah. Ketika saudaranya yang bekerja mengeluhkan saudaranya yang tidak bekerja, Rasulullah (saw) berkata kepadanya: Mungkin sebaiknya engkau mencarikan nafkah untuk saudaramu.’” (Tirmidzi)

 

Muawiyah menulis surat kepada Aisyah (r.a.): “Kirimilah aku surat dengan semacam nasihat pendek.”

Aisyah (r.a.) menulis surat kepadanya:

“Salam bagimu! Aku mendengar Rasulullah (saw) mengatakan: 

‘Orang yang mencari  rida Allah dengan menyadari kemarahan rakyat (yakni, yang bekerja dengan cara yang membuat Allah rida kepadanya), Allah akan melindunginya dari murka manusia. Dan orang yang mencari rida manusia yang karenanya menyebabkan  Allah tidak rida kepadanya, Allah akan menyerahkan dia kepada manusia (karenanya mendatangkan kerugian di setiap bidangnya).’” (Tirmidzi)

28 / 45

Ini mungkin menarik buat Anda

Anda bisa mengunduh Buku ini